LC: 10

17 9 18
                                    


Lelaki tampan berkulit putih pucat yang sedang menghisap sebatang nikotin di balkon kamarnya, ia hanya terdiam menatap langit malam dengan sesekali menghembuskan asap rokoknya ke udara

Rokok yang berada dijarinya sudah habis, lelaki itu ingin mengambil sebatang rokok lagi tapi sayang rokok miliknya sudah habis tak tersisa. Padahal ia telah menghabiskan tiga bungkus rokok dalam sehari tapi rasanya seperti masih kurang

"Maaf, Den. Den Arkan nggak tidur?" Wanita paruh baya menghampirinya, Bi Nani. Sosok yang selalu berada disamping Arkan

"Sebentar lagi, Bi. Stok rokok aku masih ada kan, Bi?" tanya Arkan pada Bi Nani karena selama ini Arkan yang menyuruh Bi Nani untuk menyetok rokoknya

Bi Nani duduk di samping Arkan yang sedang menunggu jawabannya

"Maaf, Den. Bapak yang buang stok rokok punya Den Arkan, Bibi nggak boleh beliin lagi" jawab Bi Nani dengan kepala tertunduk merasa tak enak hati

Arkan menghela napasnya lalu menepuk pundak Bi Nani

"Nggak apa-apa, Bi. Makasih ya Bi karena selalu ada buat aku" ucap Arkan tersenyum

Bi Nani membalas senyum Arkan lalu bangkit dari duduknya

"Masuk, Den. Luka Den Arkan udah mulai sembuh, kata Bapak besok disuruh sekolah lagi" ucap Bi Nani lalu meninggalkan Arkan yang gusar

Arkan masih belum siap untuk bertemu Galih dan yang lainnya, Arkan berjalan ke depan cermin dan membuka bajunya. Terlihat tubuh atletisnya yang mulai mengurus

Arkan menghampiri kotak obat dan meminumnya, keluarganya belum ada yang mengetahui kalau Ia sakit, Ia ingin merahasiakannya sampai waktu yang tak menentu

Arkan sudah bersiap untuk tidur tetapi suara notif di ponselnya berbunyi dengan terpaksa membuka matanya kembali untuk melihat siapa yang mengirimi pesan terus

Sebelumnya Arkan sering menghapus semua pesan tanpa melihat nama pengirimnya karena sangat mengganggu dan untuk sekarang ia akan membalas karena besok ia akan sekolah

"Siapa sih, anjir?" Celetuk Arkan sebal

Aleyza cantik
Besok lo sekolah gak? (2)

Dino bawel
Eh kasar. How are you, kasep (3)

Firman anak Burhan
Kangen qamu nich (1)

Dan beberapa pesan yang menurutnya nggak penting

Arkan mengernyitkan dahinya saat membaca nama Ale

"Bangke, Ale nyimpen namanya malah begini" gumam Arkan saat mengingat kalau Ale sendiri yang menyimpannya

Aleyza cantik

Kangen elo, Ar

Besok lo sekolah gak?

Me

Iya cantik

Aleyza cantik

Eh tumben dibales, kemarin gak aktif

Me

Sorry, lg sibuk

Aleyza cantik

Ok dehh, sampe bsk yaa •~•

*Read

Little ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang