1

967 62 14
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Sifat tomi dan toge

Aku mengernyitkan dahiku saat toge berkomunikasi dengan teman sekelasnya yang lain.

"Kok isian onigiri sih?" Tanyaku.

"Oi toge!" Panggilku.

Toge melihat kearahku dan menghampiriku lalu aku langsung menarik tangan toge ke halaman belakang rumah.

"Kenapa berkomunikasi memakai isian onigiri?" Tanyaku.

"Aku cuma ingin mendapatkan teman yang tulus padaku." Ucap Toge.

"Memang sebelumnya belum ada?" Tanyaku.

"Tidak ada sama sekali." Ucap Toge.

"Beritahu aku dong artinya apa saja agar aku paham kalau misalnya niisan berbicara dengan yang lain." Ucapku.

"Baiklah aku jelaskan." Ucap Toge.

"Okaka, artinya approven't (tidak setuju)." Ucap Toge.

"Ikura, artinya reaksi saat aku kaget sama halnya seperti ahh atau astaga begitulah." Ucap Toge.

"Shake Shake, artinya approve (setuju)." Ucap Toge.

"Tuna tuna, artinya sama dengan kalimat ayo lihat ini!" Ucap Toge.

"Tuna Mayo, artinya sama dengan kalimat ayo ngomong, dong." Ucap Toge.

"Takana, artinya gugup atau khawatir." Ucap Toge.

"Konbu, artinya kalimat sapaan hai, halo, hey." Ucap Toge.

"Kau mengerti tomi?" Tanya Toge.

Aku memiringkan kepalaku karena tidak paham sama sekali soal itu dan toge menepuk keningnya karena hal tersebut.

"Kau ini pasti telmi soal ini." Ucap Toge.

"Hehehe begitulah niisan." Ucapku menggaruk belakang kepalaku.

"Ya sudah nanti juga kau paham sendiri." Ucap Toge.

"Niisan sudah makan siang belum?" Tanyaku.

"Sudah." Ucap Toge.

"Traktir aku dong." Ucapku.

"Hilang lagi uangnya?" Tebak Toge.

"Begitulah hilang begitu saja saat aku bermain kejar-kejaran bersama yuuji." Ucapku menggaruk belakang kepalaku.

"Nih lain kali titip di niisan saja agar tidak hilang." Ucap Toge menyerahkan uang kepadaku.

"Ok niisan!" Pekikku.

✔️ Inumaki Toge Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang