ㅡ sembilan

492 56 12
                                    

warn! harsh words

kalo biasanya agenda akhir minggu junkyu itu main bola gebok atau nongkrong di bawah pohon lapangan komplek sama temennya doang atau abangnya, kali ini ada tambahan personel yang duduk melingkar di bawah pohon. ada banyak bungkus jajanan ringan yang kebuka, botol-botol isi minuman sampe bungkus permen. rame banget, soalnya haechan dan kawanannya ikut ngumpul.

udah satu jam mereka ngobrol dengan topik beragam, mulai dari kejadian lucu di sekolah junkyu, haechan yang pernah bikin bedug masjid komplek sobek, sampe ryujin yang berantem sama anak komplek ujung karena dikatain sok jagoan. sebenernya bukan masalah dikatain, sih, cuma anak-anak komplek sana mukanya ngeselin semua. jadinya ditonjok aja sama ryujin.

junkyu sibuk makan ciki keju sambil dengerin ocehannya jeongwoo sama haechan, di sampingnya juga ada haruto yang ikut merhatiin. atau bahasa kerennya lagi jaim. iya dong, di depan gebetan harus terlihat tampan dan mempesona.

"ada yang mau cilok nggak?" tanya sunoo tiba-tiba begitu liat abang cilok di ujung jalan. separuh dari orang yang ngumpul noleh dan sibuk berunding siapa aja yang mau beli. lain halnya sama junkyu yang nggak pengin cilok, ciki di tangannya lebih enak.

"lo gak mau cilok?" tanya haruto begitu temen-temennya dan junkyu lari nyamperin abang cilok. sisa renjun, junghwan, dan mereka berdua di sana.

pertanyaan haruto dibales gelengan sama junkyu. dia malah ngulurin ciki di tangannya.

"mau gak?" tawar junkyu sambil ngunyah.

haruto rasanya mau tengkurep aja deh. gemes banget... pipinya junkyu keliatan gembul, empuk juga kayaknya. pengin banget ngelus pipinya si manis tapi takut junkyu ngamuk terus ilfeel, jadi si tinggi nahan tangannya supaya nggak bergerak.

"nggak, makan aja," kata haruto. "ehm, lo ada alergi susu, gak?"

junghwan yang denger pertanyaan haruto langsung ngelirik renjun, cowok mungil itu lagi sibuk sama ponselnya. jadi junghwan berdiri buat narik renjun ngejauh dari dua sejoli dengan alesan dia mau cilok dan minta ditemenin renjun. alibinya terdengar tolol tapi haruto berterima kasih.

"nggak, kok--kayaknya. kenapa?"

alih-alih jawab, haruto ngambil susu kotak yang sengaja dia simpen di totebag belanja sebelum dikasih ke junkyu. si manis ngeliatin susu rasa karamel di tangan haruto bingung, kok tiba-tiba dikasih susu?

"buat lo," katanya, seakan ngejawab pertanyaan junkyu secara tidak langsung. "tanda kalo kita udah temenan. nggg--gue gak tau lo suka susu rasa apa. tapi kalo gak suka--"

junkyu buru-buru ngambil susu di tangan lawan bicaranya sambil masang senyum manis. matanya keliatan berbinar dan haruto mau ngaku kalo junkyu keliatan cakep banget pol. "makasih, ya. gue suka susu rasa apa aja, sih. oh! kecuali susu kambing. gak enak rasanya! lo pernah coba susu kambing? tapi ini beneran makasih, ya, haru."

"oh? nggak, eh--iya. maksudnya, nggak. gue gak pernah minum susu kambing. tapi iya, sama-sama, junkyu."

asli.

gemeter banget padahal cuma diucapin makasih doang. abis ini kayaknya dia bakal berbuat baik lebih banyak dan membuang sampah pada tempatnya. emang gak nyambung, tapi perasaannya buat junkyu lagi berusaha dibuat nyambung. karena haruto kali ini beneran yakin.

yakin dia naksir cowok di sebelahnya setelah kejadian tabrakan tempo hari.

junkyu ngeliatin haruto yang ngelamun entah mikirin apa. mukanya jadi lucu, jadi junkyu ketawa pelan sambil nepuk bahu si tinggi.

"kok bengong, sih? mikirin apaan?"

"lo."

"hah?" junkyu membeo, apaan nih tiba-tiba?

haruto kayaknya juga kaget jadi responnya juga cuma, "hah?"

"lo ngomong apaan tadi?" tanya junkyu lagi, kali ini dia nahan senyum biar gak keliatan kayak ngeledek. aslinya dia mau meledak, soalnya jantungnya ribut banget.

"iya itu--duh, tadi emang gue ngomong apa, ya?" haruto malah balik nanya bikin junkyu mendengus pelan. ini dia yang ge'er atau haruto yang payah, sih? tapi kenapa juga ya junkyu ngerasa agak bete? padahal belum ada dua minggu mereka kenal, punya nomor ponsel masing-masing juga belum.

si manis ngeletakkin cikinya terus ngambil susu kotak, sedotan plastiknya dibuka buru-buru. junkyu bete sama dirinya sendiri soalnya aneh banget dia nyaris marah sama si cowok tinggi. di sebelahnya, haruto lagi sibuk nyusun kata-kata soalnya isi pikirannya berantakan banget. maklum, remaja satu ini belum pernah jatuh cinta. jadinya repot sendiri.

ini impulsif banget, haruto tau, tapi kalo nggak maju dia bakal dikatain cupu selamanya.

"junkyu, gue boleh minta nomor hape lo, gak?"

•●•

lama banget buku ini ditinggal, semoga kalian masih inget jalan ceritanya wkwk:( 

susu karamel ( ft. harukyu)

© 2021




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

susu karamel (ft. harukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang