Sejak beberapa menit yang lalu, aku termangu, iris amber-ku fokus pada benda pipih digenggaman. Mencelos, mana kala gadis pujaanku dikelilingi kumbang-kumbang yang mencoba menggoda.
Mendesah panjang, aku percaya dia setia, tapi para kumbang itu, ah..seperti tak mau menyerah untuk mendekatinya meski gadis-ku yang sudah memaksa untuk tersenyum. Dan terlihat dengan jelas bahwa gadis-ku risih digombal-gembel para kumbang kesepian itu. Haha..dengan pede-nya aku sudah meng-klaim Syifa sebagai milikku. Aku sangat berharap Syifa benar-benar menjadi milikku suatu hari nanti.
Aku tau, Syifa selalu dijuluki 'wifey material' dan itu membuat bangga diri karena aku berhasil mengikat dan merebut hati Syifa. Yahh..walau saat ini hatiku tetap saja nyeri mana kala ada pria lain mencoba merebut perhatiannya.
Ku hempaskan tubuhku disofa empuk, ruang keluarga. "Bro..galau melulu loh, gak malu apa sama Suzy. Noh diliatin melulu lo ama dia." Celetuk Refal, sahabatku yang baru saja keluar dari kamar mandi kemudian duduk disampingku dengan Suzy, kucing ras jantan berwarna kream, meletakkan kucing lucu itu dipangkuannya.
"Haha..Omar kalo gak galau, bakalan aneh kali, hujan bakal turun tujuh hari tujuh malam nih Jakarta." Tukas Ohim dari balik kabin dapur kemudian melangkah menuju ruang keluarga, tangannya sibuk membawa nampan berisi aneka makanan cepat saji dan minuman ringan.
Sekarang aku berada dirumahnya, bersantai sejenak dari rutinitas pekerjaan sembari mengurangi gundah gulanaku saat ini. Boys time, kami sering menghabiskan waktu dengan hal-hal positif, maraton nonton film atau drama series kemudian mengupas alur cerita dan akting para pemainnya, misalnya.
"Gue percaya Syifa orangnya setia, Mar. Lo juga kan udah ikat dia meski digantung, haha." Celetuk Ohim tertawa duakhir kalimat kemudian menikmati sepotong pizza.
Aku juga sangat percaya Syifa setia, tapi para lelaki jelalatan itu, huft!! Bikin hatiku ketar-ketir saja.
Refal, pria berbulu tipis yang hampir memenuhi sepertiga wajahnya merebut benda pipih yang menjadi alasan galauku malam ini. Ratusan video yang men-tag Syifa di akun instagram dan itu mengambil alih nalarku sejak sore, aku kembali mendesah panjang. Dadaku masih terasa penuh, kepalaku jadi sedikit pusing, aku memilih menatap langit-langit ruang ini.
"Lo mah, ah..gitu aja galau. Liat noh Syifa make cincin yang lo kasih kan, itu artinya dia menjaga banget kepercayaan lo. Lo-nya aja yang lebay, Mar." Cerocos Refal masih sibuk memeriksa video-video tersebut, rasanya semakin kesal saja saat mendengar penjelasannya.
"Lagian ya, Mar, disini Syifa tuh udah jaga jarak tapi emang sih kalo cewek kayak Syifa ada dihadapan gue, gue juga bakal berjuang memgambil hatinya sebelum janur kuning belum melengkung didepan rumahnya, kita para lelaki pasti gak bakal nyerah meski Syifa udah ngekode kata 'suami' sambil senyum didepan kamera artinya dia tau, lo bakal liat nih video dan dia pengen bilang elo ngerti, elo yang bakal jadi suaminya. Atau lo emang pengen ngebuka hubungan kalian dimuka umum..hng." Sambung Ohim ikut memperhatikan video tersebut, aku menggeleng pelan.
"Emang gitu?" Tanya Refal, aku yang tadinya menatap langit-langit kemudian beralih menatap Ohim.
"Makanya belajar peka, belajar kode-kode dari cewek. Jangan sibuk nyari duit mulu lo, Mar. Syifa juga pengen kali diperhatikan hal sekecil apapun tentang dirinya." Saran Ohim yang sudah berpacaran hampir tujuh tahun dan akan memasuki jenjang pernikahan, aku mengangguk setuju.
"Ya, kan, Omar nyari duit juga buat ngelamar Syifa, ya kali ngelamar anak orang pake daun dan janji-janji palsu ya, gak Mar. Gak jaman kali, Him." Bela Refal, aku mengangguk setuju.
"Bukan gitu maksud gue, onta!" Tukas Ohim menoyor kepala Refal main-main, "Maksud gue, Syifa juga punya perasaan kali. Lo dengan circle pertemanan lo, sifat social butterfly, nempel sana-sini sama cewe. Pernah gak, lo menjaga perasaan Syifa?" Tanya Ohim dengan wajah serius, Refal ikut menatapku serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story : Omar Syifa (COMPLETE)
ChickLitBerkisah tentang kisah kasih antara sepasang manusia yang tak ingin mengumbar hubungan asmara mereka pada khalayak ramai terutama Media sosial. Cukup kedua keluarga dan sahabat yang mengetahui hubungan mereka. Mereka tak ingin go public, sebelum men...