Tak mungkin jika ia lupa, Jungwon begitu yakin jika Park Jay yang disebut oleh bu Celine tadi adalah orang kemarin yang tanpa sengaja kepalanya terlempar oleh nampan besi sebab kecerobohan Jungwon sendiri.
Nafas berseru kencang sejenak tatkala Jay mendekat, sebab takut segera mungkin ia mengambil buku lalu menutup seluruh wajah dan menopang dagunya di atas meja.
"Permisi, ini tempat gue juga"
'mampus'
Guncangan kembali ia rasakan, bisa-bisa nya ia akan satu bangku dengan orang yang seharusnya tak ia lihat lagi di dunia.
"Ah nee..." Segera mungkin dia memberi jalan Jay agar duduk di pojok, namun sang pemilik bangku pun turut hanya diam tatkala melihat gerak-gerik teman barunya yang terlihat aneh.
Memberinya jalan sambil menutup wajah dengan buku.
"Jay sama Jungwon kenapa berdiri? Jungwon juga kenapa ditutupin gitu mukanya?" Tanya Bu Celine spontan Jungwon menyingkirkan buku dari wajahnya.
"lo..." Jay menyipitkan matanya, ah ia ingat orang di depannya. Melihat bagaimana Jungwon berdiri saat ini lantas membuat Jay mengingat kejadian kemarin, spontan tangannya bergerak untuk mengusap kepala yang terasa masih agak nyeri.
Namun bukan Jay jika tak peduli, dirinya lebih memilih untuk duduk kembali lalu mencoba melupakan kejadian kemarin siang.
"M-mmaaf buat kemarin..." Ucap Jungwon sembari meremat celananya sendiri.
Merasa tak ada balasan Jungwon menoleh mendapati Jay yang tak peduli sama sekali dan lebih memilih memperhatikan guru.
'huwe bunda...pengen pindah sekolah...' Rengek si manis lantas menutup mukanya dengan kedua tangan.
Mencoba untuk menangis dalam diam.
***
Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa keluar dari kelas mereka mencoba menenangkan sejenak jiwa mereka dari mata pelajaran. Begitupun Jungwon, ia tengah mencoba menetralkan nafas tatkala masih merasa tidak enak dengan Jay.
Namun beruntung baginya untuk saat ini sebab dari pelajaran ke tiga hingga ke enam Jay tertidur pulas dan guru tak menyadari sama sekali. Mungkin karena bangku mereka berada di pojok paling belakang?
"Hei!" Sapa seseorang dari belakang.
"Eh halo"
"Siapa nama lu?"
"Jungwon, yang Jungwon"
"Ouhh, kenalin balik nama gua Sunghoon" sapa anak di depannya, begitu manis dan tampan namun bagi Jungwon sendiri ia lebih manis.
Namun disela perkenalan mereka, ia jadi teringat mimpinya kemarin. Jadi disaat ini lah mimpi ini terjadi.
Lamunannya tak bertahan lama kala ia sadar jika Jay mengangkat kepala dan mulai membuka mata.
"Btw mau ke kan-"
"YAP BENER-! ayo ke kantin bareng" ajak Jungwon secepat kilat, tangannya menggenggam erat lengan Sunghoon dengan sang empu yang hanya diam menurut kemudian membawanya keluar kelas
Sedangkan Jay yang baru sadar dari alam mimpi, mencoba membiasakan mata dari terpaan cahaya diiringi tangannya merogoh isi tas tuk mengambil dompet.
***
Disinilah keduanya sekarang, duduk di kursi kantin bersama makan siang mereka masing.
"Lu suka bener corn dog? Banyak bener pesennya" ucap Sunghoon lantas Jungwon tersenyum lebar dan mengganguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom [JayWon]
Fanfiction[ DIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sebuah deretan cinta sederhana yang mungkin dapat berakhir luka atau cinta. Jay yang begitu tertarik dan ingin mendapatkan hati Jungwon. Namun dalam diam. "Lo ga manis, ga cuek, ga dingin, jarang perhatian sa...