⚠️bacaan ini mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam memilih bacaan.
*****
~ Arzeya Melva Zahra Adelia Natawijaya ~
Sederhana saja. Kisah seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaan sesungguhnya dalam hidupnya.
Ia tidak hidup seorang diri...
Udah hiatus lama, jadi langsung aja happy reading!
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini rintik gerimis mulai membasahi bumi, tak terasa sudah 1 bulan berlalu sejak kejadian saat itu. Semua keadaan mulai kembali normal. Lembaran baru telah dimulai dengan rasa damai.
Bagaimana dengan Lorenzo? Yap, setelah kejadian tersebut tentunya Lorenzo mendapat hukuman, namun tak berlanjut lama karena Zeya mencabut kasus tersebut dan membebaskan Lorenzo. Dengan syarat di atas materai bahwa Lorenzo tidak akan pernah muncul lagi dihadapannya apalagi sampai membuat masalah maupun mengusik dirinya lagi.
Berdiri seorang gadis dengan membawa payung di depan makam yang bertuliskan nama Azania.
"Assalamualaikum, ma."
"Maaf Zeya udah lama ga dateng kesini lagi." Ucap Zeya sambil membersihkan beberapa helai daun di atas makam sang mama.
"Ma, sekarang Zeya udah ga sakit lagi hehe. Semuanya udah selesai, ma. Zeya bisa hidup sedikit tenang, walaupun papa masih belum mau ngomong sama Zeya." Zeya menatap sendu ke arah batu nisan tersebut, namun tak lama kemudian Zeya tersenyum.
"Tapi ga papa, masih ada banyak orang yang peduli sama Zeya. Bang Atha juga jagain Zeya terus, walaupun kadang terlalu overprotektif. Zeya bahagia kok, ma. Mama disana ga perlu khawatirin Zeya lagi ya? Zeya baik-baik aja."
Hujan yang semula hanya rintikan ,kini mulai deras. Tak terasa hari juga mulai petang.
"Hujannya mulai deres, Zeya pamit ya. Zeya janji bakal sering-sering mampir ke makam mama. Mama yang tenang disana, inget jangan khawatir sama Zeya. Zeya bisa jaga diri kok."
"Zeya pulang dulu ya, ma. Assalamualaikum." Ucap Zeya kemudian segera berdiri dan meninggalkan makam tersebut dengan hati yang tenang. Ia merasa lega setelah mengunjungi makam sang mama.
*****
"Maaf, nunggu lama ya?" ujar Zeya sambil menghampiri Gavin yang menunggu di depan mobilnya.
"Engga. Habis cerita banyak ya?" tanya Arsha sambil memberikan handuk kecil.
"Makasih." balas Zeya sambil tersenyum.
"Ya udah, kita berangkat sekarang?"
"Ayo, nanti keburu Gavin ngereog kalo kita telat." jawab Zeya sambil tertawa kecil. Arsha juga ikut tersenyum. Kemudian mereka berangkat menuju tempat Gavin berada.
Setelah mobil Arsha berlalu meninggalkan area pemakaman, tampak orang yang mengikutri Zeya mulai keluar dari persembunyiannya. Orang tersebut tersenyum dengan tulus.
“Tugas gue udah selesai Zey, lo udah ketemu sama tempat berlabuh lo. Lo udah ketemu sama rumah yang lo impikan.” Orang tersebut berlalu dari tempatnya menuju makam Azania mama Zeya.