❥10. Starlight Secret! [Imagine](2)

154 19 5
                                    

Tiba-tiba suara orang jatuh terdengar di telinga [Name]. [Name] penasaran, dia langsung berbalik ke belakang, bersamaan dengan Ichigo, Aoi, Ran dan Shion. Mata [Name] membulat lebar, dirinya berusaha untuk tetap tenang ... tak berteriak.

Mereka berlima menemukan sebuah kursi yang dibungkus kain putih tebal. Entah apa isi kain itu, tapi Ichigo sudah berjerit ketakutan. Aoi dan Ran melirik ke sekeliling, mencari tahu kenapa kursi ini bisa terjatuh. Mereka akhirnya menemukan jika jendela di lantai dua terbuka lebar.

[Name] perlahan mendekat ke arah kursi itu. Dia penasaran dengan apa yang ada di balik kain putih. "Apa isinya?"

"Kain itu ... sepertinya adalah kain untuk membungkus mayat," kata Shion mengamati kainnya.

Ichigo memeluk erat Aoi, dia berujar, "Sepertinya itu bajunya mumi! [Name menjauh dari sana! Nanti muminya keluar memakanmu!"

Ran menggelengkan kepala, lalu menepuk jidat. Dia sebenarnya takut, tapi rasa penasaran juga hinggap di pikirannya. Selanjutnya, Ran melangkah ke depan. Dia memegangi pundak [Name] kemudian berkata dengan gugup,"Bu ... buka saja ... kainnya."

[Name] mengangguk. Meskipun takut, tangannya mulai terarah menyentuh kain itu.   Sayangnya, belum sempat tangan menggapai kain. Benda putih itu tiba-tiba bergetar, bergerak lalu melayang ke atas. Layaknya hantu. Sontak, [Name] dan Ran segera memundurkan tubuhnya.

Ichigo, Aoi dan Shion berjerit kaget. Sementara [Name] mengernyitkan alis heran. Begitu juga dengan Ran yang diam-diam melihat hal yang mencurigakan. Kedua gadis ini berniat mendekat, tapi nyalinya kembali menciut. Karena Kain sudah lebih dulu terbang, ke kanan dan ke kiri tak tahu arah.

"Hantu terbang!" Shion menerka.

Aoi menggenggam erat tangan Ichigo, karena Si Kain terus menerus mengelilingi mereka. Aoi bergumam,"Maafkan aku Ichigo, jika aku mempunyai salah. Kalau hari ini aku mat---"

"Hey! Jangan sembarangan bicara! Jangan mati dulu, aku belum menikahi Suzukawa sensei!" ungkap Ichigo sembari menutup mata takut.

Ran berdecak, "Bisa-bisanya kau masih memikirkan soal menikah!"

[Name] tiba-tiba mengambil sapu di sekitar lantai. Dia mengarahkan sapu itu ke Si Hantu, dan ternyata hantunya lemah. Kain putih itu turun ke bawah, mengenai kepala [Name]

"Ehh tunggu ... ini bukannya ...." Dibalik kain putih, [Name] menemukan kelelawar milik perancang dress Loli Gothic.

"Alan?" terka [Name]. [Name] langsung membuka tudung kainnya. Dia menangkap kelelawar lalu menelitinya.

"Ehh kenapa dia ada di sini? Bukannya dia selalu bersama Yurika? mereka 'kan bestie," heran Aoi.

Shion melirik ke atas lantai 2, dia juga menatap ke arah kursi yang baru saja jatuh. "Hei, tampaknya kita harus pergi ke lantai 2."

Ran mengangguk,"Iya, kau benar. Lantai 2 tampaknya adalah akar dari semua kejadian ini."

Ichigo mengembuskan napas pasrah. Dia akhirnya ikut mencari tahu, meskipun jantungnya masih berdetak takut.

𖥸┈┈┈𖥸┈┈┈𖥸┈┈┈𖥸

Akhirnya para idol itu berjalan, menelusi gelapnya koridor sekolah. [Name] merasakan aura sekolah di malam hari begitu menakutkan. Apalagi redupnya pencahayaan, yang hanya bisa mengandalkan lampu kecil.

"Kenapa lampu besar di sini tak dinyalakan ya?" tanya Ichigo penasaran.

"Tentu saja untuk menghemat listrik," jawab Aoi.

Shion menyindir, "Katanya sekolah kaya, tapi listrik pun masih berhemat. Aku curiga kepala sekolah kita pelit."

[Name] menyenggol bahu Shion. Dia kemudian berbisik," Kau tak boleh berbicara yang buruk tentang kepala sekolah Orihime. Di sekolah ini terdapat banyak cctv. Mungkin saja pergerakkan mulutmu terekam."

AIKATSU ONESHOT 𓆩✩𓆪 ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang