☺︎13☺︎

202 7 0
                                    

Halooo duo Al kembali☻

"Luka fisik memang mudah disembuhkan, tapi tidak dengan luka batin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Luka fisik memang mudah disembuhkan, tapi tidak dengan luka batin"

~ALENA SHQUEENZY DARMITH~

Plakk

Hayoo tebak siapa yang kena tampar? Alby, Alena atau cewe tadi?

Yapp, yang jawab Alby betulllll. Saat gadis itu ingin menampar pipi Alena, namun karena Alby yang sigap langsung menarik sang pujaan ke dekapannya.

"Berani banget lo sentuh kesayangan gue setan" Alby tanpa babibu langsung mengambil gelas di meja yang dan melempar kesembarang arah.

Alena yang merasakan Alby murka pun semakin memeluknya seerat mungkin. Sedangkan gadis itu mulai panas dingin.

"Jangan karna lo sodara tiri gadis kesayangan gue lo jadi merasa aman bangsat" langsung saja Alby mendorong gadis itu hingga jatuh dan mengenai pecahan gelas itu.

Alena merasa kasihan pada Keira, ia berusaha melawan takutnya pada Alby untuk menolong Keira. Namun apalah dayanya, saat Alby mengetahui gerak geriknya yang ingin menolong Keira pun semakin mengeratkan pelukannya.

"Kamu kenapa belain dia sih? Dia itu jalang, kamu ga tau kan kalo dia itu udah ga pulang pulang kerumah selama beberapa hari" ujar Keira pada Alby saat ia sudah berdiri tepat didepan Alby dengan tangan yang luka.

"Harusnya kamu caci maki dia bukan malah aku yang kamu giniin" rengek Keira dengan nada yang dimanja manjakan.

"Sekali lagi gue liat lo berulah abis lo"

Setelah mengucapkan itu Alby menggendong Alena ala koala dan membawanya pergi meninggalkan Keira dengan penuh kekesalannya didalam restoran.

"Akhh sialan, tunggu pembalasan gue Alena."

Kini Alena dan Alby berada dimobil, tak ada satupun yang mau membuka mulut. Dari awal Alena ingin bertanya namun sayangnya ia terlalu takut untuk bertanya pada Alby.

Sedangkan Alby hanya diam, sebenarnya ia tau Alena ingin mengucapkan sesuatu namun takut ingin mengungkapkannya.

"Kenapa? " tanya Alby dengan tangan satunya mengelus rambut Alena.

"Eum, gapapa" gumamnya

"Kenapa?" Tanyanya sekali lagi

"Ka galak kenapa jahatin Keira?" Tanya Alena dengan menundukkan kepalanya.

"Karna dia jahat"

"Jangan sakitin keluarga Lena ya ka?" Alena menatap Alby dengan nada memohon. Karena ia tak ingin keluarganya disakiti, meskipun keluarganya yang akan menyakitinya.

Alby tak menjawab, karena ia tak yakin bisa melawan nafsunya untuk tidak membalas perbuatan keluarga sang kekasih. Alby tak mau memberikan sebuah janji tapi ia tak dapat memenuhinya. Mungkin jika itu orang lain ia tak masalah, namun jika itu kesayangannya maka ia tak bisa asal membuat janji.

Dan entah kenapa diamnya Alby malah membuat Alena khawatir. Khawatir akan kondisi keluarganya.

Alena yakin bila Alby tak akan mudah membuat janji, maka dari itu ia harus berusaha membujuknya. Alena hanya tak mau melihat keluarganya menderita karena nya, lebih asik dirinya yang terluka dari pada keluarganya terlebih itu ayahnya, sangat tak ingin.

"Lena janji akan jadi anak baik dan ga nakal nakal lagi, tapi ka galak harus bisa janji sama Lena ya?" Permohonan Alena sedari tadi sudah membuat Alby geram. Bisa bisanya gadisnya lebih memilih membuat keluarganya bahagia diatas penderitaannya.

"Dengar Alena, aku memang mau kamu nurut sama aku, tapi aku dengan caraku" tegas Alby

Tanpa sadar mereka berdua sudah sampai di perkarangan mansion milik Alby. Alby pun turun dan menunggu Alena keluar dari mobil. Kenapa ga dibukain? Karena Alby tak mau Alena menjadi kebiasan, selagi Alena masih punya tangan dan kaki yang sehat ia harus bisa membuka pintu mobil sendiri, agar tak manja. Itu sih kalo kata Alby.

*:..。o○ ○o。..:*

Saat ini dikediaman keluarga DARMITH, seorang paruh baya sedang memikirkan masih putri kesayangannya. Ia terus mencarinya namun tak kunjung ditemukan.

"Udah si mas jangan dipikirin lagi nanti yang ada kamu sakit, besok kita cari Alena lagi ya?" Bujuk sang istri. Cukup muak sebenarnya Winda harus terus berpura-pura untuk peduli pada Alena. Karena yang sebenarnya ia dan sang putri hanya peduli pada kekuasaan dan harta.

"Eum yah, aku mau bicara. Tapi ayah jangan kaget ya, apa lagi sampe buat ayah sakit" ucap sang anak tiri. Siapa lagi kalo bukan si Keira.

"Kenapa kei?" Jawab ayah

Keira menunjukkan sebuah foto dimana ada seorang gadis telah menusuk seorang pemuda di jalan sepi.

Tentu ayah yang melihatnya syok, ia tau betul siapa gadis yang ada difoto itu. Itu adalah anaknya, putrinya, kesayangannya, serta hartanya. Namun apa yang ia lihat sungguh membuat supk, bagaimana tidak syok jika putrinya melakukan hal keji.

"Kamu dapet dari mana foto itu keira?" Tanya sang ayah

"Aku liat sendiri pas kemaren aku ke minimarket yah. Maafin Keira udah nutupin sifatnya Alena ke ayah" sedih Keira, tepatnya pura-pura sedih.

Sedangkan Alan yang mendengar penuturan Keira pun kecewa, sedih, marah, semuanya campur.

"Salah apa saya punya anak semacam itu?!" Frustasi Alan

"Sudah mas mungkin itu cuma ga sengaja" ucap Winda pada Alan. Heleh ga emak ga anak sama aja wkwk.

Bersambung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang