Follow ig saya Aqiladyna.
Ikuti cerita saya di kbm app.Lingkaran takdir sudah ada di Karyakarsa dan Kbm app Aqiladyna silakan baca di sana secara lengkap.
Pdf wa +62 895‑2600‑4971 atau +62 822-1377-8824
Ebook bisa di dapatkan di google play store buku.
5.7.22Senja jauh lebih bersemangat, rasa yang tak pernah menghampirinya selama tiga tahun terakhir berada di tempat ini. Tempat yang di jadikan sebagai pelindung sekaligus neraka untuknya. Sebuah club yang bersamaan merangkap sebagai tempat tinggal Senja dan rekannya yang lain yang bernasib sama menyedihkan.
Berpenampilan seksi mengenakan gaun berwarna hitam sangat kontras di kulit putihnya, serta telah memoles wajahnya dengan make up, Senja hanya tinggal menunggu malam tiba yang sebentar lagi menghampiri untuknya bergerak melayani. Kini ia hanya duduk di depan cermin rias memperhatikan seksama pada wajahnya.
Sebenarnya Senja tidak suka mengenakan make up yang tebal, semua ia lakukan hanya sebuah tuntutan sebagai seorang pelacur di club ini. Peraturan yang begitu ketat bahkan mencekik dirinya dan teman temannya yang lain. Mereka hanya di paksa dengan kata 'biasa' hingga tak berani mengeluh untuk sekedar berkeluh kesah pada ketidak adilan yang di berikan.
Pintu kamar yang terbuka mengalihkan perhatian Senja yang menoleh pada kepulangan Cyra. Wajah sahabatnya itu nampak kelelahan karena seharian berada di luar sana.
"Selamat datang." sapa Senja ramah.
"Wow." langkah Cyra terhenti sembari meletakan bungkusan di atas meja rias di hadapan Senja. Memperhatikan penampilan Senja dari wajah hingga ujung kaki.
"Jam segini kamu sudah siap,biasanya kamu masih tidur." kata Cyra heran dengan kebiasaan baru Senja.
"Memang kenapa, bukankah itu bagus?"
"Tidak ada apa-apa, hanya .... Aku jadi curiga apakah tadi malam kamu melayani lelaki yang spesial?" tanya Cyra membuat Senja bergeming.
"Tidak ada lelaki spesial bagiku. Jadi berhentilah berpikir konyol." jawab Senja berusaha bersikap tenang.
"Kamu benar, kali ini aku salah menebak." kekeh Cyra lalu melangkah mengambil handuk yang tergantung di dinding.
"Aku bawakan kue untukmu, makanlah!" seru Cyra yang telah berada di dalam kamar mandi.
"Ya, terima kasih." balas Senja membuka bungkusan itu dan mengambil sepotong kue untuk di santapnya.
Saat waktu menunjukan pukul 7 malam Senja telah tampil lebih dulu berada di club yang mulai di buka bagi para pengunjung.
Ia duduk di meja bartender menghisap rokoknya, seraya sesekali menatap ke arah pintu mengenali beberapa pengunjung lelaki yang memasuki club.
"Vodka?" tawar Afnan membuat Senja sedikit terkesiap karena terlalu fokus perhatiannya ke arah pintu club.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkaran Takdir
RomanceCinta bagi Senja Nazira Faiza hanya sebuah ilusi semu dan kepahitan. Karena cinta telah menjerumuskannya dalam kubangan lingkaran dosa yang sangat pekat. Senja bersumpah ia tak akan pernah mencintai lagi namun sumpahnya harus terpatahkan saat perte...