5. Tentang Kita

242 18 2
                                    

Malam yang terlihat sama, namun sebenarnya sangat suram. Seorang laki-laki memeluk dan memangku seorang gadis di dekapannya.

Harusnya pelukan adalah sesuatu yang membahagiakan, namun ini adalah pelukan penuh kesedihan dan kepiluan.

Gadis yang ia peluk tidak dalam keadaan yang baik. Sebuah pisau telah tertancap di perutnya. Ia telah berlumuran darah. Bahkan dari mulutnya ia juga memuntahkan darah. Ia hampir tiada.

"Ma...maafkan a...aku. Aku tidak bi...sa berada di...sisimu lebih lama lagi. Raihlah mim...pimu, jagalah dan perbaiki negeri ini. Uhuk... Uhuk..." ucap gadis itu dengan nafas yang sudah begitu berat, bahkan ia kembali memuntahkan darah.

"Tidak, jangan berkata begitu"

"Walaupun a...aku tidak ada di...sini. Aku pa...sti akan a...akan selalu men...dukung...mu. A...aku sangat men...cintaimu. D...dan akan se...lalu be...gitu. Ki...ta pas...ti ber...te...mu la..g-" belum sempat menyelesaikan perkataannya, gadis itu telah menghembuskan nafas terakhirnya.

"Aaaaaakhhhhh...." jerit laki-laki itu histeris. Tangisan mengalir deras di wajahnya, rintihan kesedihan dan kepiluan menguasai dirinya.

"Jangan pergi, matahariku. Kekasihku..."

Laki-laki itu memeluk tubuh kekasihnya yang kini mulai dingin dengan erat di pelukannya, di pangkuannya. Seakan tidak membiarkan gadisnya itu pergi. Ia pun memeluk kekasihnya yang sudah tiada sepanjang malam tanpa mau melepaskannya biar satu detik pun.

...

Seorang laki-laki terbangun dari tidurnya dengan air mata yang menghiasi wajahnya.

"Kenapa air mataku selalu keluar saat memimpikannya? Dan kenapa juga mimpi yang sama selalu datang kepadaku?" Ia pun menghapus air mata di sudut matanya. Sambil bertanya-tanya tentang mimpinya.

Benar, Itachi sudah sering memimpikan hal ini. Mimpi yang sama di waktu yang sama. Mimpi yang tidak pernah ia pahami. Yang ia lihat hanyalah seorang laki-laki yang sangat mirip dengannya menangis penuh kesedihan dan kepiluan. Sambil memeluk seorang gadis yang sekarat di pangkuannya.

Ia tidak bisa melihat wajah gadis itu. Yang ia tahu gadis itu memiliki rambut coklat dan kulit putih pucat dengan tubuh kecil.

Ia menyimpulkan bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Tapi mengapa harus datang dalam mimpinya. Dan kenapa wajah laki-laki itu sangat mirip dengannya.

"Huh... Sudahlah. Aku juga tidak tahu. Lebih baik aku bersiap-siap untuk sekolah"

Merasa tidak akan menemukan jawabannya. Ia pun memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya. Karena ia harus berangkat ke sekolah.

Setelah beberapa menit, ia telah selesai mandi. Lalu ia bersiap mengenakan seragamnya dan turun ke bawah untuk sarapan.

...

"Selamat pagi, Itachi" sapa seorang wanita yang memiliki wajah yang mirip dengannya. Ia adalah ibu Itachi, Uchiha Mikoto.

"Selamat pagi ibu. Selamat pagi ayah" sahut Itachi sekaligus menyapa orangtuanya.

"Pagi. Duduklah, kita sarapan bersama" sahut lelaki yang lebih tua darinya, sambil menyuruh dirinya untuk sarapan. Lelaki itu adalah Uchiha Fugaku, ayah Itachi sekaligus kepala keluarga di rumah ini.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang