Happy reading
-"Non, itu bukannya cowok lu ya?" Nanon menoleh ke arah yang ditunjuk Chimon, dan benar saja disana ada Ohm yang sedang duduk berdua dengan seorang gadis.
"Dia mau main-main sama gue? Oke." Lirih Nanon, dia berjalan menuju dua orang itu. Chimon gelagapan dan mencoba menarik jaket yang digunakan Nanon tapi ditepis oleh pemiliknya.
"Hai sayang." Sapa Nanon pada Ohm yang sedari tadi menunduk memainkan ponselnya.
Ohm mendongak karna merasa tak asing dengan suara tersebut, "Loh Nanon? Ngapain disini?"
"Tumben panggilnya nama, takut ketauan ya?" Sindir Nanon. Gadis yang bersama Ohm tadi mulai memperhatikan interaksi keduanya, dan memandang tajam Nanon.
"Lo siapa sih? Ganggu banget." Tanya gadis itu dengan nada kesal, Nanon tertawa remeh dan menatap Ohm meminta penjelasan.
"Kenalin, Nanon Korapat. Ketua osis di SMA X sekaligus pacar seorang cowok yang ada didepan lu sekarang." Nanon memperkenalkan diri sambil masih tersenyum sinis.
Sementara Ohm diam-diam menyeringai, melihat Nanon cemburu adalah salah satu hal yang luar biasa.
"Ohm? Bisa jelasin ini semua?"
"Kurang jelas ya mbak perkenalan diri saya?" Tanya Nanon, dia mendudukan dirinya di pangkuan Ohm dan menatap remeh pada gadis itu.
"Sayang, udah ya. Dia cuma temen aku." Jelas Ohm, Nanon tersenyum miring memandang gadis itu.
"Ah, kasian cuma di anggap temen."
"Ohm kamu tega ya! Aku tuh sayang banget sama kamu!" Gadis itu menggebrak meja didepannya, dan memandang Ohm dan Nanon marah.
"Kan udah gue bilang, gue punya pacar, lu budeg sih." Ucap Ohm sambil menelusupkan kepalanya di ceruk leher Nanon.
"Kalian menjijikan!" Nanon yang mendengarnya tertawa kemudian membalikkan tubuhnya jadi menghadap wajah Ohm, kemudian mengecup bibir Ohm dengan lembut membuat si gadis pergi menjauhi mereka.
Setelah melihat kepergian gadis itu, Nanon turun dari pangkuan Ohm. Dia memandang Ohm dengan tatapan datarnya
"Cuma temen yang."
"Gausah deket-deket dia lagi, atau tau sendiri akibatnya." Nanon duduk di sebrang Ohm tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.
"Wah Non gilak! Yang tadi keren banget." Chimon bertepuk tangan, sementara Nanon hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabat masa kecilnya itu.
"Keren kan? Iya lah pacar gue."
"Diem lu, sinting!"
Keduanya beradu mulut, sementara Nanon hanya memperhatikan tanpa ingin memisahkan jika keduanya saling adu jotos sekalipun.
"Lu berdua tadi mau kemana dah?"
"Tadinya mau ke perpus deket sini, eh liat lu lagi berduaan sama tuh cewek ya kita mampir dulu kesini." Yang menjawab bukan Nanon tetapi Chimon, Nanon hanya diam menatap Ohm masih setia dengan tatapan datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker | Ohm Nanon
Teen FictionOhm si tukang bikin ulah dan Nanon si penyabar.