07.

591 56 1
                                        

Selamat membaca, semoga kalian suka ya 🤗.

Bibi Kim yang melihat Taeyong turun dari tangga khawatir, ia pun langsung menghampiri Taeyong. "Tuan anda mau kemana? Anda sedang sakit, jangan banyak bergerak". Ucap khawatir Bibi Kim padanya.

"Aku ada mata kuliah pagi bi, lagipula ini luka nya sudah mengering. Jangan beritahu Ayah, dan hyungku ya bi. Nanti mereka khawatir, lagipula aku sudah tidak apa-apa". Ucapnya pada Bibi Kim, ia hanya tak mau membuat yang lain ikut cemas.

"Apa yang kau bicarakan anak nakal! Kau tidak menganggapku hyungmu begitu? Kau ingin ku pukul ya". Ia terkejut mendengar suara Sehun hyung, dan ia pun mendapat jitakan dari hyungnya.

"Maaf hyung aku hanya tak ingin membuatmu cemas, sejak kapan hyung ada disini?". Tanyanya pada Sehun hyung, karna ia sama sekali belum memberi kabar. "Bibi Kim semalam meneleponku dalam keadaan menangis, aku pun khawatir takut ada sesuatu yang terjadi". Kata Sehun, ia jadi merasa bersalah karna membuat semua orang khawatir. Terutama hyungnya, semoga saja hyungnya tidak memberitahu Ayah.

Flashback...

Sehun sedang rapat dengan anak buahnya, handphone miliknya ia matikan. Selesai rapat dengan anak buahnya di ruang basement, ia pun langsung menyalakan ponselnya. "Banyak sekali panggilan dari Bibi Kim, tidak biasanya". Ia pun langsung menelepon balik Bibi Kim, tapi kenapa perasaannya tidak enak.

"Halo Bi maaf tadi handphonenya kumatikan, ada apa Bibi menelepon malam-malam seperti ini?". Tanyanya pada Bibi Kim, masih belum ada jawaban tapi ia mendengar suara sesak Bibi Kim. "T-tuan hiks... Tuan Taeyong sedang tidak baik-baik saja, ia pulang dalam keadaan b-babak belur, dan hidungnya b-berdarah hiks...". Ucap terbata-bata Bibi Kim karna menangis, ternyata benar perasaannya sedaritadi tidak enak.

"Apa yang terjadi dengannya bi?!". Tanyanya khawatir, ia yakin terjadi sesuatu pada adiknya. "Bibi tidak tahu tuan, Paman Kang melihatnya turun dari mobil sambil memegangi palanya. Belum sampai pintu ia sudah pingsan, Bibi langsung memanggil bodyguard dibasment untuk mengangkat Tuan Taeyong". Ucap Bibi Kim, ia pun langsung mematikkan handphone setelah bilang pada Bibi untuk menjaga Taeyong.

Ia langsung menelepon anak buahnya untuk menyiapkan Jet pribadi, ia pun langsung memasukkan bajunya kedalam koper.

Flashback End.

"Jadi kau mau kemana? Dengan pakaian rapi sekali". Tanya Sehun hyung padanya, ia pun langsung berhenti minum susu. "Aku hari ini ada mata pelajaran dikampus, aku juga ada janji dengan Ten". Ucapnya pada hHyungnya, ia tidak tahu apakah dibolehkan oleh Hyungnya.

"Kalo begitu aku yang mengantarmu ke kampus, tidak ada penolakan". Sehun pun langsung beranjak mengambil kunci mobil miliknya, ia melihat Taeyong masih duduk pun mendengus. "Kenapa masih duduk saja? Ayo berangkat nanti kita bisa terlambat". Ia pun langsung berdiri, dan menyusul Hyungnya.

Ia pun langsung masuk kedalam mobil milik Hyungnya, tidak lupa menggunakan seat belt. "Hyung kita mampir ke Mansion Ten, aku sudah janji untuk menjemputnya". Ucapnya pada Hyungnya, Sehun pun hanya mengangguk, dan langsung menjalankan mobilnya menuju Mansion Ten.

"Kau ada janji apa dengan si cerewet itu? Apakah dia masih sangat menyebalkan, aku ingin sekali memukul kepalanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ada janji apa dengan si cerewet itu? Apakah dia masih sangat menyebalkan, aku ingin sekali memukul kepalanya". Ucapnya Sehun dengan tertawa, Taeyong yang mendengar pun ikut tertawa.

"Dia memintaku untuk menemaninya ke Mall, dia ingin membeli tas. Padahal lemarinya sudah penuh dengan tas miliknya". Ucap Taeyong, ia pernah melihat lemari milik Ten penuh dengan tas branded. "Jika ia boros seperti itu, mana ada lelaki yang mau dengannya". Ucap Sehun dengan nada meledek, apakah ia harus membelikan kaca untuk Hyungnya?.

"Ia sudah punya kekasih Hyung hahaha... Berkacalah kau sendiri masih single, jangan-jangan tidak ada yang mau denganmu". Ledeknya pada Sehun, ia pun mendapat pukulan di kepala.

Selama di perjalanan mereka berdua hanya berbicara dengan penuh canda, dan tawa.

Sesampainya di Mansion Ten...

Taeyong pun langsung turun dari mobil, ia pun langsung disambut oleh para maid. Tidak membuang-buang waktu ia pun langsung naik ke atas, menuju kamar Ten.

Tok! Tok!

"Ten apakah kau sudah bangun? Jika sudah cepatlah, kita bisa terlambat". Panggilnya dari luar kamar Ten, sang pemilik kamar pun langsung keluar.

"Tumben sekali kau tempat waktu? Apakah kau sudah mulai bertobat, dan akan menjadi anak yang teladan". Ledek Ten pada sahabatnya, Taeyong pun tidak memperdulikan ledekan dari Ten. "Cepat bersiap atau ku tinggal, aku akan menunggumu diluar". Ia pun langsung turun, dan keluar menuju mobil. Sambil menunggu Ten, ia merokok satu batang.

Sebelum kepergian Taeyong, ada sesuatu yang berbeda dari wajah sahabatnya. Mukanya penuh dengan beberapa lebam, dan luka. Ia akan tanyakan nanti pada Taeyong, apakah ia bertengkar dengan seseorang? Tanpa pikir panjang ia pun langsung mengambil handphone, dan tasnya. Ia pun langsung turun menuju keluar, sesampainya di depan ia dikejutkan dengan Sehun Hyung.

"Dari semalam, aku mendadak kemari karna anak nakal itu". Tunjuk Sehun pada adiknya yang sedang merokok, Taeyong yang melihat sahabatnya langsung mematikan rokoknya.

"Ada apa dengan wajahmu? Penuh dengan luka, dan lebam". Tanya Ten pada dirinya, Taeyong pun menceritakannya semua kepada Ten.

Setelah mereka selesai berbincang, mereka pun langsung masuk kedalam mobil, dan menjalankan mobilnya menuju kampus.

Selama diperjalanan, mereka bertiga hanya saling tukar cerita. Ten yang menceritakan tentang kekasihnya, Sehun yang menceritakan tentang dirinya selama di Canada, dan Taeyong hanya sebagai pendengar, dan menanggapinya seadanya.













Jangan lupa Follow, Vote, dan Komen. 

Maaf jika ada salah penulisan, dan kurang dimengerti. Semoga kalian suka sama ceritanya, dan tidak membosankan 😊👍.

Eagle King VS Lion King - JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang