part 4

6 1 0
                                    

" Oh , rel gue duluan ya ke depan " ujar Adel di anggukkan oleh Aurel yg tengah meminum air putih.

" Bang pamit , Bun , yah " Aurel langsung pergi begitu saja tanpa mencium tangan ortunya dan jga abangnya.

" Huftt.... " Hembusan napas abangnya pasrah pada sikap Aurel.

" yang sabar bang, Aurel emng begitu susah juga kalo di bilangin " ujar ayah

***

Aurel pergi ke sekolah nya dengan motor hitamnya, bersama Adel hari ini dirinya tidak bareng dengan altarez karena ada sebuah alasan yang menurutnya tidak harus di bahas kepada altarez.

" yuk, rel ke kelas " ujar Adel merangkul Aurel yang baru saja menuruni motornya.

" Del , gue mau ke toilet dulu ya , Lo bawain tas gue " ujar Aurel langsung menyerahkan tas nya pada Adel , adel hanya mengangguk pasrah.

Aurel sedikit berlari karena ia sudah kebelet, dan akhirnya ia masuk ke kamar mandi, beberapa menit sudah dirinya di kamar mandi dan sekarang sudah keluar.

Aurel keluar dari kamar mandi dan mencuci tangannya di wastafel , saat Aurel tengah mencuci tangannya , seorang gadis masuk ke dalam kamar mandi dan terduduk lemas, menangis sesegukan sontak Aurel berjongkok dan mengusap bahu sang gadis itu.

" Hei, Lo kenapa? " ujar Aurel masih terus mengusap-usap bahu gadis yang bergetar.

" Ak..aku gapapa ka.. " ujar gadis itu menghapus air matanya dan tersenyum getir pada Aurel.

" Ayo bangun , nanti baju lo kotor " Aurel membantu Gadis itu untuk bangun, gadis itu pun bangun dari duduknya dan membasuh mukanya.

" Makasi ya ka " ujar nya tersenyum pada Aurel , Aurel membalasnya dengan senyuman juga.

" Nama Kaka siapa? " Tanyanya

" Nama gue Aurel "

" Oh , kalo nama aku Rara Wulan Guritno ka, panggil aja aku Rara " ujar gadis itu yang bernama Rara

" ya , Lo tadi nangis kenapa? " Tanya Aurel.

" Ahh.. engga ka.. yaudah makasi ya ka, aku permisi mau masuk ke kelas " ujar nya tersenyum dan langsung keluar dari toilet perempuan.

Aurel tak terlalu memikirkan tentang hal gadis yang bernama Rara itu. Aurel pun keluar dari toilet menuju kantin.

Di sepanjang jalan menuju kantin, para siswa-siswi yang sekolah di sana menatap Aurel dengan tatapan menganga, para siswa yang tersenyum manis dan sesekali menyapa Aurel.

" Hai, boleh kenalan ga? " Tanya seorang siswa pada Aurel yang tengah berjalan, Aurel menghentikan langkahnya dan menatap siswa itu.

" ga , minggir Lo gue mau lewat " ujar Aurel dingin dan menatap siswa itu malas.

" Ga boleh kenalan dulu? " Tanya seorang laki-laki itu lagi , Aurel yang jenuh akhirnya menubruk bahu sang laki-laki itu dan melanjutkan jalannya.

" Ehhh... Kalo lo mau tau, nama gue Raka " ujar laki-laki setelah Aurel meninggalkannya.

Aurel sama sekali tak menggubris teriakan pria tadi yang ia dengar kurang jelas namanya adalah Raka.

Badgril and Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang