#2. Bikin Cucu

9.1K 694 55
                                    

Bima barusaja menghabiskan gelas teh terakhirnya, sepuluh menit yang lalu sebelum Hermawan mertuanya pamit untuk mendahuluinya tidur, Nilam sang mertua membuatkannya segelas teh manis panas. Bima menatap sekeliling rumah mertuanya itu dan tak lama ia terkejut saat melihat sebuah mobil HR-V putih berhenti tepat di depan pagar rumah mertuanya. Bima bergegas beranjak dari tempat duduknya dan membukakan pintu pagar untuk Nayla yang barusaja pulang itu. Bima menutup kembali pintu pagar itu dan memasang gembok besar sebelum akhirnya menguncinya rapat, ia lalu membalikkan tubuhnya, berniat memberikan sapaan hangat pada sang istri tercinta setelah lama tidak berjumpa namun tatapan tajam dan kesal Nayla mengurunkan niatnya.

"Kamu kok nggak kabarin aku dulu kalau sudah pulang sih, Bim? Kenapa langsung ke sini?!" omel Nayla seraya berjalan masuk ke rumah orang tuanya.

"Ya aku pikir nggak ada masalah kalau aku langsung kesini, lagian kan sama aja, aku yang ke sini atau kamu yang ke Jogja," ucap Bima seraya mengekori Nayla berjalan.

"Nggak sama dong! Kalau di sini ada Mama sama Papa, mereka bisa tanya macem macem sama kamu soal hal hal random," omel Nayla lagi. Bima menghembuskan nafas panjang, ia lalu mengambil tas ransel besarnya dan mengekori langkah Nayla.

"Kamu kok ngikutin aku sih?" kesal Nayla. Bima yang terkejut itupun mengerjap ngerjapkan kedua manik matanya. "Aku kan suami kamu, Nay. Kalau aku tidur di sofa bawah nanti Papa sama Mama kamu nanya macem-macem?" ucap Bima.

Nayla terdiam sejenak dan akhirnya kembali melangkah menuju ke kamar tidurnya. Bima diam sejenak tepat di ambang pintu kamar Nayla. Ia mengedarkan tatapannya ke sekeliling kamar yang tidak berukuran cukup besar itu. Hanya ada satu ranjang berukuran lumayan besar, cukup untuk menampung dua orang. Selebihnya tidak ada apapun, sofa atau tikar. Nayla melepaskan jaket denimnya, meletakkan tas ranselnya di atas kursi. Tiba-tiba ia berhenti saat hendak membuka kancing kemejanya, ia menyadari ada manusia lain yang memasuki kamar pribadinya, yang tidak lain adalah suaminya sendiri. Sejak satu bulan yang lalu menikah, mungkin ini kali pertama Bima menginjakkan kaki di kamar pribadi Nayla. Saat malam pertama pernikahannya dulu, mereka sengaja memilih tidur di hotel dan berpisah tidur. Nayla di ranjang dan Bima di sofa, saat Nayla berkunjung ke Jogja untuk perkenalan dengan komandan Bima di asrama pun, mereka tidur di kamar terpisah. Nayla di kamar, sementara Bima tidur di sofa atau ruang kerjanya.

"Kok bengong?" tanya Nayla. Bima terkesiap dan mendongak menatap Nayla dengan pandangan polosnya. "Aku tidur dimana, Nay? Ranjangnya Cuma satu," ucap Bima. Nayla terdiam sejenak, ia pun memikirkan hal yang sama, tidak mungkin kan dia berbagi ranjang dengan Bima malam ini? Ahh.. menyebalkan sekali! Batin Nayla seraya menggigit bibir bawahnya.

"Ya sudah, aku tidur di ruang keluarga saja," ucap Bima seraya membalikkan tubuhnya.

"Eh, Bim.." Pekik Nayla yang membuat Bima kembali memutar tubuhnya dan menatap Nayla.

"Jangan tidur disana, nanti Papa sama Mama nanya macem macem lagi kalau kita ketahuan tidur terpisah," ucap Nayla. Ia kemudian mengambil handuk di dalam almarinya dan berjalan mendekati Bima."Kamu tidur saja disini. Satu malam aja sepertinya tidak akan jadi masalah, benar kan?" tanya Nayla. Bima mengerjapkan manik matanya sebelum akhirnya mengangguk setuju.

"Ya sudah, istirahat saja dulu, aku mau mandi," ucap Nayla sebelum akhirnya berjalan masuk ke kamar mandi. Bima menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya duduk bersandar di tepian ranjang. Ia membuka kaos hijau army yang dikenakannya. Bima meringis perih saat ia membuka perban yang melekat pada perut ratanya. Seminggu yang lalu, Bima dan tim Garudanya barusaja berhasil menyelesaikan tugas penyelamatan sandera dari KKB di sekitaran perbatasan. Bima terlibat duel yang berakhir dengan belati musuh yang berhasil mengoyak kulit perutnya. Bima memanfaatkan waktu saat Nayla mandi untuk mengganti perbannya, sedikit menggeram tertahan saat ia menuangkan cairan alcohol guna membersihkan lukanya. Ia kemudian mengambil obat antiseptic sebelum akhirnya kembali mencoba memasang kassa steril pada lukanya.

TRAPPED IN MARRIAGE √ TAMAT [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang