"owaa akhirnya bisa makan!" Jungwon mulai membuka makan siangnya, mengambil sendok dan garpu dari dalam tepak makan kemudian menyuapi sedikit demi sedikit makanan.
Bukan hanya dirinya, namun hampir seluruh penghuni 10-A IPA lebih memilih makan di dalam kelas sebab 2 hal yakni :
1. Kantin yang masih dalam keadaan direnovasi
2. Selepas istirahat pertama pelajaran pak Lee, si guru killer yang mesti dateng 5 menit sebelum jam istirahat bener-bener habis. Dan bagi siapapun yang terlambat satu anak pun konsekuensi di tanggung sekelas.Suapan pertama Jungwon terhenti disaat teman sebangkunya mengeluarkan kotak makan siang namun isinya hanya terisi mie instan.
"Kok lu makan mi doang? Ga sehat tau"
Merasa dirinya ditegur, Jay hanya menoleh sekilas lalu kembali menatap makanannya danlebihlih menyuapi mulutnya.
Sebab dicueki dan Jungwon ga suka orang kek gitu, ga perlu nunggu si Jay ngasih ijin tiba-tiba tangannya merampas bekal Jay lalu menaruhnya di samping bekal miliknya.
"Lu ngapain sih!? Gosah sok peduli"
"Diem dulu!" Titah Jungwon lantas membuat Jay mendengus kesal.
Jay semakin menatap sinis ketika tiba-tiba Jungwon mengambil separuh mie di kotak makan siangnya, kemudian bergantian Jungwon memberi nasi, sedikit lauk pauk dan separuh ayam goreng di bekal Jay. Singkatnya, Jungwon ingin berbagi.
"Nah kalau gini kan seimbang, lain kali bawa makan siang tuh jangan mie doang ga baik tau!" Diiringi mendumel Jungwon perlahan memberikan bekal Jay kepada sang pemilik.
Keduanya saling bertatapan setelah itu, melihat bagaimana sebagian wajah Jay terpancar oleh cahaya matahari membuat Jungwon merasa tengah melihat pangeran tampan di depannya. Terlebih lagi ketika Jay tersenyum tipis sesaat.
'si anjir kok gua baru sadar nih anak ganteng bukan main, pantes banyak cewek sama uke ngejar-ngejar' gumam Jungwon dalam hati bersama hatinya yang dag Dig dug ser...
"Makasih"
Lamunannya seketika buyar, lantas Jungwon mengganguk kemudian memilih untuk melanjutkan makan siang bersama yang lain.
"enak" komen Jay ketika mencoba sayur tumis pemberian Jungwon, mendengar itu Jungwon pun langsung tersenyum lebar dan merasa bangga kala masakannya dipuji.
"Bener kan apa gua bilang mah, bunda itu setiap masak sayur tumis mesti pelit banget kalau kasih kecap sama masako ya jadinya hambar, terus kadang juga kalau rebus sayurnya itu terlalu lama jadinya agak layu. Gak kek gua yang teliti dan perfeksionis"
monolognya membanggakan diri hingga saat tersadar sedari tadi Jay melihatnya dengan tatapan datar barulah dia berhenti bergeming."Ah maaf kalau gua banyak omong, lanjut makan aja yuk"
Keduanya pun kembali menyantap makan siang, tak lepas dari itu dua insan yakni Sunoo dan Sunghoon yang duduk bersebelahan dengan mereka dari tadi mendengar dan memperhatikan komunikasi antara Jay dengan Jungwon.
"Ga biasanya Jay nerima pemberian orang" komen Sunoo.
"Bener banget"
"Aneh ga sih? Apalagi udah tiga kali kan yak Jungwon ngasih sesuatu sama Jay padahal tuh anak bikin Jay kena sial beberapa kali"
"Bener banget"
"Pasti ada sesuatu"
"Bener banget"
"Lo ga ada jawaban lain selain bener banget!" Ungkap Sunoo kesal sambil meniru nada bicara Sunghoon.
![](https://img.wattpad.com/cover/305955295-288-k415505.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom [JayWon]
Fanfiction[ DIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sebuah deretan cinta sederhana yang mungkin dapat berakhir luka atau cinta. Jay yang begitu tertarik dan ingin mendapatkan hati Jungwon. Namun dalam diam. "Lo ga manis, ga cuek, ga dingin, jarang perhatian sa...