Aku mengambil surat yang dibawa oleh seekor burung hantu yang mengetuk ngetuk jendela kamarku terus menerus, burung hantu itu memiliki mata besar dengan bercak putih dibagian wajahnya. Burung aneh. Aku mengambil surat yang berada di paruh burung itu dan menemukan lambang berang berang kecil di pojok surat, Tertulis nama disana Draco Malfoy adalah penerimanya. "Draco? .."
Aku menatap burung hantu itu kembali dan terbang kembali entah kemana, mengikuti arah mata angin. Itu sama sekali bukan burung hantu teman temanku. Itu burung hantu asing.
Aku membawa surat itu sambil membolak balikkan sesekali menghampiri kamar Draco yang berada didepan kamarku, dipisahkan oleh tangga bulat besar berwarna hitam kehijauan. Aku membuka pintu kamar Draco dan menemukan adik tunggalku itu sedang berada diatas kasurnya uring uringan, "Jangan ganggu aku .." lirihnya. Aku berdecak kesal karena ia mengikuti kalimat yang selalu aku ucapkan ketika ia memasuki kamarku. "Ada surat .." Aku lemparkan surat itu ke depan wajah adikku dengan acuh.
Mata Draco membulat sepenuhnya saat menerima surat itu dan segera menyembunyikannya dibawah bantalnya, Itu membuatku heran. "Surat dari siapa?" Tanyaku kepada Draco. "Bukan siapa siapa" Jawab Draco cepat.
Aku memutarkan bola mataku bosan, "Jika kau ingin berbohong .. lakukan dengan lebih baik" lirihku kepada Draco. Draco menatapku dengan tatapan takut dan waswas, melihat itu aku mengangguk ngangguk kecil "Kekasihmu?" Tebakku. Ia menegang dengan memeluk bantal kecil menatapku memelas "Kinda .."
"Kinda? what that's supposed to mean ?" , "Kak!" Draco beranjak berdiri mensejajarkan tingginya denganku, Aku baru menyadari ini. Adikku sudah tumbuh, tak disangka aku memunculkan senyumanku dan mengelus ngelus kepala Draco yang agak bingung dengan perlakuanku. "Aku baru menyadari adikku yang manja ini .. yang selalu bersembunyi dibawah ketiakku sudah tumbuh sebesar ini .."
Meskipun Draco tumbuh tinggi beberapa inci diatas ku, aku masih bisa melihat bahwa ia bukanlah anak anak lagi. Tinggiku memang untuk seumuranku juga terlalu tinggi, itu karena gen Malfoy yang sangat pekat berada di darahku. Sedangkan Draco mempunya darah Black yang kental dinadinya, "Aku masih bisa .." ucap Draco. Ia beranjak menyelinap dan bersembunyi dibawah ketiakku "Aku masih muat dibawah ketiakmu.."
Aku memutarkan bola mataku mendengar itu dan menatap pasrah kepada Draco yang malah menyengir, Aku menyapu pandangan kepada kamar adikku dan menemukan tumpukan koper koper miliknya guna berangkat ke Hogwarts esok. "Oh kau sudah merapihkan koper kopermu-" Aku melirik kembali kearah Draco. "Seseorang sedang tidak sabar untuk kembali ke Hogwarts rupanya".
"Tentu saja! Tahun ini aku bisa berkunjung ke Hogsmeade!" Ucap Draco, Aku mengangguk "Baguslah .." Ucapku singkat dan beranjak keluar kamar Draco.
"Kak .." Panggil Draco tiba tiba, aku kembali menoleh kearahnya. Ia menatapku "Aku minta maaf jika tahun tahun sebelumnya menyusahkanmu .." Ucapnya. Aku berhenti menatapnya terkejut, raut wajah Draco terlihat lebih dewasa, guratan kantung mata ada di bawah matanya itu terlihat sangat tipis. Draco sudah mengerti semua ini dari awal, Tugasnya sebagai penerus Malfoy, tanpa sadar itu menyakiti hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Older Sister
FanficMenjadi kakak Draco Malfoy bukan lah sebuah tugas yang mudah, melihat semua yang dia alami, bahkan jika kamu sudah melaluinya itu tidak mudah, harus menjadi "contoh" untuk orang lain sangat berat All Character : JK Rowling (ex my oc)