LC: 7

14 10 1
                                    

Halo guys,
Kembali lagi dengan cerita gue hehe

Dicerita ini terdapat banyak kalimat baku dan non baku ya. Harap maklum

Happy reading ya~

*****

Sudah satu minggu semenjak Arkan dirawat, ia sudah mulai aktivitas seperti biasanya. Saat ini, Arkan sedang memerhatikan materi yang diberikan Pak Abdul selaku guru biologi

Ale yang terus menatap Arkan dengan tangan menopang di dagunya. Hal itu tak luput dari pandangan Pak Abdul

"Aleyza! Liatin apa kamu? Keluar dari kelas saya!" Sentak Pak Abdul yang membuat Ale menegakkan tubuhnya

Sehingga atensi Arkan menoleh ke Ale yang memang sedang menghadap ke arahnya, laki-laki itu tersenyum melihat betapa lucunya gadis itu saat terkejut

Gadis itu sangat terkejut dengan bentakan Pak Abdul pasalnya guru itu terkenal killer dan nggak akan mudah memaafkan muridnya yang nggak mau mengikuti pelajarannya

Ale mendengus kasar dan dengan terpaksa ia bangkit dari kursinya lalu keluar kelas

Setelah Ale keluar, Pak Abdul melanjutkan pelajarannya yang tertunda

Di sisi lain. Ale terlihat kesal, ia menghentakkan kakinya lalu menuju ke kantin

*****

"DORRR!" teriak Andin untuk mengejutkan Ale yang sedang sibuk makan bakso porsi keduanya

"ANJRIT LO. SIALAN!" teriak Ale terkejut seraya menggeplak lengan Andin

"Kalo gue keselek bisa mampus. Gimana si lo!" Sungut Ale kesal karena Andin selalu seperti ini

"Sorry, Le. Hehehe" kekeh Andin seraya menggaruk kepalanya

Sesil dan Tasya hanya menggelengkan kepalanya karena melihat Andin diomelin Ale

"Btw, Le. Lo kenapa seminggu kemaren jarang main sama kita?" tanya Sesil bingung

Pertanyaan Sesil sukses membuat Ale ketar-ketir karena biasanya Ia dan para sahabatnya sering main ke mall ataupun gosip di rumah salah satu dari mereka. Alasan Ale nggak kumpul karena Ia menjenguk Arkan hampir setiap hari dan hal itu nggak mungkin ia beri tau ke para sahabatnya, bisa-bisa Ia diamuk massa oleh Arkan dan para sahabatnya

"Hah? Emang ya? gue kenapa ya?" Ale hanya menjawab sekenanya dan berusaha nggak ambil pusing

Tetapi jawaban sekenanya Ale sukses membuat para sahabatnya mendengus

"Lo tuh ya. Kalo ditanya selalu nanya balik" ucap Sesil seraya menoyor kepala Ale dan yang ditoyor hanya melirik tajam dengan mulut penuh dengan bakso

"Udah-udah, kita pesen makan aja ya" ajak Tasya seraya melerai karena Ia paling dewasa diantara mereka

"Tapi gue udah makan dua porsi bakso nih. Gimana dong?" Ucap Ale setelah ia menyeruput kuah bakso langsung dari mangkoknya

"Heh! Elo kan yang paling kuat makan disini, yakali satu mangkok lagi nggak sanggup" tantang Andin membuat Sesil dan Tasya tertawa

Pasalnya Ale susah gemuk walaupun makan sebanyak apapun dan juga lambungnya kaya karung

Little ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang