Istanbul Turki

19 8 0
                                    

-Selamat membaca-

Fadgham pov:

Pagi yang cerah, setelah satu minggu Istanbul diguyur hujan,
Membuat moodbooster seorang cowok setinggi 178cm dengan kulit putih dan rambut model curtained hair itu naik. Suasana taman Istanbul university yang menyegarkan ditambah dengan alunan musik yang mengalun dari ponselnya.

Matanya menatap layar laptop dan tangannya dengan otomatis menekan huruf-huruf keyboard dengan perintah otaknya.

"Wee, serius banget bro. Nih" Fathur menyodorkan air mineral kemasan.

"Iya lah kalo ga rajin ga dapet libur tiga bulan"

kletek

Fadgham meneguk air mineral kemasan sampai sisa setengah botol

"Haus apa doyan?"
"Doyan banget gua, cari sarapan yok kelas mulai satu jam lagi"

Fadgham menyimpan laptop di tas ransel dan melepas kacamata photocromic nya.

"Yokk"

Bola mata mereka mencari cari warung dekat kampus dan mereka memilih sarapan gozleme
Sampai di kedai makan Fadgham memesan sementara Fathur memilih tempat duduk.

"Assalamu'alaikum. efendim, iki porsiyon gözleme sipariş edin"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

Tak lama pesanan mereka datang dan mereka menyantap dengan santai. Lalu mereka membayar

"teşekkür ederim"
"Sama-sama"
"Waaaw bisa bahasa Indonesia?"
"Indonesia?"
"Indonesia konuşabiliyor? "
"Aa.. no, sama-sama, halo apa kabar, baik, iya, tidak"
"Woah. Good" Jawab Fathur.
"çünkü sık sık Endonezyalı öğrencilerden hizmet alıyorum, bu yüzden biraz biliyorum" Jawab bapak kedai.

Tak heran jika bapak penjual gezlemes mengerti sedikit-sedikit tentang bahas Indonesia karena Mahasiswa Indonesia yang keterima lumayan banyak.

* * *

Saat akan merebahkan tubuhnya ke kasur ponselnya berdering tertera tulisan
'Bunda❤'

"Assalamu'alaikum Bun"
"Wa'alaikumussalam. Kak besok sudah libur kan?"
"Alhamdulillah sudah Bun"
"E.. Em.. Tolong ya kak langsung pulang ke Indonesia. Bunda khawatir disini, kamunya di negeri orang, Ayah lagi berjuang, kasian Zahra juga. Bunda harap Fadgham ngerti ya."

"Astaghfirullah, siap Bun. InsyaAllah secepatnya juga Fadgham langsung beli tiket. Kalau cuaca baik-baik aja Fadgham janji langsung terbang ke Indonesia. Fadgham juga pengen cepet-cepet pulang ke Indonesia"

"Alhamdulillah, hati-hati ya"

"Pokoknya Bunda jangan mikir yang aneh aneh ya. Kan Bunda sendiri yang bilang ke Fadgham kalo ada masalah hadapin dengan kepala dingin jangan gegabah apalagi suudzon sama Allah. Semuanya udah ditulis di lauhul Mahfuz"

Suara isak tangis yang ditahan terdengar oleh telinga Fadgham.

"E.. Bund?"
"I-iya sayang, kamu juga jangan khawatir sama Bunda, Bunda disini baik-baik aja"

"Bunda jangan nangis dong, pokoknya Bunda tunggu Fadgham pulang secepatnya. Bunda jangan telat makan apalagi sampai nggak makan"

Lillahita'alaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang