Nasi padang

12 4 0
                                    

-Selamat membaca.
Jadilah pembaca yang bijak-

4.00 alarm ponsel berbunyi, tangan yang masih lemas meraba kasur untuk mematikan ponsel itu. Matanya mulai membuka dan jari-jari panjang putih dengan kuku bersih mulai menggosok lembut pelupuk mata.

Di singkirkannya selimut yang memeluknya hangat. Beranjak dari ranjang menuju kamar mandi dan tak butuh waktu lama hanya 15 menit saja ia sudah keluar dengan baju koko dan celana menutupi lutut ditambah rambut yang basah setelah mandi.

Lalu ia menuju kursi belajarnya untuk mengambil sarung yang memang sengaja ia sampirkan di sana bersama sajadah.

Fadgham membuka pintu kamar kemudian berjalan melewati kamar Zahra lalu menuruni anak tangga.

Ruang keluarga masih gelap, dapur dan ruang tamu sudah menyala lampu remang-remang.

"Den?"
Fadgham menoleh "Iya Pak?"

"Mau kemasjid kan? Bareng saya aja"
"Iya Pak, boleh-boleh"

"Tapi naik motor butut saya"
"Ya ngak papa Pak, kenapa memangnya"

"Saya kira den Fadgham bakal nggak mau"

Fadgham tersenyum "Mau lah Pak asal motornya masih kuat dan bisa jalan" Jawab Fadgham sambil membuka pintu.

"Woooh motor saya ini den walau butut-butut gini mesin masih oke" Ucap Pak Yo sambil mengeluarkan motornya dari garasi.

"Haha iya Pak, ayo kalau gitu keburu Adzan"
"Yok den" Pak yono mempersilahkan Fadgham membonceng.

Fadgham mencincingkan sarung yang ia pakai di bawah lutut lalu membonceng Pak Yo yang bersampur sajadah dengan peci di kepalanya begitupun dengan Fadgham.

Setelah Sholat subuh selesai psk Yo dan Fadgham beranjak keluar masjid dan memakai sendal masing-masing.

"Eh Fadgham?"

Fadgham menoleh "Rasyid?"

"MasyaAllah Syid"
Mereka berdua bersalaman dan berpelukan layaknya dua orang teman lama.

"Apa kabar Gam?"
"Alhamdulillah baik kalau kamu?"

"Alhamdulillah. Eh btw lo pulang kapan?"
"Kalau nggak salah seminggu yang lalu, lah lo pulang kapan?"

"Kemarin sore gue nyampe rumah, dari Belanda mampir dulu ke german rumah Nenek Kakek, terus baru ke Indonesia"

"Widih, pantesan gue baru liat lo subuhan"
"Iya, kemarin sholat ashar sampai isya jama'ah dirumah sama mama"

"Iya-iya gue juga liat papa lo kok"
"Btw Ayah Bunda lo sehat kan"

"Em alhamdulillah bunda sehat, ayah lagi di rawat di RS"

Druut druut druut

"Bentar ya mama gue telpon?"

Fadgham mengangguk.

"Den? Ayo pulang?"
"Bentar lagi Pak, kalau Pak yo mau pulang duluan nggak papa nanti fadgham jalan kaki aja, sekalian olahraga pagi"

"Waduh jangan dong Den masa majikan disuruh jalan kaki"

"Ya nggak papa Pak kan Fadgham sendiri yang mau"

"Ee, Gam gue harus pulang sekarang nih. Oh ya tadi lo bilang Ayah lagi sakit? Ya Allah, semoga cepe sembuh ya"

"Aamiin aamiin ya Rabb"

"Kapan kapan gua main kerumah ya! "
"Oke!"

Fadgham berjalan keluar halaman masjid
"Lah Pak yo juga masih cerita-cerita rupanya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lillahita'alaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang