Ciput

10 3 0
                                    

-Selamat membacaa-

Zahra berjalan tergesa-gesa menuju ruang kelasnya. Beberapa kelas sudah ia lewati, sepi dan tenang. Namun sudah ada beberapa murid yang datang karena terjadwal piket kelas.

Langkahnya terhenti ketika melewati kelas Sebelas MIPA 4, alunan sholawat merdu itu yang menghentikan langkahnya. Nafasnya yang ngos-ngosan berubah menjadi kalem, dan bibirnya mengikuti lirik sholawat yang dilantunkan seseorang dari dalam kelas. Tanpa ia sadari Zahra keasyikan sampai matanya terpejam menghayati maknanya. Sampai-sampai suara sholawat itu terhenti nampun Zahra masih bersholawat.

"Hey! Ngapain lo disini?"

"Allahuakbar" Kejut Zahra.

Didapatinya seorang Cowok tinggi dengan sapu di tangannya, melihat dia seorang laki-laki sontak kepala Zahra menunduk.

Ibra mengerutkan alisnya.

"M-m-maaf kak" Jawab Zahra lalu melangkahkan kakinya pergi

"Hey! Lo anak Sebelas MIPA 1 kan!?"

Zahra tidak mempedulikan omongan Ibra ia sibuk melangkahkan kakinya hingga menghilang di belokan koridor menuju ruang kelas sambil beristighfar.

"Assalamu'alaikum"

Benar dugaannya, Zahra sampai paling pertama di kelasnya. Ia meletakkan ransel berwarna khaki di kursinya, lalu berjalan ke pojokan kelas mengambil sapu dan mulai menyapu ruangan, membersihkan laci meja yang kemarin Ia meninggalkan sebungkus kulit permen.

Pandangannya teralih pada laci Qila yang super berantakan, buku tugas Bahasanya ketinggalan dan kertas-kertas serta bungkus makanan Ia tinggalkan di laci.

"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"

"Rajin kali lo Ra jam segini udah piket aja"

"Makasih, tapi kalau datangnya agak siangan nanti udah banyak yang dateng terus nggak maksimal bersihnya"

"Iya juga"

"Btw Naya kamu juga jadwal piket?"

"Oh nggak gue datang pagi karena tugas matematika gue belum selesai. Em... Pinjem dong"

"Boleh, tolong ambil sendiri ya itu di tas paling belakang posisi buku paling depan, nanggung nih soalnya udah sampai pintu"

"Sip"

Selesai menyapu kelas Zahra mengembalikan sapu ke tempat semula dengan rapih.

"Selamat pagi teman-teman ku! Saya datang dengan hati ceria!"

Naya dan Zahra menoleh lalu menggeleng-gelengkan kepala heran.

"Assalamu'alaikum Qil bukan malah teriak-teriak nggak jelas"

"Hehe, ya maaf. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"

Teman-teman yang lain mulai berdatangan sampai jam menunjukkan pukul 07:15 dan bel masuk berbunyi.

Jam pertama adalah pelajaran matematika peminatan yang kurang diminati kebanyakan siswa.

"Oke, jadi sebelum bapak meninggalkan kelas, bapak akan umumkan siapa yang mendapat nilai ulangan Matematika tertinggi kemarin"

Satu kelas yang sudah mulai gaduh pun langsung terdiam memperhatikan.

"Selamat Barra ketiga dengan nilai 94. Posisi kedua yaitu Sasya 95.
Dan yang pertama dengan nilai 98, yaitu Zahra, pertahankan ya"

"Oke selamat beristirahat karena ada perut yang perlu dikasih makan, dan jangan lupa minum air setelah makan, selamat siang. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

Lillahita'alaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang