[16] Adikku sayang, adikku malang

1.8K 258 190
                                    





***Selamat Membaca***





Pukul empat dini hari, Taehyung sudah bangun dari peraduan. Terbiasa bangun pagi buta untuk mengantarkan bubur setiap harinya, membuat dirinya kesulitan untuk kembali tidur.

Kedua matanya seolah sulit untuk diajak kompromi dan diberitahu bahwa dirinya sedang libur mengantar bubur hari ini.

Terlalu petang untuk langsung pulang ke rumah, setelah melakukan stretching beberapa menit, Taehyung memutuskan untuk berjalan menuju dapur Jimin.

Dia memilah isi kulkas dan mengambil beberapa sayuran dan daging ayam kemasan serta dua butir telur.

Sang kekasih masih terlelap manja di bawah selimut bergambar anak ayam miliknya.

Taehyung pun tak ingin mengusik sang pujaan hati dari mimpinya. Dia hanya ingin menyiapkan sebuah sarapan sederhana untuk kekasihnya sebelum dirinya pulang ke rumah.

Tak ingin terlalu rumit dan membuang waktu, Taehyung memutuskan mengolah
daging ayam kemasan tersebut menjadi olahan sup sehat, seperti yang biasanya dimasak oleh ibunya. Nasi telur dan tumis brokoli jamur kesukaan kekasihnya, tak lupa dia sajikan pula. Banana smoothie menjadi pelengkap menu sarapan sehat hari ini.

Pukul setengah enam, semua masakan itu telah tersaji di meja makan. Taehyung kembali menuju kamar sang kekasih untuk membersihkan tubuhnya. Dia tidak cukup percaya diri jika menaiki bus dalam kondisi tubuh belum tersentuh air.

Oh My God, Taehyung tidak akan pernah melakukan hal konyol itu seumur hidupnya. Bagiamana pun juga menjaga penampilan adalah hal wajib yang harus dia lakukan.

Setelah sepuluh menit berkutat di kamar mandi, Taehyung keluar dengan penampilan segar dan wajah bersinar.

Dia mengenakan baju miliknya yang memang sengaja tersimpan di rumah Jimin. Semua itu hanya untuk berjaga-jaga jika dirinya memutuskan menginap. Dan yang terpenting, baju itu adalah hadiah pemberian dari Jimin.

Tak bisa dipungkiri jika kekasih manisnya itu memang tak pernah abai akan setiap detail dari penampilan Taehyung. Itulah salah satu hal kecil yang membuat Taehyung benar-benar menaruh puja pada sang kekasih.

Taehyung mengambil secarik kertas memo di atas nakas, dan menulis beberapa pesan dan kata cinta untuk kekasihnya yang kini masih terlelap. Dia menyelipkan kertas itu di bawah ponsel Jimin.

Taehyung mendekat ke ranjang. Setelah memberikan kecupan sayang di kening sang kekasih, dia segera menyambar jaket miliknya kemudian melenggang keluar rumah tepat pukul enam pagi.

Di pertigaan sebelum halte bus, Taehyung menghentikan langkahnya. Kedai roti panggang yang biasanya menjual aneka makanan ringan cepat saji untuk sarapan, baru saja dibuka.

Ada dua pria paruh baya yang bertugas menyapu jalan, sedang duduk bersantai sambil menunggu pesanannya.

Harumnya mentega, mau tak mau menarik Taehyung untuk ikut mengantri. Dia memesan roti panggang berlapis telur dan daging dengan ekstrak kentang goreng sebagai pelengkapnya. Tak tanggung-tanggung dia membeli lima potong sekaligus.

Dua potong khusus untuk adik angkatnya yang doyan makan. Sisanya untuk Hoseok, Namjoon dan juga dirinya sendiri.

Ketika hendak membayar, ekor mata Taehyung tak sengaja menangkap permen agar-agar yang beraneka bentuk dan warna. Sang pemilik kedai baru saja mengeluarkan permen itu dan memajangnya di samping roti goreng isi keju.

Mengingat adik angkatnya sangat suka makanan manis, Taehyung pun mencomot lima bungkus permen sebesar ibu jari itu dan memasukkan ke dalam daftar tagihannya.

GULAKU [TAEJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang