Bagian 1

1.9K 145 8
                                    

Happy Reading!

-

"Kak! Kak Nanon!" Panggil adik kelas Nanon dengan sedikit berteriak. Nanon menatap bingung adek kelasnya itu.

"Kenapa Love?" Tanya Nanon kepada adek kelasnya yang ternyata bernama Love itu. Sementara Love berusaha berbicara sambil terengah karna habis berlari.

"I-itu kak! Kak Ohm berantem lagi!" Ucap Love ketika ia berhasil menetralkan nafasnya, Nanon yang mendengar itu langsung melotot. Dia kemudian bertanya dimana keberadaan Ohm sekarang lalu Love memberitahunya bahwa sekarang ini Ohm masih berada di lapangan tempatnya adu jotos dengan salah satu murid di sekolah ini juga.

Troublemaker <3

Nanon langsung bergegas untuk menemui Ohm, saat sudah sampai dilapangan Nanon melihat Ohm yang masih setia berbaring di lapangan tersebut.

"Bangun lu! Ayo ke UKS." Titah Nanon, sementara Ohm masih memejamkan matanya. Wajahnya penuh dengan lebam.

"Ohm! Bangun atau gue seret."

"Apa sih Ay, tiduran bentar, capek." Nanon geram dia lalu menarik tangan Ohm untuk berdiri, sementara Ohm hanya diam melihat seberapa besar kekuatan Nanon untuk menyeretnya dari lapangan ini.

Baru sedetik Nanon langsung terjungkal kebelakang, Ohm tertawa sambil memegang perutnya yang agak nyeri karna pukulan salah satu murid yang menjadi lawan adu jotosnya tadi.

"Diem lu! Cepetan bangun, gue mau rapat OSIS bentar lagi."

"Bangunin dong pangeran-nya, sakit semua nih badan abang." Ucap Ohm sambil memasang wajah memelasnya, Nanon tahu betul Ohm melakukan ini semata-mata untuk mencari perhatiannya.

"Buruan Ohm Pawat!" Nanon berusaha menarik lagi tangan Ohm, namun nihil, yang terjadi malah ia yang jatuh di atas tubuh Ohm.

Ohm yang memiliki kesempatan langsung tak tinggal diam, dia memeluk erat Nanon. Dia melupakan rasa sakitnya dan memilih mengerjai Nanon lagi.

"Lepasin gue, gila!"

Siswa dan siswi yang berada di koridor sekolah menyaksikan keduanya, dan menyoraki mereka berdua.

"CIEEE NANON!"

"Lepasin gue Ohm Pawat." Dengan Nada penekanan, dia mencubit pelan lengan Ohm yang memeluknya sangat erat, Ohm merasa sudah puas mengerjai Nanon perlahan melonggarkan pelukannya dan melepaskan Nanon.

Dia bangkit dari acara tidur-tidurannya dan menggandeng Nanon menuju UKS dengan wajah riang.

Sementara Nanon hanya memasang wajah datarnya dan mengikuti saja kemana ia akan dibawa oleh pria pembuat onar itu.

<3

"Duduk. Diem disitu, gue ambil alat buat bersihin luka lu dulu." Perintah Nanon, Ohm duduk di atas brangkar menunggu Nanon untuk membersihkan luka-lukanya.

"Non, lu sayang gak sih sama gue?" Pertanyaan Ohm yang membuat Nanon ingin menampar wajahnya yang sudah babak belur itu sekarang, Nanon tidak menjawab ia dengan telaten membersihkan luka lebam itu dengan hati-hati.

"Kok gak dijawab sih Non? Lo gak sayang ya sama gue?" Tidak ada jawaban lagi, Ohm memajukan wajahnya dan mengecup bibir Nanon kilat.

Lagi-lagi, Nanon hanya diam.

"Nanon sayang!"

"Diem dulu bisa gak sih? Gue lagi ngobatin luka lo Ohm Pawat!" Kali ini Ohm yang terdiam, Nanon sangat marah padanya saat ini.

"Lo sehari gak bikin onar gak bisa apa? Gue tuh capek Ohm, tugas gue banyak, gue ketua OSIS juga. Dan sekarang gue harus ngurusin lo yang tiap hari kerjaannya adu jotos? Gue capek Ohm!"

Troublemaker | Ohm NanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang