Terima kasih untuk supportnya selama ini, aku sangat menghargainya.
Aku akan terlebih dahulu menyelesaikan book ini. Dan setelah bab ini, akan ada dua bab lagi sebagai epilog untuk book ini. Semoga kalian suka dengan ending book ini.
Renjana dan kisahnya, akan aku upload setelah book ini selesai. Sebenarnya sudah tidak sabar untuk aku upload book selanjutnya tapi karena satu dan lain hal, jadi tidak jadi. (Hehe..maaf, curhat).
Sekali lagi aku sangat berterima kasih untuk voment-nya, aku sangat sangat menghargainya.
🧡 Aku cokelat kalian 🧡
Hening, melanda ruang yang dipenuhi sanak-saudara juga karib-kerabat. Ratusan pasang manik tak berkedip dan tertuju pada seorang pria paruh baya menjabat erat tangan pemuda yang sebentar lagi akan menjadi imam untuk putri bungsunya. Sebelumnya para haba'ib memberi khutbah nikah pada mempelai pria secara langsung namun Syifa menyaksikan dan mendengarkan dengan seksama melalui layar televisi, ditempat ia berada.
Dengan sekali nafas, Omar melafadzkan ijab-qobul dengan tenang tanpa keraguan. Sah, beriring dengan ucapan syukur dari para hadirat yang hadir serta terlantun doa dari para haba'ib yang berpesan dan bermunajat untuk kebahagian dunia-akhirat bagi keduanya.
Wanita yang mengenakan pakaian adat Aceh memasuki ruangan yang dihias begitu apik, diapit Mama dan tantenya, Syifa tampak anggun nan menawan. Senyum malu-malu sedikit menunduk, menyembunyikan rona dan rasa gugupnya. Berbagai pujian, memuja kecantikan gadis yang baru saja berganti status menjadi seorang istri membuat ia semakin membuncah, langkahnya semakin berat ketika jarak ia dan Omar semakin mendekat.
Omar tak berkedip, menatap wanita yang dekat dengannya hampir dua tahun ini, dan kini sah menjadi istrinya, sang penghulu memberi isyarat agar Omar menyerahkan maskawin pada Syifa setelah mereka menandatangi beberapa dokumen. Ratusan kamera, baik ponsel pintar maupun kamera profesional tak henti mengabadikan momen pernikahan pasangan ini diiringi decak kagum yang menyaksikan.
Para hadirin, saksi dan Papa Syifa tampak menahan tawa kala Omar tergugu saat sang penghulu mengisyaratkan untuknya memakaikan cincin kawin pada jemari lentik Syifa, ia juga tak kala merona meski samar tertutup riasan. Setalahnya, acara mencium tangan dan mengecup kening bagi pasangan ini membuat ruangan tersebut riuh kembali. Tak menyangka, keduanya adalah artis terkenal dan pernah disandingkan menjadi pengantin di sebuah sinetron, dan takdir benar-benar menyatukan mereka dalam indahnya pernikahan, melebih sinetron atau drama yang sedang booming saat ini.
Menarik nafas kemudian menghembuskan perlahan, tersenyum lembut, manik keduanya tampak menyelami satu sama lain hingga detik berganti dan riuh, membawa sadar pasangan itu menahan malu, kembali seluruh yang hadir tertawa-gemas pada pasangan baru itu.
Dan kejadian lucu nan romantis tersebut menjadi headline berbagai portal berita online dan televisi selama sebulan penuh. Masih banyak yang tak menyangka dan percaya, Omar dan Syifa menjalin kedekatan selama dua tahun bahkan ketika pandemi melanda dan itu tak diketahui kalayak ramai, mereka merasa 'salut' pada Omar dan Syifa. Banyak doa beriring rasa kagum pada pasangan baru ini, bahkan ketika hari H pernikahan Omar dan Syifa tak banyak media yang meliput, hingga seminggu usia pernikahan mereka banyak yang meminta mereka menjadi bintang tamu di acara-acara televisi atau youtube, podcast atau yang lainnya. Namun sayangnya Omar dan Syifa menolak, hanya menerima tawaran bintang tamu untuk beberapa teman saja.
Bukan apa-apa, sejak awal mereka sudah komitmen hubungan mereka bukan untuk konsumsi kalayak ramai, mereka hanya ingin menikmati kehidupan baru dengan tenang. Dan bagi Omar dan Syifa, pernikahan mereka, mereka-lah yang mengatur, bagaimana dan apa yang akan mereka jalani setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story : Omar Syifa (COMPLETE)
ChickLitBerkisah tentang kisah kasih antara sepasang manusia yang tak ingin mengumbar hubungan asmara mereka pada khalayak ramai terutama Media sosial. Cukup kedua keluarga dan sahabat yang mengetahui hubungan mereka. Mereka tak ingin go public, sebelum men...