APA KABARRRR PARA READER-READER TERCINTAAAA
MAAF BARU UP LAGI HEHE, LAGI SIBUK BESTIEE, WKWK BECANDAAA
YAUDAH LANGSUNG AJA YAKAN
HAPPY READYNG AND ENJOY GUYS!!
***
Seperti yang diucapkan alfathan, benar saja laki-laki itu mengantar avani, dan sekarang avani tengah berjalan di belakang alfathan dengan raut wajah kesal dan masam, dia ini sangat kesal dengan orang yang berada di depannya ini.
Mereka masih di area kampus, dan mereka hendak berjalan ke parkiran untuk memasuki mobil milik alfathan, dia sangat menyesal tidak membawa mobil tadi, jadi dia bisa lolos dan ada alasan untuk menolak, jika sudah begini mau tidak mau dia harus ikut.
Alfathan berjalan ke mobilnya lalu membuka pintu mobil untuk dirinya sendiri begitu juga dengan avani, jika kalian mengira akan ada adegan alfathan membukakan pintu untuk avani? Tidak ads, dan tidak mungkin.
Avani jadi sedikit menyesal masuk fakultas kedokteran, kalau dulu dia tidak ingin masuk ke fakultas ini, dapat dipastikan dirinya tidak akan bertemu dengan pak alfathan. Tetapi ini adalah impiannya, menjadi seorang dokter, walau ayahnya sedikit tidak suka dan anti dengan dokter, tetapi dirinys bisa meyankinkan ayahnya, sehingga ayahnya memperbolehkan.
Ayahnya itu ada sebuah cerita ketraumaan yang sangat mendalam tentang dokter, jadi setelah kejadian itu dia sangat membenci seorang dokter, dia pun butuh waktu yang lama untuk percaya pada avani.
Maka dari itu ayahnya hanya percaya pada dirinya saja, tidak mempercayai dokter yang lainnya, jika ayahnya sakit atau keluarganya yang sakit, avani yang mengurusnya, dengan sedikit berhubungan dengan dokter sekaligus dosennya.
Jika boleh jujur, avani itu cukup kagum dengan alfathan, masih muda sudah memiliki rumah sakit sendiri dan menjadi dosen juga, orang tuanya pun sangat kaya dari kakek neneknya pun, pasti circlenya pak alfathan isinya orang-orang yang kaya.
"Nanti anterin sampe depan gerbang rumah aja pak" ujar avani.
"Hmm" jawab alfathan.
Lalu tak ada percakapan selanjutnya, dan tak lama pun mereka sudah sampai di depan komplek perumahan avani, avani memberi tahu jalan dan alamat rumahnya, sehingga mereka bisa sampai disini.
Dan mobil itu berhenti didepan sebuah rumah dengan lantai dua, lalu halaman yang cukup luas dan asri.
"Terimakasih pak" ujarnya, lalu ingin membuka pintu mobil, tetapi masih di kunci alfathan.
Avani menoleh ke alfathan, "Pak buka dulu"
"Saya antarkan sampai depan pintu" ujarnya.
Avani melotot "Gak, gak papa saya bisa sendiri pak"
Alfathan menatap avani datar "Saya tidak menerima penolakan, asal kamu tahu"
Alfathan keluar lebih dulu lalu membukakan pintu mobil untuk avani dan menarik gadis itu keluar dan menggandengnya ke halaman rumah avani.
Duh bisa mati dia sekarang kalau pak alfathan nganter dia kerumah dan kalau ayahnya lihat nanti bisa-bisa alfathan dimusuhi ayahnya termasuk dirinya ini mah.
Tok tok tok!!
Pintu terbuka lebar dengan menunjukan wajah keenan disana, avani semakin takut kalau ada ayahnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Mr. Lecturer?
Novela JuvenilKisah Cinta yang rumit, Alfathan laki-laki berumur 29 tahun, dengan mahasiswinya sendiri yang berumur 24 tahun yang sedang mengejar skripsi, Alfathan bukan hanya dosen, dia juga seorang Dokter. Siapa saja pasti terpesona saat melihat pesona seorang...