Arzeya || 06

1.7K 108 0
                                    

Hallo guys welcome back.

Sebelum membaca cerita, gimana cerita ini menurut kalian? Kasih pendapat kalian ya!

Seperti biasa jika ada kesalahan dalam penulisan mohon di tandai biar bisa di perbaiki secepatnya.

Selamat membaca!

*****

Di markas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di markas.

"Assalamualaikum ya ahli kubur." ucap Gavin yang baru datang.

"Waalaikumsalam." jawab semua anggota yang beragama sama.

"Lagi nungguin akuuh ya abang abang?" tanya Gavin sambil duduk di sofa sebelah Agas.

"Idihh jijik gue liatnya!" jawab Arslan.

"Ihh abang mah jahad mulu sama eneng. Eneng salah apa bang? sampai segitu bencinya sama neng!" ujar Gavin dramatis.

"Bentar Vin gue panggilan ustadz kepercayaan gue dulu." ujar Arslan dengan santai.

"Buat apa?" tanya Gavin mengerutkan dahinya.

"Buat ruqyah lo biar tuh setan ilang dari diri lo!" ujar Arslan tanpa dosa dan mulai menekan nomor yang akan di hubungi.

"Anjirrr! lo kira gue kerasukan setan apa?!" sentak Gavin dengan wajah kesal.

Sedangkan Arslan hanya mengedikkkan bahu acuh dan tidak peduli dengan omelan Gavin.

Setelah beberapa menit Gavin mencibir akhirnya keadaan mulai hening.

Arsha menoleh ke jam tangan yang ia kenakan
"Udah jam 10 Zeya belum dateng juga."

"Bentar lagi kali mungkin urusannya belum selesai." balas Kenzo sambil meneguk minuman dingin yang ia ambil dari kulkas di markas.

"Ge-gayaan punya urusan tuh bocah orang biasanya juga rebahan mulu!" cibir Gavin.

"Yeee iri aja lo curut!" sarkas Arslan.

"Nyenyenye!" balas Gavin.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya sang empu datang namun dia tidak datang sendiri melain dengan seorang lelaki paruh baya di belakangnya.

"Assalamualaikum!" ucap Zeya dan orang itu.

Sontak mereka menoleh ke asal suara.

"Waalaikumsalam." jawab mereka serentak.

Zeya masuk kedalam markas dengan lelaki itu dibelakangnya lalu Zeya mempersilahkan lelaki itu untuk duduk di sofa yang disediakan "Pak silahkan duduk."

Orang itu mengangguk dan duduk di sofa tersebut.

"Permisi saya mencari mas Arslan." ujar orang tersebut.

Mendengar namanya disebut sontak sang empu menoleh. Ia baru saja keluar dari kamar mandi.

ARZEYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang