"Selly sampe kapan Lo mau jauhin gue terus-terusan?"
Selly tak mengindahkan perkataan orang yang kini ada di hadapannya. Seorang pria yang bersikeras untuk tetap ada di sampingnya.
"Sel kasih gue kesempatan satu kali lagi aja, gue janji ga bakalan ngulang hal yang sama lagi"
Selly beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari ruang kelas, Untung saja kelas masih sepi jadi tidak ada yang tau perdebatannya.
"Selly.." ucapnya sambil menahan tangan milik Selly
"CK! Bisa ga sih lepasin tangan gue?"
"Sel maafin gue"
"Maaf buat apa lagi? Lagian kan Lo yang bilang sendiri kalo itu bukan salah Lo"
"Sel gue bener-bener nyesel banget udah ngelakuin itu ke Lo,gue sebenernya di jebak sama temen-temen gue"
"Di jebak? Setelah apa yang Lo lakuin ke gue terus Lo bilang di jebak! Gila Lo! Gara-gara Lo gue harus nahan malu selama beberapa bulan belakangan,dan sekarang gue harus jadi tulang punggung keluarga gara-gara bokap gue ninggalin keluarga gue LO BILANG DI JEBAK!"
Emosi Selly sudah tidak bisa dibendung lagi, semua siluet masa lalu yang terus berkelebat di matanya. Masa lalu yang membuat Selly trauma dengan kisah cinta selain cintanya untuk keluarga,ia semakin tidak percaya dengan orang lain setelah kejadian yang menimpanya.
"Maafin gue, gue janji bakal memperbaiki ini semua"
'plak'
Sebuah tamparan mendarat di pipi pria tersebut.
"Ga ada yang bisa diperbaiki lagi! Semua sudah terlambat!"
~^^~
"Assalamualaikum Mas"
"Walaikumsalam,lama banget dari mana?"
"Ihh kan udah aku bilang dari kantin"
"Tadi yang sama kamu itu siapa?"
"Ouh itu Selly temen baru aku dari kelas sebelah"
"Cie yang udah mulai punya temen di hari pertama"
"Udah ah pulang yuk capek"
"Mau Mas gendong?"
"Ga mau Alhamdulillah masih bisa jalan"
Alwi terkekeh melihat tingkah laku sang istri yang menurutnya sangat imut. Mereka berjalan menuju parkiran kampus untuk pulang ke rumah, saat sampai di taman kampus Talita mendengar seperti orang yang sedang bertengkar.
"Mas denger ga?"
"Kenapa?"
"Kok kayak ada orang yang lagi berantem"
"Hm masa? Mas ga denger?"
"Mungkin Lita cuma salah dengar aja, yuk lanjut"
Saat Talita hendak pergi dari sana tatapnya tertuju pada seseorang yang hendak mencekal Selly temannya, dengan sigap Talita menahan tangan laki-laki tersebut.
"Maaf kamu siapa? Dan ada perlu apa dengan sahabat saya?"
"Seharusnya gue yang nanya Lo siapa? Lagi pula dia pacar gue jadi bebas dong"
"Jangan pernah percaya dia"
"Saya mohon jangan pernah menyakiti sahabat saya"
"CK! Lo ganggu gue tau ga!"
Saat Talita terdorong dengan sigap Alwi memeluk nya.
"Mas"
"Siapa lagi sih Lo? Pft sok suci banget pake baju begitu"
Alwi hanya tersenyum mendengar perkataan lawan bicaranya, yang teryata di salah artikan oleh orang yang sekarang ada di hadapannya.
"Lo tuh maunya apa sih?! Nantang gue apa gimana?!"
Suaranya semakin meninggi namun Alwi hanya diam dan membiarkannya mengeluarkan semua amarahnya. Sementara itu kini Talita sedang memeluk Selly di sudut taman.
Setelah di rasa lawan bicaranya tenang Alwi mulai membuka pembicaraannya.
"Perkenalkan saya Alwi Assegaf, salah satu mahasiswa baru di jurusan ekonomi Islam. Kenapa kamu menarik tangannya dan hendak menampar pipi nya?"
"Cih! Teryata anak baru pantes aja ga kenal gue, kenalin gue Alex salah satu kating di jurusan hukum. Dan Lo juga harus tau kalo gue itu salah satu anggota dari Drak's"
Alwi dan Talita yang mendengar itu sempat terkejut karena ternyata dia adalah salah satu anggota dari Drak's.
"Anggota Drak's? Boleh tunjukkan di mana tempat Drak's berada?"
"Buat apa? Mau bikin pengajian di sana?"
"Bisa kan kamu tunjukkan di mana tempatnya?"
Dengan berat hati Alex memberi tahu markas Drak's kepada Alwi dan Talita, perjalanan yang ditempuh mereka memang tak terlalu jauh.
Saat sampai di halaman markas Drak's mereka di sambut dengan beberapa penjaga markas. Alex sudah senang saat melihat penjaga kini menunduk di hadapannya, yang sebenarnya memberi penghormatan pada Alwi dan Talita.
"Lo udah tau sendiri kan gimana pentingnya gue di sini"
"Iyah kami sudah melihatnya"
Perlahan mereka memasuki markas Drak's yang teryata langsung di sambut oleh dua harimau milik Zeno yang langsung mengeram ke arah Alex dan melindungi Talita juga Alwi.
"Hai sayang sudah lama tak bertemu" ucap Talita pada Zeid
Zeid membalasnya dengan mengeram rendah sambil mendekatkan tubuhnya pada Talita.
"Kamu sudah lama kan ada di sini? Kenapa sepertinya terkejut dengan kehadiran mereka?" Tanya Talita
"Sok tau gue cuma kaget aja bisa-bisanya mereka ada di sini, gue harus usir mereka"
Saat Alex hendak mengusir Zeid dan Zelda tiba-tiba saja dua harimau itu mengeram bahkan Zeid sudah mengeluarkan auman yang menandakan bahaya.
"Tenang sayang tak ada apa-apa bunda di sini"
Setelah mengatakan itu ke pada dua harimau yang ada di hadapannya akhirnya mereka tenang lalu masuk ke dalam markas.
"Ouh ada tamu tak di undang rupanya, pantas saja mereka memanggil gue"
"Maksud Lo siapa?"
"Ya Lo bisa mikir sendiri aja"
"Lo gimana sih kan gue juga salah satu anggota Drak's dari tempat yang Lo pimpin masa lupa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup
Teen FictionCerita ini dimulai dari kehidupan Talia Nur Afaf. Dia adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengidolakan sosok Alwi Assegaf. Bukan hanya karena parasnya yang tampan tapi akhlak dan kepribadiannya yang baik membuat siapapun akan luluh denga...