Maap kalo agak gak jelas. Ini cerita pertama ku. Kalo ada yang typo kasih tau guys😘
Terlihat seorang gadis cantik yang masih berkutat dengan selimutnya, hingga teriakan wanita paruh baya yang membangunkan gadis cantik itu.
"Alena bangun kamu. Jangan enak enakan kamu tidur" teriak wanita paruh baya didepan kamarnya.
"Iya mah, lena udah bangun" jawab gadis itu yang tak lain adalah Alena, Alena membuka pintu kamarnya dan...
Byur
Gelas yang berisikan air tepat tumpah di mukanya "enak sekali kamu baru bangun, cepat siapkan sarapan untuk saya Keira dan ayah, tidak pakai lama" setelah mengucapkan itu ia pergi meninggalkan Alena yang menunduk.
"Hiks.... Hiks.... Hiks... Kenapa mamah jahat sama aku? Kenapa ayah juga harus benci aku, Kenapa?" keluh Alena. Setelah itu ia mengelap mukanya tanpa mengganti pakaian nya dan turun menuju dapur.
Setelah Alena turun dan pergi kedapur, ia mulai melihat bahan makanan nya yang berada di kulkas, setelah itu ia mulai memasak nasi goreng udang dan telur ceplok untuk sarapan.
Setelah selesai memasak ia menyusun makanan nya di meja makan dan berlalu untuk bersiap siap kesekolah.
Setelah selesai bersiap siap, alena turun kebawah hendak ikut sarapan bersama keluarganya. Ketika ia berjalan menuju meja makan, semuanya yang berada di meja makan menoleh kearahnya dan beranjak dari tempatnya.
"Sayang, aku kekantor dulu ya! Yuk kei berangkat, nanti kamu telat!" pamitnya pada sang istri - winda ibu tiri Alena sambil mengecup kening istrinya.
"Iya mas hati hati dijalan, jangan ngebut!. Dan untuk anak mamah yang cantik ini, ingat apa pesan mama!. Belajar yang bener!!." peringatnya pada sang suami dan anaknya.
Setelah itu Alan a.k.a ayah Alena, dan keira setelah menjawab peringatan dari Winda mereka pergi meninggalkan Alena yang baru saja datang di meja makan.
"Makan saja kamu disekolah, makanannya sudah habis. Dan jangan lupa sebelum kamu pergi bersihkan dulu ini semua. " setelah mengucapkan perintah Winda pergi menuju kamarnya. Alena yang diperlakukan itu hanya bisa tersenyum paksa.
ㅈSkipㅈ
Alena telah sampai di sekolah SMA DEWANTA HIGH SCHOOL, Alena telah mendapat pujian dari siswa siswi yang melihatnya. Meskipun ia tak mengendarai mobil ataupun kendaraan mewah, tetapi ia menjadi idaman kaum adam karena parasnya yang cantik, rambut sebahu yang dibiarkan terurai serta warna kulit putih susu. Dan jangan lupakan sifatnya yang rada polos. Jadi wajar jika menjadi idaman para DHS.
Alena berjalan di Koridor dengan senyum yang tak pernah surut dari wajah manisnya. Hingga dipertengahan jalan ia berpapasan dengan ke enam lelaki tampan. Meskipun begitu ia tak merasa gugup ataupun salting, entahlah ia hanya berfikir toh mau cogan atau cecan mereka kaya Lena tetep makan nasi. Xixixi. Itulah yg ada di fikirannya.
Semakin dekat dengan cogan cogan itu Alena merasa kesal karena mereka tak memberikan ia celah untuk berjalan. Hingga tepat dihadapan ke enam cogan itu Alena kesal.
"Kakak kakak ganteng, Misi dong Lena mau lewat tau! Tapi kakak kakak, gak ada yang kasih lewat" kesal Alena sambil mengerucutkan bibirnya dan mengembangkan pipinya.
"Aduh degem, mukanya jangan begitu dong, nanti kak azam hilap loh! Emang mau degem Alena kak agam hilafin? Mau gak? " tawar lelaki yang bernama Azam itu. Ya dia Azam Dihantoro Ningrat.
Tuk
"Heh somplak, anak orang gak usah lu ajak sesat" jitak lelaki yang menyatakan Azam, siapa lagi jika bukan Angga. Angga Putra Ardano.
"Emang kakak hilafin gimana?" tanya Alena yang bingung lahk ke hilafan seorang Azam.
"Aduh Lena gak boleh dengerin apa kata tuyul disamping ya, dia mah begitu" jawab lelaki nerkulit kuning langsat itu, Rafael syandrik, yang kerap disapa ael.
Refleks Alena memeluk orang yang ada dihadapannya karena perkataan Rafael.
"Huaaa..... Hiks.. Hiks.. Hiks.. Bunda Lena takut ada tuyul! Hiks.. Hiks" pecah sudah tangis Alena karena perkataan Ael, dalam pelukan seorang lelaki cuek, dingin, kejam, serta tampan itu, sontak semua murid memekik sikap Alena terhadap sosok itu.
"Hua mommy Alena kiyut banget kalo begitu, kenapa gak babang aja sih yang dipeluk"
"Anjir Alena gue pengen diposisi kaya lo"
"Ilih caper banget begitu"
"Sih Alena ganjen banget si"
"Demi alek, sumpah Demi alek, itu kak Alby gak marah woy"
"Dasar jalang"
"Iyuh, gosah alay lu dasar bitch"
Hingga dengan perkataan terakhir siswi itu, Alena sadar dan melepas pelukannya dari sosok lelaki tampan di hadapannya, ya siapa lagi kalo bukan Alby Alsyad Dewanta. Lelaki yang barusan dipeluk oleh Alena.
"Ya ampun sayang dengerin kakak ya. Itutu cuma bercanda kok, gak ada tuyul asli disini. " ucap cowo disamping Alby. Dia Rymo, Raymond Herlambang.
"Oh gitu ya ka? Ya udah kalo gitu, lena ke kelas dulu ya kak. Permisi!. " pamit Alena dengan lesu.
Selepaa perginya Alena, Alby hanya diam sambil mengarahkan pandangan matanya pada pundak Alena yang mulai menjauh.
"Kalo suka bilang" ucap pemuda disamping Alby, dia Alwi lebih tepatnya ALWI Alsaf Dewanta, sepupu sekaligus sahabat Alby.
Alby tak menanggapi ucapan Alwi, dia meninggalkan kelima sahabatnya.
Pendapat kalian gimana?
Titip pesan untuk:
Alby?
Alena?
Azam?
Angga?
Rymo?
Alwi?
Rafael/ael?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBY
Teen Fiction𝑯𝒂𝒊 𝑯𝒂𝒊 𝒉𝒂𝒊𝒊𝒊𝒊, 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂𝒂. 𝑩𝒂𝒄𝒂 𝒅𝒆𝒔𝒌𝒓𝒊𝒑𝒔𝒊 𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒖𝒍𝒖 𝒂𝒋𝒂, 𝒌𝒂𝒍𝒐 𝒈𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒔𝒌𝒊𝒑. 𝑴𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 semuaaaᰔ "Sekarang lo milik gue!. Sekali milik gue akan terus milik gue. Sampe lo coba kabur d...