Menceritakan tentang 2 kelompok mafia yang saling bermusuhan. Dulu mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai, tapi karna sebuah kesalahan cinta telah berubah menjadi kebencian dan dendam.
Apakah mereka bisa bersatu kembali seperti dulu?
Sesampainya di Universitas banyak perempuan mau pun uke yang memperhatikan kedatangan Sehun.
"Bukankah dia Sehun, anak lulusan disini?".
"Wah dia tampan sekali, mungkin jika dia disini ia bisa mengalahkan ketampanan Jaehyun".
"Dia tampan, aku yakin jika ia melihatku dia akan tertarik padaku".
Ucap para mahasiswa, dan mahasiswi tersebut. Taeyong yang mendengar ucapan para mereka hanya bisa mendengus, ia pun mengambil tasnya dan langsung turun dari mobil.
"Terimakasih hyung, tidak usah menjemputku, nanti aku pergi bersama Ten". Ucapnya pada Sehun, dan diangguki oleh hyungnya.
Ia pun melambaikan tangannya pada Sehun, setelah mobil hyungnya mulai menjauh. Ia menghampiri Ten yang sedang bermanja pada Johnny, ia yang melihat kelakuan temannya hanya bergidik ngeri.
"Jika kau masih ingin untuk bermanja-manja dengan titan ini, aku duluan ke kelas ya". Ucap Taeyong pada temennya, Ten pun langsung berhenti bermesra-mesraan dengan Johnny. "Iya nanti aku menyusul, kau hati-hati ya". Ucap Ten sambil melambaikan tangannya kepada dirinya. Ia pun hanya mendengus, dan melanjutkan jalannya menuju kelas.
Sebelum dirinya menuju kelas, ia mampir terlebih dahulu ke toilet. Ia pun masuk kedalam kamar mandi untuk buang air kecil, pada saat ia sedang menyiram closet terdengar suara pintu. Ia berfikir mungkin itu murid lain yang sedang buang air, ia pun keluar menuju wastafel untuk cuci tangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia pun menyalakan keran untuk membasuh tangan, dan wajahnya.
S-shit!
Ia tidak sengaja mengenai luka di sudut bibirnya. Para keparat itu membuat wajahnya jadi terlihat buruk, ia akan membalasnya jika bertemu lagi.
"Taeyong? "
Ia pun langsung melihat ke arah pantulan kaca, ternyata yang memasuki kamar mandi itu Jaehyun.
"Hei! Apa yang terjadi dengan wajahmu, siapa yang melakukan ini padamu Taeyong? Biar ku beri ia pelajaran, cepat katakan". Tanya Jaehyun bertubi-tubi, ia juga memegang wajah Taeyong dengan lembut.
Taeyong yang di perlakukan seperti itu mematung, kenapa hatinya berdebar sangat kencang pada saat Jaehyun di dekatnya.
"A-ah ini kemarin aku berkelahi dengan seorang jambret, lagi pula ini sudah tidak sakit tenang saja". Ia pun langsung memundurkan sedikit dari Jaehyun, ia tidak ingin jika ada yang melihatnya berduaan dengan Jaehyun sedekt itu. Nanti akan menjadi salah paham, ia hanya malas saja mendengar ocehan para lalat yang cemburu.
"M-maaf aku sudah lancang memegang wajahmu, apakah kau baik-baik saja?". Tanya Jaehyun kepada dirinya, ia pun hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Lagi pula ini sudah kering, kalau begitu aku duluan ke kelas". Taeyong pun langsung bergegas keluar dari kamar mandi, ia tidak ingin ada yang salah paham, dan menyebarkan rumor tidak jelas.
Jaehyun masih mematung di tempat, ia bingung dengan dirinya. Kenapa ia tiba-tiba memegang wajah Taeyong, dan kenapa hatinya ikut berdebar. Jika boleh jujur, Taeyong lebih cantik dibandingkan Naeun.
Setelah lama berfikir di depan cermin, ia pun keluar dari kamar mandi menuju kelas.
Ia melihat Taeyong yang sedang asik memainkan ponselnya, dan menggunakan airpods nya. Ia pun duduk, dan mengeluarkan ponselnya. Dosen belum dateng, padahal ini sudah jam masuk dosen.
"Semuanya dengarkan aku, hari ini dosen tidak bisa mengajar karena sedang ada rapat". Ucap Yuta dengan kencang, ia pun langsung menuju tempat duduknya disamping Jaehyun. Tapi sebelum sampai di tempat duduknya, ia sudah di selak oleh Naeun pacar Jaehyun. Ia hanya bisa mendengus, ia pun pindah kebelakang Taeyong untuk sekedar menumpng duduk.
Taeyong yang melihat Yuta yang jalan menuju ke bangku belakang hanya terkekeh, wanita di depannya ini menggeser meja Yuta ke tempat Jaehyun. Bena-benar pemandangan yang sangat menjijikkan, dasar wanita tidak punya sopan santun.
"Jeje nanti kita mampir ke mall ya, belikan aku tas branded keluaran terbaru". Ucap Naeun sambil membelai dada bidang Jaehyun, ia yang melihat pemandangan itu kenapa hatinya sedikit tidak terima.
"Aku tidak bisa, sudah ada janji dengan temanku. Kau pergi saja sendiri, atau dengan teman-teman mu". Ucap Jaehyun dengan nada dinginnya, ia malas jika sudah jalan dengan Naeun. Ia ingin ikut Johnny mengantar kekasihnya ke mall, agar bisa pergi bersama Taeyong.
"Kumohon kali ini saja, aku takut jika tas itu abis bagaimana?". Bujuknya sekali lagi kepada Jaehyun, ia benar-benar sudah mengincar tas limited edition dengan stok yang dibuat hanya 5. "Jika aku bilang tidak ya tidak!, pergi saja dengan temanmu". Ucap Jaehyun dengan nada tingginya, Naeun yang diperlakukan seperti itu kesal.
Naeun pun pergi dari kelas dengan menghentakkan kakinya dengan keras, Jaehyun hanya mendengus melihat kelakuan wanita tersebut.
Taeyong pun keluar dari kelas menuju rooftop, Jaehyun yang melihat Taeyong keluar ia pun menyusul dari belakang. Ia ingin berbicara pada Taeyong, dan menjelaskannya semuanya kepada Taeyong.
...
"Aku tau kau mengikutiku sedaritadi Jeong, aku malas berbasa-basi jadi langsung ke intinya saja". Ucap Taeyong padanya, ia terkejut bahwa Taeyong menyadari keberadaannya sedaritadi.
"Aku ingin menjelaskan semuanya, maaf atas kelakuan ku dulu terhadap mu". Ucap permohonan maafnya, Taeyong pun yang mendengarnya hanya terkekeh. "Tidak usah dibahas lagi, masa lalu biarlah berlalu. Aku sudah memaafkanmu sejak lama, lagi pula aku sudah melupakan itu semua". Ucap Taeyong dengan senyum tulusnya, ia pun memegang pundak Jaehyun.
"Ku dengar kau akan menikah dengan Naeun, jangan lupa mengundangku". Ucap Taeyong dengan senyum manisnya, Jaehyun yang melihat senyum itu terasa dejavu seperti dulu pada saat ia masih berpacaran dengan Taeyong.
"Tapi aku masih mencintaimu Taeyong". Ucap Jaehyun dengan serius, ia tidak bisa memendam ini selamanya.
"Apa kau tidak waras? Kau memiliki calon istri, dan kau masih mencintaiku. Aku tidak ingin merusak hubungan seseorang Jae, ku akui diriku masih menyayangimu. Tetapi aku harus menghargai wanita yang akan menjadi calonmu, jangan mempermainkan hati seseorang". Ucapnya kepada Jaehyun, ia bisa melihat raut kekecewaan dari wajah Jaehyun.
"Aku tidak mencintainya, itu semua hanyalah perjodohan. Hanya demi bisnis, ayahku memaksa ku untuk menikahi Naeun". Ucap Jaehyun dengan jujur, Taeyong yang mendengar itu sedikit tidak percaya. Jadi selama ini Jaehyun tidak mencintai Naeun, tapi berdasarkan keterpaksaan.
"Bel pupang sudah bunyi, kalau begitu aku balik duluan ya jae". Pamitnya pada Jaehyun, tapi sebelum ia pergi dari situ tangannya ditarik oleh Jaehyun.
Cup!
Taeyong terkejut bibirnya dicium oleh Jaehyun, ia hanya bisa diam karena hatinya berdetak begitu kencang. Ia pun langsung mendorong pundak Jaehyun, dan langsung pergi meninggalkan Jaehyun sendirian. Jaehyun pun duduk kembali, ia pun mengambil rokok dari saku celananya.
"Lihat saja kau Jeong, apa yang akan ayahmu lakukan pada Taeyong pada saat aku mengirim vidio ini pada si tua bangka Jeong itu. Tapi aku tidak akan mengirimnya sekarang, tetapi nanti di waktu yang tepat". Ucap Naeun yang merekam itu sedaritadi, ia pun pergi dengan senyum kemenangan.
Hai guys maaf baru update, soalnya sibuk banget. Agak lupa sama alur cerita ini, semoga kalian ga bosen sama cerita yang aku buat. 🙂🙏