Bismillahirrahmanirrahim
Happy reading all
Jangan lupa vote dan komen iyaa 🤗Kalo nggak nyambung getok aja yang nulis.
Update sekarang, takut lupaa😍__________________________
Setelah menempuh perjalanan cukup panjang dan memakan banyak waktu. Kini mobil Arlan telah terparkir rapi di basement apartemen.
Ia membuka seat belt terlebih dahulu sebelum keluar dari mobil. Matanya melirik ke arah istrinya yang ternyata tengah terlelap pulas di kursi sampingnya.
Tak tega membangunkannya, Arlan berniat menggendongnya saja. Ia segera turun dari mobil dan berjalan memutar menuju seberang.
Ia membuka pintu mobil hati-hati agar tidak menggangu tidur istrinya. Dengan pelan dan pasti, ia menggendong tubuh mungil Ayyana ala bridal style menuju apartemen.
Banyak pasang mata yang menatapnya lapar apalagi kaum hawa. Mereka terus mencuri pandang kearahnya. Namun Arlan hanya cuek dan menatap lurus ke depan sesekali membenarkan gendongan istrinya agar tetap nyaman.
Ayyana menggeliat. Arlan memberhentikan jalannya. "Shuutt tidur lagi, sayang. Sebentar lagi kita sampai," ucap Arlan lirih.
Ayyana yang merasa nyaman menduselkan wajahnya di dada bidang Arlan dengan nyaman dan kembali tertidur pulas.
Melihat Ayyana sudah kembali tidur, Arlan melanjutkan jalannya menuju lift yang akan membawanya ke apartemennya.
Sampai di apartemen tempat dia akan tinggal, Arlan segera membuka pintu agar bisa segera menidurkan istrinya. Sedikit susah, tapi mengingat istrinya ini ringan, membuat Arlan tidak terlalu berat menyangga tubuh Ayyana dengan satu tangan dan pahanya.
Arlan membaringkan tubuh Ayyana dan menyelimutinya sebatas dada. Tak lupa kecupan singkat ia berikan di kening Ayyana.
Memastikan Ayyana nyaman, Arlan kembali ke basement untuk mengambil koper Ayyana yang tadi mereka bawa.
Tak berselang lama Arlan keluar. Manik mata hitam yang tadi tertutup perlahan terbuka. Ia mengernyit bingung melihat tempat asing ini.
Pikiran buruk mulai menghantuinya. Ia takut jika sekarang dia tengah di culik. Jika dia di culik, dimana suaminya sekarang. Apakah dia baik-baik saja?
Mata Ayyana mulai berkaca-kaca memikirkan segala hal buruk yang terjadi.
Ceklek
Suara pintu yang terbuka membuat badan Ayyana mematung, apakah itu penculik yang menculik dirinya?
Isakan kecil lolos dari bibir Ayyana, ia menenggelamkan wajahnya di lipatan lututnya.
Arlan yang mendengar isakan dari istrinya panik. Ia menghampiri istrinya dan menyentuh bahunya.
Tangan Arlan di tepis kasar oleh tangan halus Ayyana. "Pe pergiii. Jangan sentuh Ala. Kenapa culik Ala? Ala nda punya uang hiks."
Arlan rasanya ingin tertawa sekarang juga. Tapi dia mana tega tertawa disaat istrinya tengah ketakutan.
Ia mengusap kepala Ayyana dengan sayang. "Hei, ini gue."
Mendengar suara yang sangat ia kenali, membuat Ayyana mendongak dan langsung menubruk badan Arlan untuk dia peluk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Badboy
Подростковая литератураDia badboy, tapi bertanggungjawab. Dia nakal, tapi dia paham agama. Dia cuek, tapi dengan Ayyana dia perhatian. Dia itu dingin, tapi dengan Ayyana dia manja. Dia tempramental, tapi dengan Ayyana dia selalu sabar. Jika marah, tidak akan ada yang...