Saat tengah asik menyisir setiap ruangan atau cela yang ada di kamar itu Tiba-tiba " Rafel? Rafael kmu kan nak? " Ujar seorang wanita paruh baya yang mengenakan pakaian gamis berwarna merah maroon dengan kerudung yang senada"Em..
***
" Emm.. iya Tante. Tante ibunya April? " Tanya Rafael pada wanita paruh baya yang sedang tersenyum menatap Rafael.
" Iya sayang , nama Tante el panggil aja bunda el " ujar bunda April kepada Rafael sambil menepuk pelan bahu Rafael , Rafael hanya mengangguk dan tersenyum manis.
" Loh.. ini April kenapa? Kok tidur gini fel? " Bunda melihat April yang sudah tertidur pulas di atas kasurnya.
" Tadi Rafael nganterin April pulang terus April ketiduran di jalan Tan.." ujar rafael menjelaskan secara rinci.
" ya sudah biarin dia istirahat, yok ke bawah sayang " ajak bunda dan di anggukan oleh Rafael.
Rafael menuruni tangga dengan tawanya bersama bunda April, sungguh bunda el sangat asik sekali di ajak berbicara, ramah dan baik.
" Bun " panggil seorang pria yang tengah melepas jas berwarna biru tua itu.
" ehh ayah , udah pulang? " Bunda langsung mengalihkan tatapan nya ke ayah April dan menyaliminya dengan takzim, ayah April menatap Rafael dengan detail.
" Siapa kamu? " Tanya nya dengan nada dingin.
"Kenalin om saya Rafael " Rafael meraih tangan dan menyaliminya.
" Iya sayang , kenalin ini ayah nya April namanya om iky "
Setelah itu rafael pamit dan memberikan 2 box martabak manis kepada orang tua April, setelah itu rafael pulang ke rumahnya.
***
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 06.34 membuat gadis yang tengah asik tidur pun terpaksa bangun dan bersiap-siap untuk menjalani harinya.
Saat tengah berjalan ke kamar mandi dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka...
'brukk '
" Aduhh anjing. Siapa yang naro pintu di sini bangsat emang! " Protesnya pada pintu yang memang sudah dari dirinya kecil berada di situ.
Setelah 15 menit gadis itupun siap dan turun ke meja makan minimalis yang elegan tetapi sangat mewah.
" Del , udah stay aja Lo "
"Hahaha... Ngapa tu jidat? " Ujar Adel tertawa terbahak bahak melihat jidat Aurel yang sedikit memar
" Di cium pintu! " Ketusnya langsung duduk dan menatap sinis Adel.
" Duhh.. masih pagi udah di cium pintu ga sekalian di cium ayang?? " Godanya lagi pada Aurel yang cemberut dan menatapnya dengan kesall.
" Ehh kenapa si? " Ujar bunda yang baru datang dengan membawa roti dan selai-selainya.
" Bundaa!!! Adel nya nihhh " adu Aurel pada bundanya, bunda nya hanya tersenyum dan menegahi acara ledek-ledekan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgril and Good Boy
Teen FictionHaii gasy, cerita ini terbit karena kegabutan dari author tapi di jamin ceritanya seruu.