delapan.

12.8K 1K 128
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
Jangan lupa vote dan komennyaa

*******

Ya Allah jodohkanlah aku dengannya. Bilamana dia bukan jodohku Ya Allah. Tolong pikir-pikir lagi Ya Allah

- Abu Nawas

_____________________


Pagi ini Ayyana dibuat kelimpungan oleh Arlan. Pasalnya sedari tadi suaminya ini mual-mual sejak sebelum subuh dan selalu ingin ia peluk.

Ditinggal sebentar merengek dan menangis. Ayyana sudah menawarkan untuk ke dokter tapi di tolak dengan rengekan manja.

Seperti saat ini, tepat pukul 6 pagi yang seharusnya mereka bersiap malah masih tiduran dengan Arlan yang memeluknya erat.

"Kak, ayo siap-siap udah jam 6 loh. Kita nanti telat masuk sekolah," ujar Ayyana sembari mengelus surai hitam Arlan.

Arlan menggeleng, ia semakin merapatkan dirinya pada sang istri. "Nda mau, pusing kepalanya."

"Kita ke dokter, ya?"

Lagi-lagi gelengan kepala yang Ayyana dapat. Ia menghela nafas pasrah ketika suaminya ini semakin menenggelamkan wajahnya ke dadanya.

"Lo izin juga. Ga usah sekolah, nemenin gue di rumah," pintanya memelas.

Ayyana mengangguk mengiyakan, mana mungkin dia akan meninggalkan suaminya ini sendirian. Dia meraih ponsel yang ada di nakas samping tempat tidurnya untuk menghubungi temannya.

Stella

Assalamualaikum, La
Aku minta tolong izinin ngga masuk, ya. Ada acara keluarga. Sebelumnya terimakasih, wassalamu'alaikum.


Tangan Ayyana kembali menari diatas keyboard. Kali ini ponsel Arlan yang dia pegang. Dia akan memberi kabar kepada sahabat suaminya.

Setelah selesai dengan ponsel, Ayyana kembali mengusap surai lebat Arlan. Kecupan pada pucuk kepala Arlan ia berikan dengan hati-hati dan lembut ketika melihat suaminya sudah kembali tertidur pulas.

"Cepat sembuh, zaujii."

Telat pukul 9 pagi, Arlan terbangun. Hal pertama yang dia lihat saat membuka mata adalah wajah cantik istrinya.

Ia mengecup kening istrinya lembut dan penuh kasih sayang. "Maaf udah buat repot."

Arlan beranjak dengan hati-hati turun dari ranjang agar tidak membangunkan istrinya. Setelah berhasil turun dari ranjang, Arlan membenahi selimut untuk menyelimuti istrinya.

Ia bergegas mandi dan pergi keluar. Dia menginginkan sesuatu!

Dan harus dapat!

Setelah siap, ia melangkah keluar dari kamar dengan hati-hati. Setelah berhasil keluar dan menutup pintu kamar, ia berjalan menuruni anak tangga dengan grusa-grusu.

Tujuannya sekarang adalah taman kompleks yang setiap hari banyak pedagang kaki lima berjualan.

Sampai tempat tujuannya, Arlan memarkirkan dengan rapi. Ia memutari taman ini untuk menemukan apa yang dia cari.

Imamku BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang