Bukan Tentang Lintang

24K 565 32
                                    

18+18+18+18+18

Bukan Tentang Lintang Lantas tentang siapa?

Jangan Lupa Votte dan Komen

Follow bilqistyna dan witqqqis

CEKIDOT
__________


Brakkk,,,

"Tahu berapa lama lo telat?" tanya seorang cowok yang kini menatap dirinya dengan tajam, sekujur tubuh gadis itu gemetar. Meneguk salivanya sendiri pun susah, "JAWAB" sentaknya.

Gadis itu tersentak karena takut, "em-empat m--menit" tuturnya gugup.

Regandrian Panglima Morean, Ya! cowok itu adalah Rega. Dia tersenyum miring penuh makna "Sekarang tanggal berapa?" Rega menghampiri gadis  itu lalu memeluk pinggangnya Posesive, "Jawab hmm,,," Gadis itu mendesis merasakan leher jenjangnya diterpa angin pelan dan akhirnya merasakan hisapan kuat juga kecupan.

"Masih gak mau jawab hmm?" Rega merekatkan pelukanya dipinggang gadis itu, "Ena--nam shhh"

Rega menatap lawan jenisnya dengan intens, mata gadis itu yang memperlihatkan sorot ketakutan membuatnya gemas. Bulu mata yang lentik, hidung mancung yang mungil serta bibir ranum berwarna pink natural membawa kesan yang mencolok untuk wajah cantik yang menawan. Setiap kali Rega menatapnya seperti itu seakan dirinya terbawa ke dunia dongeng, menemukan seorang putri cantik dan berharap bisa memilikinya.

Rega tersenyum penuh makna, Ia tidak perlu berharap lagi karena gadis itu pastinya akan datang sendiri kedalam dekapannya.

"Empat dikali enam?" Tanya Rega, gadis itu makin takut menjawab. Rega mendekatkan wajahnya dan mencium bibir gadis itu dengan pelan "Takut?" Rega terkekeh saat melepaskan ciumannya.

Dengan susah payah gadis itu berucap "dua puluh empat" lirihnya pelan, Rega tersenyum.

"Oke! lo telat empat menit dikali tanggal hari ini!, dua puluh empat jam lo harus terima hukuman dari gue" tutur Rega dengan tegas. Cowok itu membanting dirinya keatas kasur, "gue gak bakal ngelarang lo buat nangis dan ngedesah karena gue mau nikmatin suara itu"

Gadis itu meremas selimut tebal milik Rega dengan kuat, menyalurkan semua kepedihan yang selalu ia dapati. Ia tidak bisa berbuat apa-apa selain mendengarkan dan mengikuti perintah Rega, "Jangan pernah nyesel! seharusnya lo bersyukur kalau bukan gue mungkin lo udah dilempar sana-sini dan ke pake cuma sehari semalam" ucap Rega.

Cowok itu mendorong bahunya kedepan lalu duduk dibelakannya, mengukung dan memeluk "shhh" remasan pada kedua payudara yang dilakukan Rega membuat cowok itu tersenyum tipis mendengar suara gadis itu walaupun hanya desis san.

Benar apa yang dikatakan Rega, meskipun hidupnya sudah hancur ia tidak akan pernah tahu jika bukan Rega yang melakukan ini padanya di masa depan akankah dirinya lebih hancur?.

"Shhh ahhh" entah sejak kapan tangan kanan Rega sudah menerobos kedalam celananya, gesekan naik turun pada dinding luar vagina dan remasan diselangkangan membuat punggung gadis itu menempel pada dada bidang Rega "enak hmm?" tanya Rega dengan lembut.

Gadis itu tak menjawab "Ahhh,,," Rega memasukan jari manis dan jari tengah kedalam miliknya "ahhh,,," kocokan pelan membuat dirinya melayang, mata yang terpejam dan terbuka membuktikan bahwa permainan yang dibuat Rega sangat nikmat.

Rega terkekeh dalam hati melihat gadisnya terbuai dengan apa yang ia perbuat, Rega mengocok terus milik gadis itu dengan ritme sedang. Jika tadi pelan maka sekarang sedang, artinya tidak cepat dan tidak pelan juga.

Rega menggendong gadis itu agak mundur supaya posisi mereka berada ditengah-tengah kasur, ia melepaskan seluruh pakaian gadis itu hingga bugil. 

Rega tersenyum setelah melepaskan juga pakaian yang ia kenakan "Lo cuma milik gue Laura Previta Aneyana" mereka sekarang sama-sama bugil, Rega meremas dua gundukan kenyal itu " Ahhh" ia menunduk lalu mencium bibir Laura. Tangan kirinya bergerak turun memainkan benda kenyal dibawah sana yang selama ini menjadi sarang tempat miliknya bernaung merasakan sensasi nikmat tak tertolong, "balas ciuman gue kali ini Raaa" Rega memohon dengan pandangan yang menurut Laura berbeda dari sebelumnya.

Laura akhirnya menuruti permntaan Rega.

Mereka berdua pun berciuman dan larut dalam dunianya masing-masing.

Tidak hanya itu mereka melanjutkan kegiatan panas dengan Rega yang memimpin, desahan terus terdengar. Awal yang sangat memabukan dengan buaian lembut yang Rega lakukan kepada Laura menjadi hujaman kasar hingga membuat gadis itu menangis dan terus menerus mendesah memanggil nama Rega untuk menyudahi hukumannya, sakit dan nikmat yang Laura rasakan.

"ahhh"
"ahhh"
"ahhh
"

"Iyah-hh ahh deshasshh teruss ahh Raaa,,, gueee mau lo desahh ahhh" rancau Rega yang terus menyodok milik Laura dibawahnya, ia menghujam gadis itu dengan ritme yang cepat.

...

...

...


Udah ya! udah aku spilll,,, jangan lupa Votte 

Komen yang banyak mau cerita Rega di up atau di selipin di cerita Lintang aja?

Harus follow biar kenal bilqistyna dan witqqqis

Aku Usahain juga biar cepet UP cerita Lintang, Sebentar lagi mau End

Said Lintang : Jangan di end dong Thor gue masih mau Ngen Ngen sama Janessa terus
Author : Lahhh kan bisa kali tanpa gue, lo kan suka main gas gas 
Lintang : Yaudah deh,, gue bakalan ngurung janessa dikamar selama setahun bertahun - tahun

Lintang (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang