19.

12.9K 1.1K 101
                                    

Beberapa hari kemudian, Xiao Zhan masih sering menghindari Yibo sedangkan  Yibo terus menggodanya dengan berbagai cara. Walau begitu mereka sama sekali tidak bertengkar dan Xiao Zhan mulai sedikit peduli padanya.

"Mau sarapan bersama?" Tawar Xiao Zhan dengan sedikit malu-malu pada Yibo.

"Memangnya boleh?" tanya Yibo dengan senyum menggodanya. Entah kenapa membuat Zhan malu karena godaannya benar-benar suatu kesenangan baginya.

"Y-Ya sudah kalau tidak mau!" Cicit Zhan langsung berbalik hendak pergi.

Namun, kakinya lagi-lagi tak bisa di gerakan karena tangan Yibo yang melingkar di perutnya.

Yibo benar-benar kurang ajar, dia bahkan sudah mulai memeluk Xiao Zhan sesuka hatinya.

"Siapa bilang aku tidak mau? Aku bahkan belum menjawab apapun." Suaranya yang berbisik di telinga Xiao Zhan membuat wajah lelaki manis itu seketika merona.

"Le-lepas!!" Perintahnya dengan suara yang bergetar. Dia benar-benar gugup saat ini.

"Pfftt.. Imutnya..." Tangan Yibo yang tadinya di perut, kini beralih ke pipi lelaki manis itu, "kamu harus makan lebih banyak lagi biar pipimu semakin berisi."

"Ckck! Bukan urusanmu!" Xiao Zhan mendorong Yibo, kemudian berjalan pergi dengan perasaan yang campur aduk.
Wajahnya bahkan terasa sangat panas, seperti detakan jantungnya yang melompat-lompat tak nyaman. 
Yibo menyusul Xiao Zhan dengan senang hati.

Kini keduanya duduk di meja makan dengan beberapa menu makanan yang di masak oleh pria manis itu.

"Apa kamu memang terbiasa masak sendiri?" tanya Yibo yang mulai mencicipi makanan pria manis itu.

Matanya melebar, dia mengangguk merasakan kelezatan makanan tersebut.

"Hm, aku bukan anak kandung mereka, jadi kalau hanya berharap makanan dari mereka, aku mungkin tidak akan makan sepanjang hari." jawab Zhan.

Yibo langsung mendongak menatap wajah lelaki manis itu.

"Bagaimana dengan ayah mu? Apa dia peduli padamu?"

"Ya, dia lumayan."

"Tidak apa-apa, sekarang kamu tidak sendirian lagi, jadi jangan terus merendah.. Ingatlah, kamu adalah istri Wang Yibo dan menantu dari keluarga
Wang."

Xiao Zhan menatap Yibo dengan tatapan malasnya, "Kalau aku bekerja lebih keras, aku akan lebih kaya darimu."

Mendengar hal itu malah membuat Yibo terkekeh, "pfftt.. Untuk apa bekerja keras? Semua yang aku punya juga sudah merupakan milikmu."

"Hm.." Semburat merah lagi-lagi muncul di kedua pipi pria manis itu. Xiao Zhan mengalihkan pandangannya ke sembarang arah, tak ingin melihat lelaki itu.

"Dasar tidak tahu malu!" Umpat Zhan, sedangkan Yibo hanya tertawa melihat reaksinya saat ini. 

•••

Xiao Zhan kembali bekerja seperti biasa. Kerja keras tanpa henti di perusahaannya.

"Direktur, tuan Yui datang." kata Li masa memberitahu Xiao Zhan.

Zhan membuka kacamatanya, kemudian merenggangkan badannya sebentar, "Suruh dia masuk."

Li mesa mengangguk, kemudian wanita itu keluar dan mempersikah Yui untuk masuk.

"Beberapa hari  tidak melihatmu, aku jadi merindukan mu." kata Yui sambil mendudukan dirinya diatas sofa.

Xiao Zhan tersenyum kecil, kemudian ikut duduk di sofa tunggal.

Pernikahan Kontrak {YIZHAN/END🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang