Kumpulan cerita-cerita Aikatsu all series sekali tamat.
*Aikatsu
*Aikatsu stars
*Aikatsu friends
*Aikatsu on parade
*Aikatsu planet
Request? dipersilakan:)
Semua murid keluar dari kelas, menuju tempat tujuannya masing-masing. Ada yang pergi ke kantin, toilet, perpustakaan ada juga yang pergi ke ruang seni.
Sebut saja Keito, atau nama lengkapnya Kirihata Keito. Pemuda berkulit tan, yang saat ini tengah berlari menuju ruang seni. Dia berlari dengan kecepatan penuh, jangan lupakan tangannya yang menggenggam erat kotak coklat.
Untuk apa dia pergi ke sana? Memainkan alat musik? Bernyanyi? atau malah menari? Bukan, bukan, dia ke sana hanya untuk mengintip idol favoritnya berlatih. Dia Hana, idol yang saat ini sedang naik daun.
"1, 2, 3, 4!"
Gadis bernama Hana itu menari dengan lincah. Dia ditemani temannya Shiori, yang juga seoramg idol.
Sorot mata Keito tak pernah henti memandangi Hana. Dia mengulum senyum manis, senang melihat Hana berlatih dengan serius.
Sebenarnya Keito bisa saja pergi menyapa Hana. Tapi ... Dia tak bisa. Kenapa? Karena dulu, Keito pernah memarahi Hana.
Masalahnya sebenarnya hal sepele, Hana pernah menumpahkan segelas jus jeruk pada baju seragam Keito. Tapi pemuda itu sudah mengamuk seperti harimau yang lepas dari kandangnya.
Hana berulang kali meminta maaf, tapi Keito malah mendengus dan pergi begitu saja. Tapi, lama kelamaan, Keito jadi sering bertemu Hana, gadis itu tersenyum ramah mengabaikan sifat tak bersahabat Keito. Keito hanya bisa memalingkan wajah, padahal dalam hati entah kenapa dia menyukai senyuman ramah itu.
Hingga, Keito jatuh cinta pada gadis itu. Dia tak berani mendekati Hana, karena takut Hana tak mau berteman dengan pemarah sepertinya.
Yang dia bisa lakukan ya ini. Menaruh coklat dan note di meja ruang seni. Kemudian pergi sebelum Hana menemukannya.
Sayangnya ...,
"Keito-kun!" panggil Hana yang baru saja menyelesaikan latihannya.
Keito terciduk.
"Ha ... hana," Keito tergagap. Dia menggaruk satu tangannya, dengan wajah menunduk tak berani melihat wajah Hana.
"Owwh, jadi kau ya, yang selalu menaruh kotak coklat ini di sini?" tanya Hana sembari memincingkan matanya.
"Bu ... bukan! Bukan aku!" elak Keito.
"Oh ya? Jangan berbohong! Nanti hidungmu memanjang!" pinta Hana.
"Tidak! Aku tak berbohong!"
"Benarkah?"
Keito menangguk, dia bersusah payah menahan napas ... takut Hana menyadarinya.