SML || 2 > Avani

916 70 9
                                    

HIYAKKK CIELAHHH SENENG YAK??
MWEHEHEEE MON MAAP KLO NANTI AKU GAK BISA TEPAT UPDATENYA, AKU NUNGGU ADA KUOTA ATAU NUNGGU ADA ISI OTAK WKWKW.

HAPPY READYNGG BESTIWWW
JANGAN LUPA BERI KAMI VOTE, ALFATHAN PASTI SAYANG KALIAN:V

DAH AHH YUK MULAI!!

***

Malam menjelang pagi, gadis cantik berambut sebahu itu sudah bangun sejak tadi subuh, menjadi anak seorang tentara bukanlah seperti anak-anak lainnya, hidup di siplin, penuh aturan, dan ikut melakukan latihan-latihan menembak dan lainnya.

Tetapi dia tetap di bebaskan oleh ayahnya untuk bermain, yang penting tahu waktu dan tidak melupakan kewajiban. Ayahnya sangat menyayanginya, begitu juga dengan bundanya.

Keluarga Askary itu sedang bercocok tanam saat ini. Setelah olahraga pagi, ayah mereka mengajak dirinya dan saudaranya bercocok tanam.

"Nanti ada acara, kita semua di undang, ayah harap kalian bisa" ujar sang ayah.

"Pastilah bisa, hari ini juga vani engga ada jadwal kuliah yah" ujar avani, si kakak tertua.

"Enak dong, lah gue harus ke sekolah sampe jam 11 nanti, buat ngurus-ngurus kelulusan" ucap Bian, anak kedua dari keluarga askary, yang sebentar lagi akan menempuh perkuliahan.

"Urus yang bener bang" nasihat ayahnya.

"Siap yah" jawab bian.

"Kamu gimana nan?" tanya ayahnya.

Remaja dengan wajah datar itu menjawab "Libur yah, semua kan udah selesai, tinggal daftar SMA aja yang belum" jawab Qeenan.

Ayahnya mengangguk mengerti, tak lama datanglah bunda mereka membawa empat gelas jus dan roti lapis untuk sarapan.

"Sarapannya sudah jadi"

Avani tersenyum lalu membersihkan tangannya dan menghampiri sang bunda, begitu juga dengan yang lain.

"Widihhh enak nih" pekik bian senang.

Setelah sarapan keluarga Askary melanjutkan aktivitas sendiri-sendiri, karena ayah mereka sedang libur jadilah semua di rumah, kecuali bian.

***

Avani adalah kakak tertua di keluarga askary, di keluarga ini dia sendiri yang perempuan sisanya adiknya laki-laki semua.

Avani adalah seorang mahasiswi semester lima, satu tahun lagi akan menuju ke jenjang skripsi, dan sekarang dia tengah sibuk memperbaiki nilai-nilainya agar dapat bergelut dengan skripsi lebih cepat.

Ayahnya sangat menyayanginya, apalagi dulu saat bunda hamil, ayahnya memang menginginkan bayi perempuan yang cantik dan menggemaskan, bagaikan keajaiban doa ayahnya itu terkabul, lalu lahirlah dirinya.

Ayah dan bundanya memang memanjakan dirinya, tetapi tidak terlalu dimanjakan, dia dan adik-adiknya juga di latih hidup mandiri oleh ayah dan bundanya, jadi sewaktu-waktu mereka jatuh, mereka tidak terlalu susah jika sudah berada di posisi itu nanti.

"Ayah ngajak ke pesta kaya ngajak nongkrong, nanti malem gue pake yang mana lagi" gumamnya, sembari melihat-lihat baju dressnya.

Sorry, Mr. Lecturer? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang