LC: 1

60 16 1
                                    

"BHAHAHAHAHAHA..."

"Lo seriusan, Ar?" tanya Dino salah satu sahabatnya yang sedang meredakan ketawa karena cerita yang diucapkan Arkan

"Gue serius. Gue aja sebel sama tuh Nenek-Nenek dibantuin kok malah gue yang dipukulin disangka ngegodain dia"

Arkan mendengus sebal saat mengingat nenek-nenek yang ingin menyebrang, kesusahan karena bawaannya yang lumayan banyak. Akhirnya Arkan turun dari motornya menuju Nenek tersebut saat sudah sampai di depan Nenek itu Arkan berbicara sambil membenarkan jambulnya yang rusak, tanpa disangka ia malah dipukul dikira ingin menggodainya, alhasil Arkan tidak jadi membantu Nenek itu

"Salting kali tuh Nenek-Nenek ngeliat lu ganteng" ucap Galih yang membuat para sahabatnya berhenti tertawa lalu menatap Galih horor

"Lo gak homo kan, Gal?" Tanya Dino, Firman, dan Arkan bersamaan yang sudah bergidik ngeri

"Anjirr! gue masih normal, bro" seru Galih menepuk pundak Arkan

"Eh eh, tuh cewek cantik, coyy" seru Firman seraya mengguncang-guncangkan lengan Dino

"Ck ck, giliran cewek aja heboh lo" ucap Galih sedangkan Arkan hanya terkekeh

Firman mendengus mendengar perkataan Galih

Mari kita berkenalan dengan para sahabat Arkan

Galih Anderson lelaki kalem yang sangat mengerti Arkan, memiliki wajah lumayan tampan, ditambah senyuman maut dengan lesung di pipi kirinya, penasihat, dan romantis. Galih adalah sahabat karib Arkan sejak mereka duduk dibangku taman kanak-kanak

Dino Putra Pranaja lelaki baik hati, tidak sombong , rajin menabung, memiliki wajah tampan tetapi kalah tampan dengan Arkan, romantis, mengerti tentang cewek dan tebar pesona. Tapi sayang, ia playboy cap badak terbang. Dino sahabat Arkan sejak masuk SMA

Firmansyah Wiratama lelaki ramah terhadap siapapun, memiliki wajah lumayan tampan, tebar pesona, mempunyai pacar disetiap tikungan, senyuman khasnya yang membuat para cewek lupa sekitar, bagaimana tidak? setiap senyum saja selalu lebar hingga mata sipitnya tak terlihat. Sama seperti Dino, hanya saja ia Playboy cap badak laut. Sahabat Arkan sejak masuk SMA

Back to story..

Sekarang Arkan memerhatikan wajah sahabatnya yang bercerita tentang pacarnya yang entah keberapa

"Gile! cewek gue yang sekarang bohay, rasanya pengen gue tabok tuh pantatnya" ucap Firman membayangkan cara jalan pacarnya yang aduhay

'Tak!

Arkan dan Galih menjitak kepala Firman bersamaan, gemas dengan sahabatnya yang satu ini yang selalu gemar berkata seenaknya. Sedangkan Dino hanya tertawa terbahak-bahak melihat wajah cemberut Firman

"Ya Allah, kenapa gue punya sahabat yang otaknya gesrek. Abang Alih gak kuat" Galih mengusap dadanya untuk mendramatisirkan keadaan

"Kita tuh kudu setrong" ucap Dino dengan wajah sedih

"Alay lo najis, kelas yuk!. Bentar lagi masuk" ajak Arkan seraya bangkit dari duduknya dan diikuti para sahabatnya

🎈🎈🎈


Di jam pelajaran terakhir, murid-murid yang berada di kelas sudah mulai sibuk dengan kegiatannya masing-masing ditambah sekarang pelajaran sejarah yang amat sangat membosankan, bahkan ada yang tidur tetapi Pak Tono terus saja menjelaskan jika dilihat beliau berbicara pada papan tulis

Jelas siswa siswinya tertidur dan beliau tak mengetahui toh, beliau menjelaskan dengan posisi membelakangi murid-muridnya

"Gue ngantuk, Sil" ucap Ale menguap lebar tanpa menutup mulutnya, Sesil hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kebiasaan sahabatnya yang satu ini

Little ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang