12𐂃

143 8 0
                                    

Holllllllaaaaaa, maap nihh ya kadang aku suka telat update.

Happy Reading guyss

Pagi hari yang indah namun tidak dengan suasana yang berada didalam kamar mansion megah. Tangisan serta jeritan kesakitan terdengar sangat jelas.

"AKHHH, hiks"

"Ampun ka" tangisan pilu yang terdengar namun naasnya tak diindahkan oleh sang pemilik rumah. Ia semakin mengukir dipundak milik sang kekasih.

"Selesai, bagus kan?" Smirik yang ditunjukan malah semakin membuat sang kekasih sesegukan.

NAUGHTY

Ya, itulah ukiran yang dibuat oleh Alby.

"U... hiks.... udah janji hiks ga nakal nakal hiks la...hiks... lag.. i"

Flasback on

Saat ini pukul 04:49 bahkan matahari belum menampakkan kehangatannya, kini seorang gadis sedang sibuk berkutat dengan alat perangnya yaitu, panci dan kawan kawannya.

Niatnya saat ini gadis itu ingin membuat makanan untuk dirinya dan  Alby.

"Hem enak. Tapi kira kira ka galak suka ga ya sama masakan Lena?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Saat sedang asiknya berkutat dengan masakannya, Alena tak sengaja menjatuhkan piring yang berisi adonan perkedel yang belum ia  goreng.

"Huft untung tadi Lena udah goreng lumayan banyak. Tapi sayang banget tinggal empat yang belum Lena goreng, eh malah jatuh"

Alena akhirnya membersihkan dapur yang sempat berantakan karena acara memasaknya. Saat Alena sedang menyusun makanan yang sudah matang di meja makan, ia merasa ingin buang air.

Akhirnya tanpa sadar Alena pergi ke toilet tanpa mematikan kompor yang sedang masak telur dadar.

Saat Alena keluar dari kamar mandi ia baru teringat bahwa kompornya belum ia matikan, namun saat ia berjalan ke dapur, dan apa yang terjadi?

Dapur sudah kebakaran

Alena yang panik pun mencoba memadamkan apinya dengan air. Namun api belum juga padam hingga ia terpleset karena tumpahan air. Namun saat ia mencoba bangun~

"ALENA"

Suara teriakan membuat Alena terjatuh lagi karena terkejut. Alena dibuat panik oleh kedatangan pria yang biasa ia sebut dengan nama "ka galak"

"Apa yang kamu lakukan" marah Alby pada Alena yang saat ini masih duduk  di lantai dapur.

Tanpa menunggu jawaban Alena terlebih dahulu Alby langsungnya memadamkan apinya. Setelah menggendong Alena menunggu kamar miliknya.

Flashback of

"Kenapa kamu susah diatur sayang? " tanyanya sambil menekan luka milik Alena.

"Maaf hikss...tadi Lena cuma mau buatin ka galak hiks...sarapan hiks.. "

"Lalu kenapa bisa kebakaran?"

"Tadi~~" mengalirlah cerita yang sebenarnya dari mulut Alena.

"Maaf hiks....nanti kalo hiks....Lena punya du hiks...it janji bakal ganti. Tapi hiks...jangan marahin dan sayat pundak Lena "

"Aku tak butuh uang sayang, melihat mu terluka saja itu sudah membuatku marah. Jadi jangan melakukan apapun tanpa izin dariku paham?"

Alena hanya mampu mengangguk, karena sekujur tubuhnya saat ini merasa sangat remuk. Apa lagi bagian pundaknya yang begitu amat sangat sakit.

**✿❀ ❀✿**

Saat ini Alena dan Alby sedang berada di tempat dimana ada pantai yang sangat indah. Alby sengaja membawa Alena ke pantai karena ingin membuat pikiran Alena tenang. Ia tak mau Alena akan jatuh sakit bila terus kepikiran keluarganya.

"Gimana? Kamu suka sayang?"

"Hu'um makasih ka galak"

Melihat Alena yang antusias sungguh membuat Alby terkekeh. Alby membiarkan Alena pergi kearah pantai, karena ia yakin Alena akan aman selalu masih dalam pengawasannya.

"KA GALAK SINI" panggil Alena. Mau tak mau Alby menghampiri gadisnya yang terlihat antusias saat bermain air pantai.

"Ayo kejar Lena hahaha" saat Alby tadi sudah berada di dekatnya, Alena malah mencipratkan air ke Alby, setelahnya ia berlari menghindari Alby.

Alby yang mendengar seruan Alena langsung berlari mengejar Alena yang sedang berlari.

"Ayo kejar hahaha" Alena berbalik dan berucap pada Alby. Setelahnya ia merasa Alby semakin dekat pun mencoba berlari sekencang tenaga.

"Jangan kenceng kenceng larinya sayang" peringat Alby masih dengan mengejar Alena.

"Ka galak jangan kejar makanya" balas Alena

"Oke aku nyerah"

Alena yang mendengar perkataan Alby pun percaya dan menghampiri Alby yang sedang berdiri diam sambil tersenyum kearahnya.

"Nah gitu dong ka galak ngalah" namun~

Happ

"Ketangkep kamu sayang"

"Haha ampun ka hahaha" bagaimana Alena tak tertawa jika Alby menggelitiki perut Alena dan membuat Alena tertawa terpingkal.

"Kamu sih iseng" Setelah menghentikan kelitikannya Alby pun menggendong Alena ala koala.

"Huh tapi jangan di kelitikin dong" kesalnya dengan mimik muka yang lucu.

*:..。o○ ○o。..:*

Saat ini Alby dan Alena sedang berada di restoran untuk mengisi perut mereka yang lapar. Namun saat sedang asiknya makan ia dikejutkan oleh kedatangan seorang gadis yang sudah membuat hidup sang gadisnya menjadi sengsara.

"Sayang kamu ngapain disini? Kok ga bilang aku, kan nanti aku bisa temenin kamu"

Alby yang risih pun hanya diam dan melanjutkan menyuapi makan le gadisnya. Tanpa peduli ada atau tidaknya gadis gila itu.

Gadis itu yang diabaikan pun akhirnya menarik rambut Alena. Alangkah terkejutnya ia saat melihat Alena duduk dan disuapin oleh sang pujaan hatinya.

"ALENA LO NGAPAIN BARENG COWO GUE? " gadis itu bukannya melepaskan tarikan rambutnya tapi malah mempererat tarikan sehingga membuat Alena meringis.

"Awh lepasin sakit" Alena memohon pada gadis didepannya untuk melepaskan tarikannya dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Dasar jalang" desis Alby yang melihat sang gadis kesakitan.

Plak

Bersambung..............

ALBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang