⎙ Eight ⎙

274 32 7
                                    

Warn! 🔞

Jungwon mencium bibirnya.

Sejenak otaknya mencoba menetralisir kejadian saat ini, kedua bibir mereka masih diam masih setia menempel satu sama lain. Jungwon terbuai, lantas mulai melumat bibir ranum Jay hingga membuat ia mundur dan mendorong Jungwon hingga terhantam ke jendela.

"Shh aduh cakittt tauuu!" Bentak Jungwon menatap Jay sini kemudian mengecap bibirnya sendiri.

"Ummm lebih lembut...lu bukan kak Heeseung, k-kalo kak icung bakal cceling nolak kalau wonnie minta cium...emang kak Heeseung ga pernah sayang gua ya?" Lagi dan lagi ia bergumam sedangkan orang di sampingnya terus mendengarkan sembari mengusap bibirnya sendiri.

Entah apa yang Jay rasakan barusan, bahkan beberapa detik lalu pun ia enggan untuk melepas ciuman. Harusnya ketika ia dicium ia langsung mendorong Jungwon bukan?

"Gua Jay, sekarang lu ke apartemen gua aja" ucap Jay final kemudian kembali melakukan mobil.

***

"Lah kok tinggal satu?" Tanya Luke papa Sunoo yang kini tengah menyadari jika minuman alkoholnya tinggal satu.

"Kenapa pa?" Tanya Sunoo hati-hati dan mencoba santai walau sudah tau apa yang tengah terjadi.

"Kamu ga minum alkoholnya?" Tanya nya to the point lantas anaknya menggeleng ribut.

"Emang kalau keminum kenapa?"

"Ada satu botol yang kandungan komposisinya itu obat perangsang"

Sunoo terdiam begitu lama dengan mata melotot lebar, kakinya mulai sedikit bergetar dan tubuhnya semakin lama semakin mundur.

"Mampus gua..."

Tak peduli dengan papanya, Sunoo lantas langsung pergi ke dalam kamar begitu cepat kemudian mengambil ponselnya.

***

Kembali lagi kita bersama Jay dan Jungwon. Keduanya telah sampai di sebuah apartemen mewah tepatnya di pusat kota.

Sebab Jungwon benar-benar tak sadarkan diri dan terus meracau bahkan ia berdiri pun susah, terpaksa Jay merangkulkan tangan kiri Jungwon ke lehernya dan membantunya berjalan.

Selagi Jay memencet sandi apartemen, sesosok wanita berjalan tak jauh dari mereka membuat Jungwon menatapnya dengan mata sipit kemudian menepis tangan Jay dan mendekatinya.

"OY TANTE PAP NYA DONK!" teriak Jungwon bak dirinya berada di hutan.

Orang yang dipanggil tante pun lantas terkejut bukan main dan berhenti berjalan. Segera Jay berlari mengejar Jungwon kemudian menarik tangan bocah tersebut.

"Lu dah gila ya!?" Bentak Jay namun Jungwon tak dihiraukan.

"Hngg apa sih, aku moo minta THR huwaaa...lu dari tadi kenapa sih!"

"Lu yang kenapa!?!"

Ya Jungwon ya mabuk, Jay nya pusing karena Jungwon.

"Eh temen kamu Jay? Kenapa dia tuh" Tanya wanita tersebut mendekati keduanya.

"Biasa dia mah aneh-aneh. Permisi!" Jawab Jay diakhiri senyuman tipis kemudian masuk ke dalam apartemen sembari membopong Jungwon sebab sudah sangat kesal.

Perlahan Jay merebahkan tubuh Jungwon ke sofa, dari kaki hingga kepala ia perhatikan tubuh pria manis di depannya hingga melihat baju Jungwon basah mungkin sebab alkohol dengan wajah resah.

"Gua ganti aja kalinya bajunya..."gumam Jay lantas duduk di samping Jungwon.

"Nghh...mhh...p-panashh..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Monokrom [JayWon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang