Helooooowww, si Alby dan Alena balik lagi nihh......... ♥︎♥︎♥︎....
Happy Reading ♡
"3.... 2....1...."
Alena yang mendengarnya pun panik, dan semakin berusaha pergi.
"Gimana sayang? Waktumu habis"
"Kumohon Tuhan, bebaskan aku hiks"
"Menyerah lah padaku sayang" ucap Alby dengan smirik yang menakutkan.
Seketika Alena menegang karena Alby sudah berdiri tepat didepannya.
"Hiks.. Kak, aku mohon lepasin Lena" mohon nya
"Apa balasannya jika aku melepaskan mu sayang?" tanya Alby
"Hiks.. Aku.. A.. Ku"
"Jawab yang benar sayang" titahnya sambil mencengkam dagu Alena.
"Aku hiks... Mau jadi pacar kamu"
Jawaban yang keluar dari mulut Alena membuat Alby senang.
"Baik, aku akan mengizinkanmu pulang, tapi dengan satu syarat"mendengar ucapan Alby, membuat Alena senang sekaligus waspada.
" syaratnya, kau akan pulang setelah lukamu sembuh" ucap Alby.
Seketika ucapan Alby membuat dirinya makin ketakutan.
"GAK" reflek Alena berteriak didepan wajah Alby.
Alby yang mendengar gadisnya mulai teriak pun menggeram marah.
"Kau. Berani sekali berteriak didepanku" desisnya.
Alby langsung mengangkat Alena seperti karung beras, dan menidurkannya kekasur dengan cara melempar.
Itu membuat tubuh Alena makin kesakitan.
"Sepertinya hukuman tadi tidak cukup untukmu sayang. Sampai kau berani membantah ku lagi" smirik yang dikeluarkan alby mampu membuat Alena takut.
"M... Ma...maaf, Lena tidak maksud berteriak hiks"
"Tak apa, aku memaafkan mu, tapi tidak dengan hukumnya" ucap alby
Alena yang memang sudah benar benar takut dan lelah akhirnya pingsan.
Hal itu membuat Alby menghembuskan napasnya gusar. Lagi lagi gadisnya pingsan.
Alby yang tak tega pun akhirnya membenarkan posisi Alena tidur. Setelah itu ia pergi keluar untuk menyuruh maid dan bodyguard nya untuk membelikan keperluan gadisnya.
Tak lama Alby yang meninggalkan Alena. Alena pun sadar dengan pusing yang melanda kepalanya.
"Shtt, sakit sekali ini" emangnya yang memegang kepalanya.
Setelah merasa pusingnya sedikit hilang, Alena menatap kosong kedepan.
Apa aku tidak berhak bahagia? Bunda yang pergi, ayah yang sering memarahi aku. Lalu sekarang? Aku harus terjerat dengan seorang pria gila. Batinnya berucap.
Entah sudah berapa lama Alena terdiam hingga tak menyadari bahwa salah satu maid kepercayaan Alby datang membawa makanan, susu strawberry, dan juga cheescake.
"Nona, saya membawakan anda makanan. Ayo dimakan"
Lamunan Alena buyar saat mendengar ucapan seorang wanita paruh baya.
"Ayo nona makan dulu" ucapnya dengan lembut.
Alena hanya bisa mengerutkan dahinya bingung, siapa wanita ini? Maid itu yang mengerti kebingungan nona nya pun akhirnya membuka suara.
"Saya kepala maid disini nona, nama saya bibi Laya. Namun biasanya aden manggil saya dengan sebutan bi Yaya. Kalo nama nona cantik siapa?"
Meskipun ada sedikit ketakutan saat melihat bi Yaya, Alena tetap berusaha memberanikan dirinya menjawab.
"Alena bu" jawabnya sambil mencuri pandang pada susu kotak yang ada digenggaman bi Yaya.
Sedangkan bi Yaya yang mengetahui onn sedikit tersenyum geli, sepertinya nona cantiknya ini ingin minum susu kotak strawberry yang ada di genggamannya.
Baiklah, sepertinya bi Yaya akan cepat membuat nona cantiknya ini nyaman bersamanya.
"Oh iya nona cantik, apa kau tau aku sangat menyukai susu kotak rasa strawberry. Uhh apalagi saat ini susu kotaknya beku. Aku sangat menyukai nya, apa kau juga? " pertanyaan menggoda bi Yaya membuat Alena tergiur.
Apa lagi jika susu kotak itu beku. Itu sangat nikmat bahkan melebihi ice cream.
Alena terus saja mencuri pandang pada bi Yaya yang sedang membuka bagian atas susu kotaknya.
Tanpa diketahui Alena, bi Yaya mengetahui itu dengan senyum geli.
"Iya bu. Lena sangat suka, apa lagi jika ada roti tawar uhh pasti tambah nikmat" jawaban Alena terdengar lucu di telinga bi Yaya, yang saat ini sudah duduk di samping nona cantiknya.
"Oh benarkah? Lalu rato tawarnya diapakan?" tanyanya penasaran.
"Masa ibu tidak tau? Susu bekunya akan aku taruh di roti tawarnya. Lalu Lena akan memakannya seperti roti icecream. Itu sangat nikmat" jelasnya bersemangat.
Melupakan kejadian yang baru saja menimpanya.
Sedangkan bi Yaya yang mendengarnya pun tersenyum manis pada Alena.
"Apakah nona mau Susu beku ini?" tanyanya.
"Ma.. Tidak, itukan punya ibu, jika dikasih lena, lalu ibu bagaimana?" ingin sekali Alena menjawab mau, namun karena melihat hanya ada 1 kota susu akhirnya ia tak jadi mengatakan nya.
"Jika nona mau tak apa, aku bisa nanti, tapi sebelum ith, nona harus memakan makananmu dulu lalu makan buahmu"
"Benarkah? Baik bu, lena akan habiskan makananya dan buah nya" ujarnya penuh dengan semangat.
Setelahnya Alena menghabiskan semua makannya serta buahnya. Tanpa sadar ada yang memperhatikan tingkah Alena di sofa kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBY
Fiksi Remaja𝑯𝒂𝒊 𝑯𝒂𝒊 𝒉𝒂𝒊𝒊𝒊𝒊, 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂𝒂. 𝑩𝒂𝒄𝒂 𝒅𝒆𝒔𝒌𝒓𝒊𝒑𝒔𝒊 𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒖𝒍𝒖 𝒂𝒋𝒂, 𝒌𝒂𝒍𝒐 𝒈𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒔𝒌𝒊𝒑. 𝑴𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 semuaaaᰔ "Sekarang lo milik gue!. Sekali milik gue akan terus milik gue. Sampe lo coba kabur d...