08

68 26 4
                                    

Happy Reading!

Jangan lupa vote dan komen nya ya ^^
Enjoy ♡

>…<

"KEY!" Angga berteriak di luar apartemen Key sambil menggedor-gedor pintu apartemen.

Gibran menatap bingung kearah Angga, ia menarik lelaki itu untuk menghentikannya. Bisa-bisa mereka akan kena semprot oleh penghuni apartemen yang lain.

"Tenangin diri lo." ujar Gibran. Ya, Angga menceritakan semuanya karna Gibran memaksa. "Kayanya dia gak ada di dalam."

"Ada perlu apa kalian?" Key memegang helm nya sambil menatap keduanya dengan tatapan yang aneh. Tidak seperti biasanya ia melihat Gibran bersama dengan Angga.

Gibran berdiri di samping Key, menatap gadis itu dari atas sampai bawah. "Habis dari mana lo malem-malem gini?"

Belum sempat Key menjawab, Angga sudah lebih dulu mencengkeram kuat kerah baju Key.

"APA YANG LO LAKUIN KE AQILA?"

Gibran menarik tangan Angga dari kerah baju Key. "Jangan sentuh Key atau gue patahin tangan lo."

Key menarik Gibran agar lelaki itu berdiri di belakangnya. "Jadi, Aqila ngadu sama lu? Ck, dasar tukang ngadu."

"Jaga ya mulut lo!"

"Aduhh sosweet banget sih."

"Bacot. Sekarang lo ikut gue." Angga mencengkeram pergelangan tangan Key dengan kuat. Gibran yang melihatnya langsung menghentikan dengan menggenggam tangan kiri Key, hingga membuat helm yang Key pegang terjatuh.

"Gue udah kasih peringatan buat lo." Ancam Gibran, menatap tajam kearah manik hitam milik Angga.

"Lepasin, gue harus ngasih pelajaran sama Key."

Dengan sekuat tenaga Key menghempaskan cengkraman mereka. "Gibran lo mending pulang, gue gapapa."

"Tapi Key-"

"Ini urusan gue Gib, gue gak mau lo ikut campur untuk kali ini. Plis..."

Gibran menghela nafasnya, dengan berat hati ia menganggukan kepalanya. "Kalau lo nyakitin Key, gue patahin tangan dan kaki lo." ancaman itu tertuju kepada Angga.

Key tersenyum, gadis itu berjinjit mengusap lembut rambut Gibran. "Makasih Gib karena udah ngertiin gue."

Angga berdecak, menarik tangan Key dan membawanya pergi dari sana dengan menggunakan mobil.

>…<

Kecepatan Angga berkendara sangat membahayakan. Key memegang sabuk pengaman dengan kuat. Dirinya menatap kearah Angga yang sedang menatap jalanan dengan tatapan yang tajam.

Semarah itukah Angga?

Key menelan pahit sebuah fakta yang baru saja ia ketahui, Angga menyukai Aqila.

Angga keluar dari mobil, membukakan pintu mobil untuk Key dengan sedikit kasar. Jangan berharap adegan yang romantis seperti di drama-drama, saat ini bahkan detik ini pun hati Angga hanya tertuju kepada Aqila seorang.

ANTAGONIS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang