#1. Seperti Jailangkung

17.8K 830 68
                                    

"Teqila.."

Perempuan berambut panjang itu nampak duduk di depan meja bartender, memesan sebuah minuman beralkohol pada sang bartender. Ia menatap sekeliling klub malam itu, mengedarkan tatapan sensual ke segala arah, hingga tatapannya terkunci pada seseorang yang duduk di meja VVIP. Kini pria itu sedang menatapnya sambil tersenyum dan menaikkan gelas minumannya.

"Ini, Mbak, sudah dibayar oleh Mas yang itu.." ucap bartender itu seraya menunjuk ke arah pria yang sedari tadi menatapnya. "Oke," jawab gadis itu. Ia menyibakkan rambut panjangnya hingga menunjukkan leher jenjangnya yang nampak putih mulus, gadis itu beranjak dari tempatnya, berjalan bagai model papan atas dengan sepatu hak tinggi dan gaun seksi yang menutupi sebagian tubuhnya, karena sebagian besar lagi terekspos sempurna.

"Terimakasih untuk minumannya, Tuan.." ucap gadis itu seraya berdiri di depan meja VVIP itu. Pria berjambang tipis itu pun tersenyum.

"Tidak masalah..Duduklah, Nona," ucap pria itu mempersilakan. Gadis itu duduk tepat di samping pria itu dan menyilangkan kaki kanannya hingga terekspos jelas paha putih dan mulusnya. "Saya tidak menerima pemberian orang secara cuma-cuma, Tuan," ucap gadis itu dengan senyum lebar nan sensual. Pria itu mendengus tertawa lalu mendekatkan tubuhnya pada gadis tadi. "Bagaimana jika malam ini kau menemani saya?" bisik pria itu tepat di telinga gadis tadi. Gadis berambut panjang itu pun mengerlingkan manik mata kanannya. "Sepertinya satu gelas teqila tidak cukup untuk membayarnya, Tuan..saya juga butuh uang," bisik gadis itu. Ia sengaja memberikan gerakan menggoda dan sensual terlebih saat menegak minuman beralkohol itu.

"Berapa tarifmu, Nona untuk malam ini?" tanya pria itu dengan senyuman miring. Gadis itupun menatap pria itu sejenak dan tersenyum manja. "Kira-kira berapa harga yang pantas untuk saya, Tuan?" tanyanya. Pria itu nampak berpikir sembari mengusap lengan gadis itu lembut.

"Sepuluh juta? Jika saya puas, akan saya berikan tambahan bayaran, bagaimana?" tanya pria itu. Gadis itu diam sejenak sebelum akhirnya mengalungkan tangan kanannya ke leher pria di hadapannya itu. "Jadi, apa ada tempat istimewa yang akan kita kunjungi malam ini, Tuan?" tanyanya. Pria itu tersenyum miring dan bangkit dari tempat duduknya. "Kita akan bersenang-senang setelah urusan saya selesai, bagaimana apa kau keberatan?" tanyanya seraya mengulurkan tangannya pada gadis seksi tadi. "Tentu tidak, Tuan." Tanpa pikir panjang, gadis tadi berdiri seraya meraih uluran tangan sang pria. Saat mereka mulai berjalan, dari beberapa bagian tempat duduk pengunjung klub berdirilah puluhan orang mengenakan jas hitam yang berjalan mengekori pria tadi. Gadis itu menatap sekelilingnya, merasa kurang nyaman terlebih beberapa dari mereka juga ikut masuk dalam lift bersama dengan dia dan pria tadi.

"Siapa mereka?" tanya gadis tadi saat tangan sang pria mulai menggerayangi tubuh bagian belakangnya. "Tenang saja, mereka hanya pengawalku, tidak akan mengganggu," jawab pria itu seraya mencoba mencium bibir sang gadis, namun gadis itu berpaling dan pipi kirinya yang berhasil dikecup mesra. "Saya tidak nyaman ada mereka disini, Tuan," ucap gadis itu saat si pria mengernyit heran akan penolakannya barusan. "Tenang saja, mereka tidak akan menggangu kita, sayang. Dan satu lagi, jangan pernah menolakku, paham," ucap pria itu seraya meremas kuat paha gadis tadi. Lift pun berhenti, pria itu membawa gadisnya menuju sebuah ruang pertemuan yang sepertinya telah khusus dipesan. Saat pintu terbuka, seorang laki-laki asing, berambut blonde, dan berhidung mancung itu segera menyambut kedatangan pria tadi. "Hello, My Brother.. Senang sekali bisa bertemu disini," ucap orang asing itu dengan Bahasa Indonesia yang rupanya telah ia kuasai dengan baik.

"Ini tempat paling aman, tidak ada yang akan curiga disini," ucap pria tadi. Pria asing itu diam sejenak dan menatap gadis berambut panjang tadi. Pria itu paham, dan tersenyum ditempatnya seraya menarik pinggang gadis itu mendekat. "Dia gadis bayaran, tenang saja, dia aman. Jadi bagaimana? Apa uangnya sudah siap?" tanya pria tadi. Orang asing tersebut tersenyum lalu menganggukkan kepalanya dan memberikan kode pada salah seorang pengawalnya untuk memberikan sebuah tas hitam besar untuk ditunjukkan pada pria tadi.

TRAPPED IN MARRIAGE √ TAMAT [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang