"Eoh? Ah... Sunari apa kabar..." Ujar Jungwon sembari tersenyum lebar dan menggenggam tangan Sunoo.
"Sejak kapan gua ganti nama atuh won, ini gua Sunoo" ungkapnya namun Jungwon hanya menatap nya dengan tatapan sendu ala-ala orang mabok.
"Satu tambah satu sama dengan bunda buang gue di empang, ahahahaha" gumamnya membuat mereka semua terkejut, terkecuali Jay yang stay kalem.
"Astaga nih degem unyuk-unyuk tapi bar-bar" ucap Ni-Ki sembari mengambil dua botol dari Jungwon.
"Ishhh kok di ambil cihh, wonnie masih mawuu aaaaa"
Jungwon menghentakkan kakinya di lantai kesal, kemudian berdiri mencoba mengejar Ni-Ki namun tiba-tiba badannya oleng.
Untung si Jake nangkap dia duluan.
"Aduh gimana nih bisa mati dipenggal mama sama papa gua"
"Taruh kamar lu aja kali" tawar Sunghoon namun sang empu menggeleng.
"Bisa gawat, gua janji gabakal aneh-aneh bahkan sampek mabok tapi nih anak tiba-tiba mabok. Habis aku nyonya, mending lu aja deh bawa pulang!"
"Dih mana bisa gua aja kesini sama Jake naik motor, ga bisa ga bisa"
"Ya udah Ni-Ki plis..."
"Naik? Jarak rumah gua sama rumah lu aja 6 rumah, lagian ye kalau gua bawa dia ke rumah gua terus di tanyain aneh-aneh gua bisa jawab apa? Kenal aja kagak"
"Tinggal bilang itu sugar baby lo apa susah nya" celetuk Jake lantas mendapat jitakan mau dari pacarnya.
"Tuh mulut ya lama-lama tak geprek jadi bubur"
Bukannya takut malah Jake mendekat ke wajah Sunghoon lalu mencuri satu kecupan.
"Mesum ih!"
"Terus siapa nih yang bisa bawa dia pulang, atau taruh di mana gitu..."
Setelah mendengar ucapan Sunoo, barulah mereka sadari masih ada 1 orang yang mungkin dapat membantu mereka semua, ah ralat mereka paksa untuk membantu.
Jay
"Jay lu kesini bawa apa?"
"Mobil"
"NAHHHH!!"
Lantas sang empu terlonjak sedikit sebab kaget, ah Jay yang tak bodoh pun turut mengerti apa maksud dari teman-teman nya itu.
"Ga bisa" tolak Jay tegas lalu kembali diam..
"Ayolah Jay plissss, lu kan baik ramah tamah sopan"
"Lu manggil gua si bisu dari gua dedemit gara-gara gua jarang ngomong" savage Jay lantas Sunoo nyengir.
"Jay dia kan temen sebangku lo, apa sal-"
"Mana gua peduli dia siapa" potongnya lantas membuat Sunoo kembali merengek.
Sesekali Jay menatap ke arah Jungwon, baju anak itu terlihat basah mungkin sebab meminum alkohol. Tatapan begitu sendu dan rambut acak-acakan, sungguh ada sedikit rasa geli di hatinya kala melihat keadaan Jungwon saat ini. Mungkinkah dia iba?
"Huft...rumah dia dimana?" Tanya nya lantas membuat mereka semua mendelik kaget, mereka kira si dingin di depan mereka akan menolak.
"Won rumah lu mana?" Tanya Ni-Ki to the point.
"R-rumah? Sunoo broken home yak?"
"Heh gelap banget!! Sweet home nih bos,ngawur aja!" Gerutu Sunoo lalu memukul punggung Jungwon.
"Ish wonnie masa gatau rumahnya dimana?"
"W-wonnie...ahahaha bisa tunjukin kok"
Mereka diam tatkala tiba-tiba Jungwon mulai beranjak dari kursi lalu berjalan pelan, tak membiarkan dirinya berjalan sendiri dari pintu depan barulah Sunoo menyuruh mereka semua untuk lebih memilih pergi dari pintu belakang walau agak jauh.
***
"Minta tolong banget ya Jay" pinta Sunoo dari luar mobil.
Kini mereka berdua yakni Jay dan Jungwon sudah berada di dalam mobil untuk mengantarnya pulang. Entah kenapa ia ingin membantu, namun disisi lain juga ia ini juga cepat-cepat pulang jadi apa salahnya mengantar bocah di sampingnya pulang lalu ia go to home.
"Kemana nih?" Tanya Jay lantas dengan tingkat kesadaran 0 persen Jungwon menunjuk ke depan.
"Lu puter balik aja, terus...terus...emm apa ya Jungwon lupa rumus nna...emmm kalau gajah kawin sama kepiting" gumam Jungwon membuat Jay mengusap wajahnya kasar.
Oke dia menyesal menyetujui permintaan Sunoo.
"Rumah lu dimana!" Bentaknya pelan sambil menatap Jungwon dari samping.
"Ah iya puter balik lurus terus dari persimpangan ambil kiri terus lurus tinggal ....emmm apa ya lawan kawan kiri..."
"Kanan"
"Oh iya ke kanan terus..."
Sambil menyetir dan mengarahkan jalan Jay terus fokus mengikuti arahan dari Jungwon, sampai 17 menit mereka berkendara tibalah mereka.
Bukan di rumah, namun seperti jalan rasa kosong dan sedikit gelap.
"Rumah lu nih?" Tanya Jay lantas Jungwon malah tersenyum.
"Dah ah Jungwon mau bobo sama almarhum kakek nenek, bye..." Pamitnya mencoba membuka pintu namun tak bisa, sebab Jay masih menguncinya.
"Lo serius in-" ia tertegun dan terkejut setelah sadar sekeliling bukan perumahan.
Kuburan, kenapa pula anak ini malah arahin dia ke sini.
"Ayo buka!!wonnie mawuu bobo ama kakek nenek..." Gerutunya sambil memukul-mukul kaca mobil.
"Ga boleh" sejenak ia ingin mencoba menghiraukan rengekan Jungwon, namun sesaat kepalanya berfikir akan satu hal.
Haruskah dia bawa Jungwon ke apartemen dia? Toh dia tinggal sendiri. Sembari berfikir dengan sengaja matanya menuju ke arah Jungwon yang tengah menggerutu.
"Hngg dingin...mo peluk kak icung, kangen kak icung, gua... Gaaamon? Gamon ga sih gua sama dia hikss..."
Jay memijit pelipisnya semakin risau dengan keadaan seseorang di depannya, icung?gamon? Semua penuh di kepala Jay.
"Dia tinggi! Ganteng! Putih! Baik!kalau Jungwon kedinginan..." Jungwon berhenti bicara lalu menghadap Jay dan menunjuknya.
"Lu jelmaan kak Heeseung ya!!baik...perhatian, tapi lu dingin banget, cuek banget, lu kak Heeseung? Ini kak icung?"
"Heeseung?" Gumam Jay sembari berfikir sebab pernah mendengar nama itu.
"Tapi kek hmmm ada satu cara buat tau lu Heeseung atau bukan" gumamnya lalu menyandarkan kepala di jendela dan membuka sabuk pengaman tanpa sepengetahuan Jay.
Jay menghela nafas kasar kembali, tanpa basa-basi lagi ia mulai menyalakan mesin mobilnya lalu menoleh ke Jungwon.
"Mending seka-"
Chup
Tak ada angin ataupun hujan, tiba-tiba Jungwon maju ke tempat duduk Jay lantas menempelkan bibirnya dengan bibir Jay.
To be continue
***
Hai semua jangan lupa vote+comment Yaa
Karena gabut jadi Wooniee putusin buat double update😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom [JayWon]
Hayran Kurgu[ DIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sebuah deretan cinta sederhana yang mungkin dapat berakhir luka atau cinta. Jay yang begitu tertarik dan ingin mendapatkan hati Jungwon. Namun dalam diam. "Lo ga manis, ga cuek, ga dingin, jarang perhatian sa...