1. Soulmate

1K 66 7
                                    

Seorang gadis cantik dan juga manis berjalan sendirian di koridor sekolah. Ia berjalan dengan riang dan gembira karena ingin membeli makanan kesukaannya. Begitulah Uchiha Izumi bersikap, jika tentang hal yang ia sukai.

Izumi pun berbelok menuju kantin tempat dimana ia akan membeli makanan kesukaannya, namun langkahnya terhenti karena mendengar suara seseorang yang ia kenal. Ia memutuskan untuk diam di tempatnya saja, sampai orang itu selesai berbicara, karena ia tahu jika ia lewat, orang itu pasti akan berhenti berbicara.

"Hei teman, terima kasih karena kau mau ikut denganku pergi ke kantin" kata salah satu laki-laki berambut merah berantakan pada teman di sampingnya.

"Aku terpaksa" jawab laki-laki berambut hitam dengan guratan kecil di matanya dengan datar.

"Jangan berkata begitu! Kau lihat banyak gadis yang memandangmu, anggap saja itu caramu untuk membuat hati mereka senang" balas temannya karena tidak terima dengan pernyataan teman di sampingnya.

"Maaf, Sasori! Tapi aku tidak senang dengan hal itu"

"Baiklah kalau begitu. Apa hal yang akan membuatmu senang? Perhatian dari orang yang kau cintai?" kata Sasori dengan senyum jahil di wajahnya.

"Apa maksudmu?"

"Ayolah, Itachi. Aku tahu kau pasti paham dengan maksudku. Jadi, siapa orang yang kau cintai?" tanya Sasori dengan nada menggoda dan senyum jahilnya yang semakin menjadi.

"Tidak ada" jawab Itachi dengan singkat tapi juga serius.

Sasori memperhatikan Itachi sebentar untuk mengetahui apakah temannya bersungguh-sungguh mengatakan hal itu. Ya, ternyata Itachi berkata jujur dan Sasori kecewa dengan jawaban temannya itu.

"Padahal aku ingin membuatmu senang. Lalu apa yang membuatmu senang?" kata Sasori dengan nada kecewa dan wajah cemberut.

"Satu hal, cepat pergi dari sini!"

"Baiklah, baiklah. Kau ini tidak bisa diajak bercanda!" jawab Sasori dengan kesalnya pada temannya ini.

Izumi yang mendengar semua perkataan mereka berdua, mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantin. Seketika saja moodnya hilang dan ia tidak berselera lagi untuk membeli mochi kesukaannya.

Izumi pun berbalik dan pergi meninggalkan tempat yang tadi ia tuju dan ingin kembali ke kelas. Perasaan riang dan gembiranya telah hilang tergantikan dengan perasaan galau dalam hatinya. Karena orang yang ia cintai tidak mencintainya tapi juga tidak mencintai orang lain.

"Ternyata perlakuan manis Itachi padaku, hanyalah sebatas seorang sahabat. Mungkin aku harus berhenti berharap padanya!" batin Izumi sambil memikirkan perkataan Itachi.

.
.
.

Itachi dan Sasori telah sampai di kelas mereka. Sesampainya di kelas mereka langsung duduk di tempat masing-masing. Itachi pun duduk di samping seorang gadis yang sedang asyik membaca novel di tangannya dan menyapa gadis itu.

"Hei, Izumi. Selamat pagi!" sapa Itachi sambil tersenyum kecil pada gadis itu.

"Hei juga, Itachi. Selamat pagi!" jawab Izumi singkat dengan senyum tipis di wajahnya, lalu ia kembali membaca novelnya.

Itachi terdiam melihat Izumi bertingkah seperti itu. Bukannya gadis itu berperilaku buruk, tapi hari ini sikapnya cukup berbeda. Biasanya Izumi akan meletakkan bukunya jika Itachi datang dan mengajaknya berbicara. Atau jika Izumi memang ingin membaca, ia akan meminta izin terlebih dahulu, tapi kali ini gadis itu tidak melakukannya. Namun Itachi tidak ingin berpikir buruk dan mencoba mengabaikannya.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang