01 🍀

70 4 0
                                    

Votement juseyooooo

Gimana lanjutin jangan yaa ceritanya....



🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Matahari pagi menyinari sebuah kamar, yang dimana ada seorang anak remaja yang   telah rapi dengan pakaian seragam barunya. Ya seragam baru, karena hari ini adalah hari pertama dia masuk di sekolah tingkat pertama. Lee Nara seorang anak remaja yang cantik kesayangan Papi Donghae. Nara,begitu panggilan akrab anak itu yang merupakan putri satu-satu keluarga Lee.

"Raaaa, udah siap belum? " Terdengar suara mami Irene di dapur.
"Iya mih bentar lagi turun kok" Nara menimpali teriakan maminya.
"Cepet Ra ini papi sama Jeno udah nunggu buat sarapan" mami masi terus melobi nara.

Nara tidak menjawab lagi teriakan mami nya, nara pun langsung turun berlalu ke dapur dan mendapati papi dan adik nya Jeno sudah memulai sarapan.

"Gimana Ra, deg2an gak" Papi memulai obrolan
"Deg-degan apa sih Pih, orang cuman sekolah ini" Nara menjawab santai

"Yaa kan siapa tau deg-deg an gitu ketemu temen2 baru,guru2 baru di sekolah" papi bertanya santai.

" Nara sih biasa aja Pih, lagian kan Nara dari kecil sering ke sekolah Papi, Nara juga udah kenal sama guru-guru di sekolah Papi, jadi yaa kenapa harus deg-degan" nara menjelaskan dan dijawab Papi dengan anggukan kepala.

"Mih, Pih Nara udah selesai langsung berangkat yaa, nara jalan sendiri aja deh," Nara berdiri dan pamit ke Mami dan Papi nya.

"Lho Ra ga sama Papi za bareng?" Mami bertanya heran

"Ga ah Mih ,Papi anterin jeno sekolah aja sana, oh ya Pih,Papi jangan umbar ke temen-temen nara kalo nara anak papi yaa..." Nara mengingatkan papi nya.

"Dih kenapa Ra, Papi gak dianggap nih?" Protes Donghae ke anak nya.

"Aah jangan dulu deh pih, biar nara punya temen yg bener, biar nanti temen2 nara mau berteman sama nara karena nara, bukan karena nara anak papi" panjang nara.

Dan papi hanya menganggukan kepala tanda mengerti tujuan anaknya.

Seperti yang di ketahui, Donghae adalah pemilik sekolah swasta yang Nara tempati sekarang. Dan nara dari kecil sering ikut papinya ke sekolah, dan itulah kenapa nara mengenal guru-guru yang mengajar disana, dan guru-guru pun tau kalo nara adalah putri dari pimpinan sekolah ini.

"Naraaaa" teriak seorang perempuan.
Nara pun menoleh kemudian melambaikan tangannya ke perempuan itu

"Ayo sini, kita sekelas lho" nara memulai obrolan
"Beneran Ra?" Tanya Zuya, sahabat Nara dari kecil.
"Iya, kemarin aku liat di berkas nya papi, kita sekelas" Nara menjelaskan dan langsung mendapat pelukan dari sahabatnya, Zuya.

Ya, hanya zuya yang tau kalau Nara adalah anak dari pemilik sekolah mereka sekarang. Itupun karena Zuya teman dari kecil nya nara, dan orang tua Zuya pun sahabat papinya nara.

"Yuk, masuk kelas" ajak Nara..
"Kuy, kita duduk bareng ya" Zuya meminta.
"Oke boleh, tapi 1 syarat" Nara mulai melirik zuya..

"Ah elah, syarat-syaratan segala sih, apaan coba syarat nya" protes Zuya.
"Janji yaa jangan kasih tau temen-temen baru kita nanti kalo aku anak Papi Donghae, pemilik sekolah ini, awas yaa!" Ancam nara, dan zuya pun setuju, karena memang, dari dulu nara ga suka kalo orang2 tau status dia.

Bel jam istirahat sudah berbunyi, siswa2 sudah mulai keluar berebut untuk ke kantin.
"Ra, kantin gak?" Tanya zuya..
"Hmmm....males seh, tapi ayo aja deh, siapa tau ada makanan enak" Nara langsung berdiri dan diikuti zuya di belakang.
Setelah sampai kantin,, Nara dan Zuya duduk di pojokan karena hanya itu yang tersisa, dan Nara pun hanya memesan minuman karena sedang tidak berselera untuk makan.

"Ya, tau gak cowo yang duduk di belakang baris ke tiga" tanya Nara
"Yang mana Ra?" Tanya Zuya sambil melirik ke atas untuk mengingat.
"Itu Yaya yang tinggi banget masa ga tau?" Kesal Nara.
"Oh iya itu......itu bukan?" Tanya Zuya sambil menunjuk seoarang laki-laki dengan matanya.

Nara langsung mengikuti arah mata Zuya, dan Nara langsung menjawab "iya"
"Oh dia, namanya Derby" jawab zuya dan Nara hanya berOh saja.

"Kenapa?" Tanya Zuya,
"Gak apa apa sih, receh za orang nya diliat2 dari tadi di kelas" nara mencoba menjelaskan.

Istirahat berlalu,Nara dan Zuya sudah masuk kelas kembali. Baru sebentar duduk tiba2 ada Kakak-kakak kelas masuk ke ruangan untuk mengumumkan sesuatu, semua orang terdiam dan fokus pada kakak kelas perempuan yang sedang berbicara.

"Selamat siang adik-adik, mohon perhatiannya sebentar, ini gak lama kok. Ini sekedar informasi kalau sebentar lagi sekolah kita akan mengikuti lomba Dance, berhubung anak2 kelas 7 diikutsertakan, maka kami memilih secara acak untuk mengikuti lomba itu, setiap kelas kita ambil 3 orang saja, dan untuk kelas ini saya umumkan yang akan ikut. Yang disebut namanya angkat tangan dan langsung keluar kelas ya, kalian udah dapet izin dispen sampai akhir jam sekolah."

Semua terdiam semakin hening, sebelum nama-nama orang itu disebut.
"Oke langsung saja ya" lanjut sang kakak kelas
" Kim Derby angkat tangan, silakan keluar dan tunggu di aula"
"Lee Zuya angkat tangan, silakan ikuti Derby"
"Dan terakhir... Lee Nara, silakan ikutin temannya,oke terima kasih saya akhiri pengumuman ini" pungkas kakak kelas dan langsung pergi ke luar.

Di aula sudah banyak siswa yang berbaris sambil menunggu giliran menulis nama mereka masing-masing di sebuah kertas, dan kertas itu tiba di tangan Nara.

"Ini giliran kamu" ujar seorang laki-laki yang tepat di sebelah Nara dan Nara pun mengambil kertas itu dan gak sengaja liat perawakan laki-laki itu.

"Manis" batin Nara, dan Nara melihat kertas itu, dan tertulis nama paling terakhir,


















"Johnny"

🍀🍀🍀🍀🍀Bersambung🍀🍀🍀🍀🍀

Siapa Johnny?
Apa Nara mengenal Johnny...

Aaaahh tunggu next part nya yaa...

Primo Amore ||| Johnny Suh (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang