"Siapa nama lu?"
"Jungwon, Yang Jungwon"
"Kenalin nama gua Sunghoon"
Pria manis tersebut menjabat tangannya, pun ia tak akan menolak hal itu.
"Punya mata ga sih lo!"
***
Matanya berkedip beberapa saat mencoba menetralkan penglihatan nya selepas terlelap. Kepalanya sedikit sakit, namun wajar sebab ketika tersadar Jungwon tak memakai bantal untuk sanggahan kepalanya.
"Aish... Mimpi apaan ya gue tadi..." Gumam Jungwon mencoba mengingat.
"Su...Suryono?aish gue lupa nama tuh orang tadi..."
Walaupun kesal sebab tak mengingat mimpinya beberapa detik lalu, tak membuat niatnya tuk mengingat pun pudar sampai seseorang masuk kamar tanpa mengetuk.
"Nah dah bangun anak bunda, tolong beliin ini di toserba ya" ucap ibundanya sembari masuk lalu memberikan secarik kertas.
"Kamu belum mandi?" Sambungnya lantas ia mengganguk.
Ctak-!
"Aduh bunda! Sakit tauuu..." Jungwon mempoutkan bibir, berdecak kasar sebab jitakan bundanya benar-benar bukan main.
"Kan tadi dah sering bilang kalau udah bangun pagi jangan tidur lagi nanti rejeki di patok ayam habis bangun itu langsung mandi jangan bengong mikirin masa depan gak usah khawatir uang papa kamu banyak tinggal di porotin" ucap bunda Jungwon tanpa koma bak rapper.
"Ya ampun pa maksud di porotin? Dikira papa dorakelon?"
Ctak-!
Lagi-lagi, ia menerima pukulan keras dari sang ibunda.
"Ga usah banyak ngomong aneh-aneh, buruan mandi"
Tanpa ba-bi-bu bunda Jungwon pun keluar dari kamarnya meninggalkan sang anak yang kini akan berangkat ke kamar mandi.
***
11.37
Mentari begitu terik hari ini, begitu ramai suara transportasi maupun hal lain. Jungwon bersama headset di kedua telinga hanya acuh bahkan memang tak mendengar apapun sebab lantunan musik.
Dan juga, kini dirinya merangkul kantong berisi belanjaan toserba yang dipesan oleh bundanya.
Beberapa saat ia berjalan di trotoar terlihat begitu dekat bagaimana tiba-tiba keranjang buah berisikan jeruk tersungkur jatuh sebab suatu dorongan. Jungwon berjalan secepat mungkin mendekati sang pemilik toko, berusaha membantu mengambil jeruk yang tergeletak di tanah.
"Aduh maaf ya dek jadi ngerepotin"
"Gapapa kok pak, Jungwon bantu nee..."
"Makasih, kalau gitu bisa bawain nampan ini ga? Biar saya yang angkat keranjang nya"
"Siap bapak!"
Disela-sela ia membawa nampan besi dengan ukuran lumayan besar di tangannya, sang pemilik mencoba mengangkat keranjang tersebut ke tempat semula.
Betapa terkejutnya ketika telah selesai menaruh keranjang, tikus besar tiba-tiba keluar dari bawah dan langsung melangkahi kedua kaki Jungwon.
"DEMI SEMPAK BEKICOT!!"
Ia berteriak sebisa mungkin sebab kaget, langkah nya mundur ke belakang hingga tangannya yang tengah memegang kantong belanja dan nampan besi terangkat hingga membuat keduanya terlempar.
Ctang-!!
"Anjing!" Umpat seorang pria kala nampan besi itu terlempar pas di atas kepalanya hingga membuat berlutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom [JayWon]
Fanfic[ DIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sebuah deretan cinta sederhana yang mungkin dapat berakhir luka atau cinta. Jay yang begitu tertarik dan ingin mendapatkan hati Jungwon. Namun dalam diam. "Lo ga manis, ga cuek, ga dingin, jarang perhatian sa...