7

872 285 11
                                    

Lingkaran takdir sudah ada di Karyakarsa dan Kbm app Aqiladyna silakan baca di sana secara lengkap.
Lingkaran Takdir sudah ada pdfnya silakan wa ‪+62 895‑2600‑4971‬

 Lingkaran Takdir sudah ada pdfnya silakan wa ‪+62 895‑2600‑4971‬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


18.6.22

Awan memasuki sebuah cafe, menyapu pandangannya yang terhenti pada sosok wanita duduk sendirian di salah satu kursi. Menghampiri meja itu Awan tak perlu basa basi menyapa, menarik kursi dan duduk hingga wanita itu yang rupanya sedari tadi melamun terkesiap atas kedatangannya.

Sesaat Zoya mematung lalu tersenyum samar, hampir sepekan berlalu akhirnya Awan bersedia menemuinya dan Zoya sangat bersyukur.

Kecanggungan di antara mereka begitu kental, padahal mereka adalah sepasang kekasih bahkan telah bertunangan, Awan pun seakan tidak sudi memulai obrolan lebih dulu.

Zoya berusaha menentramkan detak jantungnya, menghela napas panjangnya ketika tatapan dingin itu singgah di manik matanya.

"Apa kabarmu Awan?" Pertanyaan yang sangat datar. Zoya bingung harus mengatakan apa lagi, kemarahan Awan kali ini sangat merenggangkan hubungan mereka.

"Kamu bisa berpikir bagaimana keadaanku setelah menemui wanitanya berciuman dengan lelaki lain."

Zoya tertunduk, ia menyesali kejadian malam itu saat Awan memergokinya berciuman dengan Kaif.

"Aku ingin menjelaskan. Mari kita bicara lebih tenang." bujuk Zoya.

"Kamu benar, aku pun ingin menyampaikan sesuatu padamu."

Kening Zoya mengerut penasaran, apakah Awan ingin mengatakan hubungan ini akan baik-baik saja dan mereka saling memaafkan lalu melupakan.

"Apa?" suara Zoya terdengar seperti bisikan.

"Aku rasa kita tidak bisa bersama lagi."

Deg, wajah Zoya seketika pias, matanya berkaca-kaca tidak percaya Awan memilih mengakhiri hubungan ini.

"Tapi ... Kenapa, kamu ... Tidak bisa seperti ini, lima tahun kita bersama setiap hubungan pasti punya masalah dan kita harus mencari jalan untuk memperbaikinya."

Awan mendengus, begitu santai bersandar angkuh di kursi.

"Hubungan yang telah di rusak bagiku sulit untuk di perbaiki. Kamu membuat semuanya berantakan. Lima tahun aku pikir lebih dari cukup mengenalmu lalu mempercayai hatiku padamu nyatanya tidak, bagiku kesetiaan harga mati dan kamu tidak akan bisa mengembalikan itu semua. Lagian .... " ucapan Awan terhenti menatap lekat wajah Zoya yang telah bersimbah air mata.

"Aku kini bukan lelaki baik untuk mendampingimu lagi, akal warasku mulai hilang akhir-akhir ini dan sering menghabiskan tidur bersama pelacur."

Deg, pengakuan Awan membuat Zoya merasakan sesak yang terasa pecah di dadanya. Sungguh ia tidak percaya Awan akan merusak dirinya dengan kebebasan di luar batas.

Lingkaran TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang