Arzeya || 25

972 70 10
                                    

Yuhuuu alooo aloooo!!

Emak balik lagi nih!!

Langsung aja selamat membaca!!

Ingat ya typo dimana-mana:)

*****

Acara telah selesai kini semua penonton yang hadir yang tak lain adalah siswa SMA Sakti tersebut telah membubarkan diri menuju rumah masing-masing.

"Gue balik dulu ya, capek mau istirahat." Ucap Zeya berpamitan.

"Gue anterin." Balas Arsha.

"Ehh? Ga usah gue bisa sendiri."

"Ga ada penolakan."

"Iye dah iyee dunia serasa milik berdua. Yang lain ngontak dah." Sinis Arslan yang sedari tadi menjadi nyamuk di antara mereka.

"Kita juga masih ada disini kali." Ujar Kenzo dengan jengah.

Zeya menatap semua temannya sambil cengengesan, "hehe maaf sengaja."

Semua sahabat Zeya hanya menghela nafas panjang. Pandangan Zeya kini beralih menatap Gavin yang sedari tadi hanya diam. Kenapa dengan anak itu? Mungkin cacingan? Atau kehilangan uang sakunya.

"Vin lo kenapa dari tadi diem aja? Ada masalah?" Tanya Zeya dengan serius. Semua atensi pun tertuju pada Gavin.

Gavin yang sedang asik melamun tak menghiraukan pertanyaan Zeya.

Zeya mendekat dan menepuk bahu Gavin, "Vin. Gavin."

Gavin yang tersadar dari lamunannya segera menatap semua temannya dengan bingung.

"Vin lo kenapa? Ada masalah apa?" Ucap Zeya mengulangi pertanyaannya.

"G-gue ga papa kok. Santai aja kali, lo pada kenapa liatin gue mulu? Ngefans ya lo semua sama a'a Gavin yang tiada tanding ini." Jawab Gavin dengan tengil.

"Najis. Nyesel gue khawatirin lo!" Ujar Kenzo sambil bergidik ngeri.

"Idihh bilang aja lo pada nge-fans berat sama gue kan? Ngaku aja ga usah malu-malu lo pada." Sengit Gavin dengan percaya diri.

"Hehh Jamaludin PD amat lo. Muka spek kadal bengek aja belagu lo!" Sinis Arslan.

"Yeeuu iri bilang kids!"

"Ya udah baguslah kalo lo ga papa. Gue pamit pulang  duluan ya." Ucap Zeya berpamitan lagi.

"Gue anterin. Ga ada penolakan." Tegas Arsha. Sedangkan Zeya hanya mengangguk pasrah.

"Iya dah si paling ga ada penolakan." Nyinyir Arslan.

*****

"Makasih ya Sha udah anterin gue sampe rumah." Ucap Zeya yang sudah berada di depan gerbang rumahnya.

"Hm. Ya udah sana masuk, istirahat." Balas Arsha.

"Ga mau mampir dulu?" Tawar Zeya.

"Ga. Nanti kalo mampir yang ada gue ga mau pulang, hehe."

"Dihh bisa aja lo Sha." Ujar Zeya yang ikut terkekeh.

"Tapi yakin nih ga mampir?"

"Ga, makasih. Gue udah ditunggu papa dirumah." Balas Arsha dengan santai tak lupa rautnya yang kembali datar.

Sontak mata Zeya membelalak, "Sha? Lo..."

Mengerti maksud Zeya, Arsha langsung mengusap pucuk kepala Zeya dengan lembut. "Gue ga papa. Ga usah khawatir."

ARZEYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang