"Dia siapa, Bang?"
Ditya noleh ke arah Angga untuk denger jawaban.
"Bukan siapa-siapa."
Terus noleh ke Yudha.
"Bukan siapa-siapa gimana?" Anak SMA itu ngedengus, "Temenan doang? Emang sekarang temenan cewek sama cowok udah genggam-genggaman tangan?"
Si bungsu terkesiap. Terus langsung tatap Angga lagi, kali ini dengan sorot menghakimi.
"Engga, bukan gitu maksudnya," Angga kelabakan, "Abang lagi anu ..."
"Anu apaan? Pacaran? Pdkt? Apa?"
Jemari saling mengait, "Iya, itu."
"Itu apa?" tanya Yudha memperjelas.
"Pdkt."
"Yaelah, bilang langsung kan bisa. Apaan bukan siapa-siapa," gerutu Yudha.
"Yakan abang malu."
Si anak tengah itu mendelik lagi, "Abang malu punya calon pacar kayak cewek yang tadi?"
"Engga bukan gitu!" Yang paling tua usap wajahnya dengan dua tangan. Frustrasi. Apalagi pas denger Ditya yang ngegumam 'Ckckckck what a jerk'.
Ini si anak bungsu kenapa sih ngga pernah mihak ke Angga? Sesekali kan Angga butuh dukungan.
"Kamu sendiri ngga pernah bilang kalo kamu punya pacar," tunjuk Angga. Ngga terima kenapa cuma dia doang yang diinterogasi.
Dahi Yudha ngerut, "Kan kemarin pas mau ngedate aku bilang."
Ditya diam. Ngerasa ada yang salah.
"Tapi, kamu ngga ngasi tau pacar kamu siapa," protes Angga lagi.
Ah.
"Abang ih," Ditya muter bola matanya. Terus tunjuk Yudha dengan ngga sopan, "Orang macem Kak Yudha mana mungkin mau pacaran."
"Loh, kemarin itu apa?" tanya Angga bingung.
"Dia macarin diri dia sendiri."
Yudha ngangguk. Bangga adeknya makin ngerti dia.
"Oalah bangsul," ngebikin Angga lempar anak itu dengan tisu yang udah dibikin jadi bola. Karena dia dulu sempat nanya perkara pacar juga ke Yudha, dan tanggapan anak itu malah 'aku belum mau jadi homo', pas Yudha bilang dia punya pacar, Angga udah nyiapin dirinya sendiri kalo aja Yudha beneran pacaran sama cowok.
Ternyata oh ternyata ...
"Kamu, Dit?" tanya Angga, "Ada pacar ngga?"
Ditya ngedelik sebel, "Aku kan masih SMP."
"Sekarang anak SD juga udah ada yang punya pacar."
"Sebelum Kak Yudha punya pacar, aku ngga mau pacaran."
Bagi Ditya, itu adalah jawaban terbaik untuk saat ini. Kedepannya bisa berubah, tapi untuk sekarang, dia bakal jadiin Yudha sebagai tamengnya.
"Bang, Kak Krishna tau ngga kalo abang punya gebetan?" Yudha bersedekap dada.
Denger itu, bikin Ditya inget lagi, kalo kakaknya masangin abang mereka sama cowok lain. Anak itu ngehela napas.
"Udah deh kayaknya?" Angga ngerutin dahi. Inget-inget, "Atau belum? Ntar deh abang kasi tau kapan-kapan."
'Kapan-kapan' yang ngga tau kapan.
Setelah itu, Yudha dikit-dikit mulai tau tentang gebetan Angga berhubung cowok itu mulai kebuka. Karena Ditya ngga peduli, jadi Yudha yang harus dengerin ocehan abangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN
Ficção AdolescenteFi.gu.ran (n) pemain yang memegang peran yang tidak berarti. [3 April 2022 - ]