*Disarankan untuk membaca cerita ini setelah berbuka puasa, bagi yang menjalankan.
Itachi yang baru saja sampai di kelas, perhatiannya langsung tertuju pada bangku yang ada di sampingnya. Namun ia tidak menemukan orang yang ia cari, yang ada cuma ranselnya saja. Padahal ia ingin berbicara dengannya.
Mengetahui gadis yang ia cari tidak ada di tempat, ia langsung memeriksa ponsel miliknya. Biasanya gadis itu akan mengabarinya jika ia ada kegiatan atau sedang sibuk. Namun saat ia membuka ponselnya, tidak ada notif apapun yang masuk, yang berasal dari gadis itu.
Jujur saja itu membuatnya sedikit kesal dan juga kebingungan, karena ia tidak tahu kemana dan sedang apa gadis itu sekarang. Bukannya ia tidak ingin mencari, tapi berjalan tanpa tujuan itu hanya sia-sia dan buang-buang waktu, apalagi sekolah ini cukup luas.
Ia pun mengirim pesan pada gadis itu, namun pada pesan yang ia kirim hanya ada tanda centang satu. Itu artinya ponsel gadis itu sedang tidak aktif atau data milik gadis itu sedang dimatikan. Bahkan waktu terakhir kali yang tertera menunjukkan bahwa gadis itu aktif kemarin malam.
Kalau sudah begini satu-satunya hal yang bisa ia lakukan adalah menunggu gadis itu kembali ke kelas.Itachi terus menunggu gadis itu, dari kelas yang tadinya agak sepi sampai kelas menjadi ramai, gadis itu tidak juga terlihat ada di kelas ini. Bahkan sepertinya semua murid di kelas ini telah datang. Terjebak kebingungan dan hanya bisa menunggu, ini benar-benar sangat menyebalkan.
Kring... Kring...
"Sebenarnya ia kemana? Bel sudah berbunyi dan ia masih belum kembali" batin Itachi.
Bel sudah berbunyi tapi gadis itu tak kunjung datang. Bahkan semua murid telah duduk rapi di tempat masing-masing. Karena sebentar lagi pasti guru yang akan mengajar akan datang ke kelas.
Dan tepat sekali setelah Itachi memikirkannya, seorang guru laki-laki masuk ke dalam kelas. Seorang laki-laki berambut kuning dengan mata berwarna biru, berwajah tampan, ramah dan juga murah senyum. Guru itu adalah Namikaze Minato. Ia adalah salah satu dari beberapa guru yang populer di sekolah ini, terutama di kalangan perempuan. Ya, Itachi akui bahwa beliau adalah guru yang menyenangkan dan pandai menjelaskan.
"Selamat pagi anak-anak!" sapa guru itu dengan ramah sambil tersenyum kepada semua murid.
"Pagi, Pak!" sahut seluruh murid di kelas.
"Bagaimana kabar kalian, semuanya baik, kan?" tanya guru itu dengan ramah, dan juga memastikan kondisi semua murid di kelasnya.
"Baik, Pak!" sahut lagi para murid.
"Saya senang kalau kalian baik-baik saja. Baiklah, karena minggu lalu materi kita sudah selesai, maka hari ini saya akan memberikan tugas berkelompok untuk dikerjakan. Supaya efektif maka setiap kelompok hanya berisi dua orang saja dan untuk kelompoknya saya sendiri yang akan menentukannya. Sampai sini kalian paham dengan intruksinya?" tanya guru itu memastikan.
"Paham, Pak!" jawab seluruh murid, pertanda mereka mengerti dengan apa yang dikatakan oleh guru tersebut.
Setelah mendengar jawaban para murid, Pak Minato pun mengambil spidol dan menuliskan di papan tulis kelompok yang telah ia tentukan beserta dengan anggota yang ada di dalam kelompok tersebut. Karena lumayan banyak kelompok yang terbagi, maka untuk menulisnya pun perlu sedikit waktu.
"Baiklah anak-anak, ini adalah kelompoknya. Silahkan dibaca dulu, setelah ini tolong koordinasikan untuk menyesuaikan tempat duduknya sesuai kelompok yang saya tentukan. Tolong setiap kelompok, maju satu perwakilannya untuk mengambil soalnya sesuai dengan urutan kelompoknya. Sampai sini kalian mengerti" intruksi lagi guru tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
FanfictionBerisi cerita pendek tentang kisah cinta Itachi dan Izumi. Disclaimer © Masashi Kishimoto