Perubahan Ayah

304 26 8
                                    


Johnny menyesali semua perbuatan nya, sungguh ia tak ingin kehilangan untuk kesekian kalinya.
Nafas Johnny tercekat kala tangan kecil itu menggenggam tangan besar milik nya sendiri. ia kaget saat dirasakan tangan itu dingin dan begitu rapuh jari sang anak.

"Ayah baru berani menggenggam tangan adek, ternyata tangan anak ayah sekecil ini ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayah baru berani menggenggam tangan adek, ternyata tangan anak ayah sekecil ini ya. Maaf,"

Johnny berbicara sendirian diruang tempat adek dirawat dan melihat kondisi adek seperti ini sungguh melukai hatinya paling dalam.

"Ayah yang buruk ya,? udah menyia-yiakan anak sebaik dan selucu adek. ayah bodoh ya, udah nyakitin adek sampai adek ingin sama bunda."

"Tapi Ayah ga bisa kehilangan adek, cukup ayah kehilangan bunda jangan adek juga mau pergi, ninggalin Ayah disini."

"Ayah janji kalo adek bangun ayah akan lebih menghargai kehadiran adek dan tidak akan menyakiti adek lagi. tapi adek harus sembuh ya?"

Johnny, menangis sambil menggenggam tangan kecil anak nya itu, tangisan nya penuh dengan penyesalan yang ia lakukan selama bertahun tahun ini. hati nya juga hancur tak kala ia mengetahui tentang kepergian dan penyakit mendiang istri nya itu, menurun ke anak nya.
Tangisan Johnny mampu membuat Mba Lala yang sedari tadi diluar ruangan menangis juga, saat melihat sang kakak ipar nya itu menangis untuk ke dua kalinya. Sungguh, dia melihat Johnny menangis sewaktu kepergian Teh Anna dan mendengarkan penyakit Adek.

"Teh, Lala harus apa?? Ka Johnny hancur lagi, kaya kepergian teteh. Lala harus apa Teh?? Adek juga sakit, adek harus menguatkan hati Lala kaya gimana lagi, Lala ga sekuat itu teh, buat nenenangin Ka Johnny dengan lihat kondisi ponakan Lala yang sedang berjuang Teh."

"Lala mau nyerah teh, kalo sampai adek kenapa kenapa dan ninggalin Lala sama seperti teteh ninggalin lala. ga tau harus bertahan gimana lagi, kalau penguat lala juga pergi."

"Maaf in Ka Johnny teh, udah nyakitin anak teteh, tapi aku paham seterluka apa Ka Johnny saat teh Anna ninggalin kita semua. tapi, kali ini Tuhan turut memberi luka untuk Ka Johnny teh,"

Lala menangis mengucapkan kata kata yang ia ucapkan dalam hati tadi. Ponakan nya itu memejamkan matanya dengan indah.

🌻🐻🌻🐻🌻🐻🌻🐻🌻🐻🌻🐻🌻🐻

Sudah seminggu sejak adek masuk rumah sakit, belum ada perubahan sejak saat itu, mata berbinar itu tak lagi memperlihatkan binar nya. suara nya yang begitu merdu dan lucu tak lagi bersuara. seakan akan ikut turut hilang bersama sikecil.

"Ka John, makan dulu yuk?"

Johnny menggeleng menolak tawaran Lala untuk makan sekedar mengisi perutnya.

"Kakak jangan ikutan sakit, kakak harusnya lebih kuat buat adek, lagipula kita juga berusaha nyari pendonor untuk adek.."

"Kakak mau orang yang pertama adek lihat itu kakak, jadi kakak ga mau kemana mana,"

AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang